5. Guru yang mengajar dengan ikhlas
Pak Budi mengajar hari ini tetap semangat walau hujan turun. Dia bekerja seperti hari-hari sebelumnya saat tidak turun hujan. Dia selalu konsisten, walau kepala sekolahnya hari ini lagi tugas luar. Pak Budi tidak memperdulikan, tetap mengajar dan tidak terlambat. Dalam mengajar pak Budi selalu dengan senyuman saat menyapa peserta didiknya. Tak pernah marah dan memberikan pelayanan mengajar dengan maksimal sesuai apa yang diinginkan oleh peserta didiknya. Itulah gambaran guru mengajar dengan ikhlas.
Seorang guru harus ikhlas dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didiknya sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas pada ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada.,dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup menjadi seorang guru sejati. Keikhlasan ini wajib dimiliki oleh seorang guru. Ikhlas diidentikkan dengan rasa sepenuh hati untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu tanpa mengharapkan apapun Seorang guru yang didambakan peserta didik yaitu mengharapkan ridha Allah ta’ala sebagai sikap taat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan setiap perbuatan yang dilakukannya sehingga memiliki niat yang baik tidak mengharapkan pujian , penghargaan, penghormatan dan ketenaran. Namun demikian diperbolehkan dan dihalalkan bagi guru menerima upah dari apa yang dikerjakan namun dengan tetap mensyukuri atas apa yang diterima. Seorang guru yang bekerja ikhlas akan disiplin saat waktunya mengajar dan tetap konsisten melaksanakan tugasnya walau tidak dilihat atau disupervisi oleh kepala sekolahnya. Guru akan rela mengorbankan waktu, tenaga dan perhatiannya jauh dari ukuran yang diminta, bahkan guru akan sekuat tenaga untuk mengembangkan dirinya menambah ilmu pengetahuannya dalam rangka untuk kepentingan anak didiknya.
Menjadi guru harus memiliki niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT semata. Kalau tidak dilandasi dengan keikhlasan maka pekerjaannya hanya sebatas mendapat upah atau gaju tak ada imbalan selain itu. Namun apabila ikhlas maka akan mendapat dua imbalan yaitu imbalan dunia dan imbalan akhirat. Ikhlas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai guru akan melayani maksimal apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh peserta didik. Guru akan rela membantu peserta didik tanpa memperdulikan nanti dapat imbalan tambahan atau tidak, tidak memperdulikan kepala sekolah melihat atau tidak, guru tetap bekerja yang terbaik.
Bagaimana menjadi guru yang ikhlas dalam mengajar, resepnya sederhana. Hendaknya ditanamkan dalam diri bahwa mengajar bukan mencari keuntungan. Upah atau gaji dan mungkin tunjangan kesejahteraan alain itu hanya penghargaan karena mengajar. Semakin guru bekerja ikhlas semakin totalitas dalam mengajar maka insya Allah besar pula penghargaan yang diterimanya. Peserta didik pun akan senang apabila gurunya mengajar dengan serius dan melayani dengan maksimal. Dalam mengajar tidak ada guru yang mengajar seenaknya sendiri. Guru mengajar dengan suara yang mengenakkan peserta didik, tidak mudah marah dan tidak tegang. Dengan demikian guru tersebut akan membuat peserta didik betah dan nyaman saat diberikan materi pelajaran oleh gurunya.
Ada beberapa ciri keikhlasan seorang guru,pertama guru berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak mencari nama atau popularitas. Dipuji, dihargai atau bahkan dibenci sama saja bagi guru yang bekerja ikhlas. Yang penting ridha Allah SWT. Kedua ikhlas itu tanpa pamrih. Dalam mengajar tidak mengharapkan untuk mendapatkan imbalan tambahan selain yang sudah menjadi haknya. Guru yang ikhlas yakin bahwa setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diembannya. Maka dia tidak sombong saat mendapatkan kedudukan dan tidak akan rendah diri apabila tak punya posisi atau jabatan. Ketiga guru ikhlas konsisten berbuat baik dan memiliki perasaan nikma dalam berbuat kebaikan. Guru akan sibuk dengan peserta didiknya dalam menebar kebaikan meskipun membutuhkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga.
Ikhlas adalah sifat yang baik yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas saat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain atau kepala sekolah maka akan tetap disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas walau tidak dilihat oleh orang lain atau kepala sekolah. Bersemangat saat member tugas dan semangat juga untuk belajar mengembangkan diri. Kalau kita sebagai guru melaksanakan apa yang sudah diuraikan diatas maka keberadaan kita dikelas pasti akan dinantikan oleh peserta didik. Kita menjadi guru yang didambakan karena karakter kita bekerja dengan ikhlas ternyata mengakibatkan kita bekerja dengan maksimal. Peserta didik mencari guru yang benar-benar siap saat dibutuhkan, member solusi saat peserta didik mempunyai masalah.
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan hari ke 14
Penulis Agung Pramono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar