Tampilkan postingan dengan label Artikel Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 September 2021

5 TIPS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


Waktu kita sekolah saat di kelas  memusatkan perhatian di dalam kelas sangat sulit.  Entah mengapa saat bapak ibu guru mengajar perhatian kita kadang melayang jauh keluar. Kadang teringat keadaan rumah atau malah teringat teman special. Mungkin juga kita justru mengganggu teman di sebelah. Kalau hal ini terus dilakukan bukan tidak mungkin jika akhirnya materi pelajaran tidak bisa dipahami dengan baik dan menyulitkan proses belajar.

Jika ingin dapat menghadapi ujian akhir dengan cemerlang ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati hal tersebut. Berikut tips mudah meningkatkan konsentrasi belajar

1.     Membuat catatan pribadi dengan cara unik untuk memudahkan pemahaman selama proses belajar di dalam kelas. Penjelasan dari guru atau dosen kerap kali tidak terdapat di dalam buku teori yang tersedia sehingga sebaiknya diberi catatan tambahan yang justru kerap kali keluar saat ujian

2.     Buatlah bagan sistematis untuk mempermudah pemahaman dengan menjabarkan kerangka pemikiran akan suatu teori jika sudah memahami konsep dengan baik maka tidak perlu capek-capek menghafal materi pelajaran

3.     Duduk di barisan depan untuk memudahkan mendengar penjelasan guru atau dosen serta meningkatkan konsentrasi. Dengan duduk didepan maka otomatis kita bisa focus mendengarkan penjelasan bapak /ibu guru.

4.     Saat belajar jangan segan untuk bertanya. Malu bertanya sesat dijalan. Pepatah kepada inipun berlaku dalam proses belajar oleh karenanya akan lebih baik jika langsung menanyakan beberapa materi yang tidak dimengerti dengan baik kepada guru atau dosen. Hal ini pun akan membuka sebuah diskusi di kelas yang juga berguna untuk mematangkan konsep yang sedang dipelajari.

5.     Biasakan untuk membaca materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya dan lanjutkan membuka bab yang akan dibaca selanjutnya setiap hari. Materi pelajaran ini pun biasanya sudah terdapat di dalam silabus yang dibagikan di awal semester sehingga memudahkan mempersiapkan diri sebelum menerima materi baru di kelas keesokan harinya. Lagi pula cara ini juga dapat memberikan pemahaman awal mengenai suatu materi pelajaran sehingga akan lebih mudah menerima penjelasan lebih lanjut saat belajar di kelas.

Cara meningkatkan konsentrasi belajar memang bisa berbeda-beda pada setiap orang. Oleh karena itu temukanlah cara belajar, cara menyimak pelajaran maupun posisi duduk yang tepat untuk membantu belajar sehingga lebih siap didalam belajar maupun menghadapi ujian.

Sumber : Kompas

Rabu, 15 April 2020

GURU YANG MENGAJAR DENGAN IKHLAS


Guru yang mengajar dengan ikhlas
Pak Budi mengajar hari ini tetap semangat walau hujan turun. Dia bekerja seperti hari-hari sebelumnya saat tidak turun hujan. Dia selalu konsisten, walau kepala sekolahnya hari ini lagi tugas luar. Pak Budi tidak memperdulikan, tetap mengajar dan tidak terlambat. Dalam mengajar pak Budi selalu dengan senyuman saat menyapa peserta didiknya. Tak pernah marah dan memberikan pelayanan mengajar dengan maksimal sesuai apa yang diinginkan oleh peserta didiknya. Itulah gambaran guru mengajar dengan ikhlas.
Seorang guru harus ikhlas dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didiknya  sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas pada ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada.,dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup menjadi seorang guru sejati. Keikhlasan ini wajib dimiliki oleh seorang guru. Ikhlas diidentikkan dengan rasa sepenuh hati untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu tanpa mengharapkan apapun Seorang guru yang didambakan peserta didik yaitu mengharapkan ridha Allah ta’ala sebagai sikap taat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan setiap perbuatan yang dilakukannya sehingga memiliki niat yang baik tidak mengharapkan pujian , penghargaan, penghormatan dan ketenaran. Namun demikian diperbolehkan dan dihalalkan bagi guru menerima upah dari apa yang dikerjakan namun dengan tetap mensyukuri atas apa yang diterima. Seorang guru yang bekerja ikhlas akan disiplin saat waktunya mengajar dan tetap konsisten melaksanakan tugasnya walau tidak dilihat atau disupervisi oleh kepala sekolahnya. Guru akan rela mengorbankan waktu, tenaga dan perhatiannya jauh dari ukuran yang diminta, bahkan guru akan sekuat tenaga untuk mengembangkan dirinya menambah ilmu pengetahuannya dalam rangka untuk kepentingan anak didiknya.
Menjadi guru harus memiliki niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT semata. Kalau tidak dilandasi dengan keikhlasan maka pekerjaannya hanya sebatas mendapat upah atau gaju tak ada imbalan selain itu. Namun apabila ikhlas maka akan mendapat dua imbalan yaitu imbalan dunia dan imbalan akhirat. Ikhlas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai guru akan melayani maksimal apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh peserta didik. Guru akan rela membantu peserta didik tanpa memperdulikan nanti dapat imbalan tambahan atau tidak, tidak memperdulikan kepala sekolah melihat atau tidak, guru tetap bekerja yang terbaik.
Bagaimana menjadi guru yang ikhlas dalam mengajar, resepnya sederhana. Hendaknya ditanamkan dalam diri bahwa mengajar bukan mencari keuntungan. Upah atau gaji dan mungkin tunjangan kesejahteraan alain itu hanya penghargaan karena mengajar. Semakin guru bekerja ikhlas semakin totalitas dalam mengajar maka insya Allah besar pula penghargaan yang diterimanya. Peserta didik pun akan senang apabila gurunya mengajar dengan serius dan melayani dengan maksimal. Dalam mengajar tidak ada guru yang mengajar seenaknya sendiri. Guru mengajar dengan suara yang mengenakkan peserta didik, tidak mudah marah dan tidak tegang. Dengan demikian guru tersebut akan membuat peserta didik betah dan nyaman saat diberikan materi pelajaran oleh gurunya.
Ada beberapa ciri keikhlasan seorang guru,pertama guru berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak mencari nama atau popularitas. Dipuji, dihargai atau bahkan dibenci sama saja bagi guru yang bekerja ikhlas. Yang penting ridha Allah SWT. Kedua ikhlas itu tanpa pamrih. Dalam mengajar tidak mengharapkan untuk mendapatkan imbalan tambahan selain yang sudah menjadi haknya. Guru yang ikhlas yakin bahwa setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diembannya. Maka dia tidak sombong saat mendapatkan kedudukan dan tidak akan rendah diri apabila tak punya posisi atau jabatan. Ketiga guru ikhlas konsisten berbuat baik dan memiliki perasaan nikma dalam berbuat kebaikan. Guru akan sibuk dengan peserta didiknya dalam menebar kebaikan meskipun membutuhkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga.
Ikhlas adalah sifat yang baik yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas saat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain atau kepala sekolah maka akan tetap disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas  walau tidak dilihat oleh orang lain atau kepala sekolah. Bersemangat saat member tugas dan semangat juga untuk belajar mengembangkan diri. Kalau kita sebagai guru melaksanakan apa yang sudah diuraikan diatas maka keberadaan kita dikelas pasti akan dinantikan oleh peserta didik. Kita menjadi guru yang didambakan karena karakter kita bekerja dengan ikhlas ternyata mengakibatkan kita bekerja dengan maksimal. Peserta didik mencari guru yang benar-benar siap saat dibutuhkan, member solusi saat peserta didik mempunyai masalah.

Sabtu, 11 April 2020

Guru yang mempunyai komitmen tinggi

Guru yang mempunyai komitmen tinggi

Guru yang mempunyai komitmen tinggi  bisa dilihat dari contoh kisah ibu  Muslimah dalam novel Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Ibu Muslimah tetap semangat menunaikan tugasnya memberikan ilmu, nasehat, dan pencerahan kepada murid-muridnya meski dalam novel itu diceritakan gaji yang harus diterima setiap 2 bulan sekali. Ibu Muslimah tetap berkomitmen mengajar meski sekolah tempatnya mengajar amat memprihatinkan kondisinya. Gaji bukan penghalang dan kondisi sekolah bukan menjadi rintangan kalau memang dalam diri pendidik itu telah ada komitmen yang tinggi jadi tetap melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab atas amanah yang diemban.

