15. Guru yang
berakhlak mulia dan menginspirasi
Salah
satu kunci dan rahasia guru yang didambakan oleh peserta didik adalah guru yang
memiliki akhlak mulia. Akhlak mulia adalah perilaku guru atau ucapan guru yang
terpuji. Kata dan tutur katanya baik, lembut dan murah senyum. Sanggup
memberikan pengaruh positif pada jiwa peserta didik dan mendamaikan hati
mereka. Dengki dan dendam hilang dari diri peserta didik. Raut wajah yang
selalu nampak ceria darinya mampu membuat peserta didik mengikuti dengan
senang. Peserta didik menjadikan gurunya panutan mereka. Saat melihat bapak
atau ibu guru saat datang dengan muka
yang riang dan berseri membuat peserta didik memberikan umpan balik yang
menyenangkan. Namun apabila guru yang hadir ditengah-tengah mereka dengan raut muka
yang masam dan suka mengeruitkan dahi membuat peserta didik tidak menerima
dengan hati yang senang.
Akhlak
mulia yang ditampilkan oleh seorang guru tergantung dari kepribadian dari guru itu sendiri. Kepribadian dari guru
tergantung dari 2 hal yaitu pola pikir dan pola sikap. Pola pikir tergantung
dari banyaknya ilmu yang dikuasai. Banyaknya ilmu yang telah diketahui dan
dipahami. Pola sikap ditentukan seberapa konsisten dan maksimal dia mengerjakan
apa yang sudah dikuasai dan dipahami tersebut. Guru paham bahwa tersenyum itu
bagus dan membawa pengaruh yang luar biasa pada peserta didik. Namun faktanya
banyak guru yang pelit senyum dan
semisalnya datang dengan membawa
kemarahan. Artinya akhlak mulia itu sebetulnya sederhana jka mau dilakukan.
Pelajari sesuatu yang positip langsung lakukan dan terapkan dalam kegiatan
belajar dan mengajar. Jika perbuatan tidak sesuai dengan pikiran maka dia
memiliki kepribadian ganda. Perbuatan yang dilakukan tidak baik dan tidak patut
dicontoh oleh peserta didik.
Seorang
guru wajib berakhlak mulia dan terpuji dalam berinteraksi sehari-hari dengan
peserta didiknya. Dengan sifat ini maka diharapkan peserta didik akan mudah
menerima ilmu dari gurunya. Bahkan sifat terpuji ini dapat dipraktekkan oleh
peserta didik. Sebagai contoh perilaku yang baik adalah apabila peserta didik
melanggar tata tertib dan layak mendapat hukuman. Namun kita harus menelusuri
dahulu penyebab dia melanggar tata tertib. Apabila karena keadaan maka guru
bisa mengganti hukuman dengan yang lain.
Selayaknya
kita sebagai guru menghiasi diri kita dengan akhlak mulia dan terpuji karena
hal tersebut merupakan media untuk mengajar dan mendidik. Peserta didik akan
mudah diarahkan sehingga akan mendapatkan prestasi yang diharapkan.
Guru
yang didambakan oleh peserta didik adalah guru yang menginspirasi. Menjadi guru
yang inspirasi adalah harapan dari setiap orang. Hanya kenyataannya jauh lebih
mudah mencari guru yang hanya bisa memberitahu, menjelaskan dan menunjukkan
sesuatu kepada peserta didik. Inspirasi ini ditunjukan dengan memberikan contoh
atau teladan yang baik. Guru memberikan
nasehat kebaikan agar peserta didiknya bersemangat dalam belajar. Peserta didik
diberikan ruang untuk berkembang dan berkarya agar mereka belajar jangan takut
salah dan dikatakan tidak mampu. Guru harus mampu memberi keyakinan yang lebih
kepada peserta didiknya yang tadinya merasa tidak bisa apa-apa menjadi berani
dan belajar menjadi bisa. Keberhasilan peserta didik bukan tergantung dari
terkenalnya sekolah tersebut, juga bukan karena fasilitas yang memadai namun
keberhasilan datang dari guru-guru yang luar biasa.
Guru
harus mampu memotivasi kepada peserta didiknya. Misalnya ada peserta didik yang
merasa tidak bisa bahasa inggris. Maka
guru harus memotivasi peserta didik sehingga akan mampu menguasai bahasa
inggris. Guru harus menjadi sosok yang menginspirasi peserta didiknya sehingga
mereka akan bergerak melakukan sesuatu, berkreasi dan melakukan yang berbeda
dari biasanya. Seorang guru harus terus belajar dan menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selalu update agar cara menyajikan materi tidak tertinggal
dengan kemajuan jaman.
Seorang
guru harus menjadi guru yang kata Ki Hajar Dewantara guru yang “Ing Madya
Mangun Karsa” yakni guru yang hadir dan berada ditengah-tengah peserta didik
untuk membangun karsa mereka. Guru harus mampu mengeluarkan potensi yang
dimiliki peserta didik serta menggugah keberanian untuk menuangkan gagasan, ide
mereka saat belajar. Ternyata peserta didik akan tergugah dan senang melakukan
potensi yang mereka miliki. Misalnya pelajaran bahasa Indonesia, maka untuk
mempraktekkan materi tersebut peserta didik kita ajari tentang blog. Maka
peserta didik akan menuangkan idea tau gagasan menulis. Materi yang didapat dari pelajaran Bahasa
Indonesia mereka tuangkan didalam blog. Karena itu hal yang baru maka peserta
didik akan senang dan terus berkarya
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan hari ke 24
Penulis Agung Pramono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar