Pak Sabar adalah guru agama islam.
Sosok pak Sabar menjadi guru yang didambakan karena selain akrab dengan
siswanya pak sabar seorang guru yang menurut peserta didik serasi apa yang
dikatakan dengan yang diperbuatnya. Pak sabar tidak pernah membentak siswa,
Setiap materi yang diajarkan maka pak Sabar mempraktekkan dengan perbuatannya.
Pak Sabar melarang peserta didik berkata-kata kasar dan kotor maka pak sabar
juga tidak pernah berkata kasar dan kotor kepada peserta didik. Jadi apa yang
diperbuat sesuai yang dikatakannya. Peserta didik akhirnya mengikuti dengan
rela apa yang pak Sabar anjurkan.
Pendidikan harus
berlangsung dalam suasana kekeluargaan dengan guru sebagai orang tua dan
peserta didik (siswa) sebagai anak. Seorang guru yang didambakan apabila
peserta didik senang ketika diajar, mampu menerima pelajaran dengan baik dan
tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa akan tercapai. Hal ini
akan tercapai apabila seorang guru dapat menserasikan antara perkataan dan
perbuatannya. Seorang guru harus punya sifat humanis. Perkataan dan perbuatan
bisa selaras. Kata-kata yang diucapkan seorang guru merupakan cerminan dari
ilmunya. Kata-kata itu harus merupakan satu kesatuan guru tidak boleh beda
antara perkataan dan perbuatan. Ketika berkata-kata guru juga tidak boleh
berbohong dan tidak jelas arahnya. Oleh karena itu kata-kata yang terucap harus
memberikan semangat kepada peserta didik Seorang guru harus selalu menebarkan
kasih sayang dengan sikap ramah,sabar, mau mengerti kesulitan peserta didik dan
suka menolong. Seorang guru harus melakukan pendekatan dengan kelembutan dan
hindari perkataan yang keras dan kotor.
Seorang Guru
memerintahkan kebaikan kepada peserta didiknya maka seorang guru juga harus
menjadi contoh orang yang pertama melakukan kebaikan. Begitu juga saat seorang
guru melarang peserta didik (siswa) berbuat yang tidak pantas maka seorang guru
pulalah yang pertama kali tidak melakukan perbuatan yang tidak pantas itu.
Serasi antara ucapan dan perbuatan lebih diterima oleh peserta didik daripada
hanya perkataan belaka Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar maka serasi
antara perbuatan dan perkataan ini hal yang yang real yang harus dijalani
karena guru adalah contoh yang harus diteladani. Para peserta didik. menimba akhlak adab dan ilmu pengetahuan dari
seorang guru maka sudah sepantasnya seorang guru harus bertindak sesuai dengan
ucapan. Jangan sampai peserta didik meniru perbuatan dari gurunya yang tidak
pantas.
Wajib bagi para
guru untuk selalu takut kepada Allah Karena peserta didik adalah amanah yang
dipikul di pundaknya. Hendak nya mereka berjuang keras dalam mengajarkan apa yang
bermanfaat bagi peserta didik serta cara mempraktekkan antara ucapan dengan
tindakan nyata mereka, karena hal itu akan memperkokoh ilmu pelajaran yang
diberikan. Didepan kelas selain materi yang diajarkan sesuai dengan disiplin
ilmu yang dikuasai maka di sela-sela mengajarkan materi pelajaran tersebut
tentunya seorang guru akan memberikan nasehat-nasehat kebaikan kepada peserta
didiknya.Janganlah ucapannya mendustakan perbuatannya
Seorang guru yang
serasi antara perkataan dan perbuatan sangat didambakan untuk menjadi guru yang
bisa menjadi sahabat, teman dan tokoh panutan karena pribadi inilah yang
memberikan kepastian dan menutup hadirnya kebimbangan. Karena sosok yang
diikuti bukan hanya pandai berbicara namun juga pandai dalam mempraktekkannya
dalam perbuatan yang nyata. Seorang guru yang demikian adalah bersumber pada
kejujuran, keterusterangan dan kekokohan pada sumber yang dipegang. Perilaku
orang dipengaruhi oleh ucapannnya. Ucapan seseorang dipengaruhi oleh
pemikirannya. Guru yang didambakan apabila pemikiran, ucapan dan perilakunya
atau perbuatannya menggambarkan potret manusia yang penuh nilai-nilai
kebenaran. Puncak kesempurnaan ketika serasi antara perkataan dan
perbuatan ketika pemikiran, ucapan dan tindakan
senantiasa selaras dengan takaran kebenaran, kebaikan dan keindahan.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah pertama merupakan kebiasaan tercela yang dilakukan orang yang ucapannya menyelisihi perbuatannya. Kedua kontradiksi ucapan dan perbuatan menempatkan peserta didik ada kebingungan dan menjadikannya tidak stabil pada satu keadaan. Ketiga besarnya tugas yang diemban para guru/pengajar untuk menyiapkan generasi yang akan datang. Keempat bahwa pemikiran akan menghasilkan ucapan yang selaras dengan perbuatan itu yang sangat diharapkan oleh peserta didik
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan hari ke 15
Penulis Agung Pramono
Semoga kita bisa menjadi guru seperti pak sabar
BalasHapusSiap Om Jay
BalasHapus