Ki Hajar Dewantara adalah tipe pendidik yang komitmen terhadap tugasnya. Dia tak mempermasalahkan gaji besar, pangkat atau kedudukan. Ki Hajar Dewantara rela mengorbankan harta yang dimiliki agar anak-anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan, tidak lagi bodoh dan tertinggal. Dia rela juga diancam bahkan di penjara ketika di Hajar Dewantara mengembangkan misi mulia dalam hal pendidikan tersebut pada zaman itu

Guru yang komitmen yaitu guru yang mempunyai tekad yang mengikat dan melekat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada peserta didik. Guru yang merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggungjawab. Jika seorang guru sudah memiliki komitmen yang tinggi maka yang bersangkutan akan memiliki tanggung jawab atas amanah yang diembannya sebagai seorang guru, menjalankan tugasnya dengan aktif, kreatif dan inovatif.

Komitmen  menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur kinerja guru. Adapun komitmen dapat diraih melalui beberapa aktivitas yaitu membangun arti dan penting tugas yang menjadi tanggungjawab, menyederhanakan berbagai tugas yang rumit dan berorientasi terhadap penyelesaian tugas. Tugas guru salah satunya adalah mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau belajar. Agar siswa mau belajar dengan aktif dalam kegiatan pembelajaran maka guru dapat mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar tersebut. Tugas tersebut dapat terwujud apabila dalam diri guru ada dorongan dan komitmen untuk melakukannya. Guru harus berperan dengan mengkomunikasikan materi belajar dengan cara yang disenangi peserta didiknya.

Seorang guru yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki kepedulian atas tugasnya, memiliki kepedulian atas kebutuhan siswa, teman sejawat dan atasan langsung. Guru merasa terpanggil untuk melaksanakan tugasnya karena adanya tanggungjawab terhadap bangsa dan Negara. Guru harus menyediakan waktu yang cukup untuk mendidik peserta didik. Kapan peserta didik membutuhkan pengajaran dari guru maka guru harus rela menyediakan waktunya untuk keperluan peserta didik tersebut.Guru juga harus menyiapkan waktu untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seperti perancangan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan senantiasa berfikir untuk meningkatkan keaktifan siswa

Guru harus mempunyai komitmen terhadap sekolah dengan sukarela menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggungjawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Guru juga harus senantiasa merespon perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru sehingga pembelajaran bermutu.

Guru yang komitmen seperti yang diuraikan diatas akan sangan didambakan oleh peserta didik apabila saat peserta didik lagi malas, guru bisa memberikan arahan sehingga peserta didik dapat bersemangat lagi. Saat peserta didik membutuhkan arahan dan bimbingan guru harus selalu ada untuk membantu kesulitan peserta didik. Saat peserta didik ingin jam tambahan belajar, karena guru sudah berkomitmen maka guru akan menyediakan waktunya untuk memberikan tambahan pelajaran kepada peserta didik tersebut. Contoh-contoh tersebut kalau saja guru bisa melakukan dengan rasa tanggung jawab maka secara alamiah kita bisa menjadi guru yang didambakan oleh peserta didik. Guru yang selalu dinanti kedatangannya untuk membantu peserta didik

Rabu, 08 April 2020

Guru yang menjadi teladan


Guru yang menjadi teladan

Pak Ali seorang guru agama islam. Dalam mengajar pak Ali sangat didambakan oleh peserta didik, karena apa yang diajarkan oleh pak Ali langsung diberikan contohnya. Keteladanan dari pak Ali sangat dirasakan oleh peserta didik, karena antara perkataan dan perbuatan pak Ali memang selaras. Seperti siang itu pak Ali memberikan contoh kepada peserta didik agar membiasakan diri untuk berwudhu sebelum membaca al-quran. Dengan mengajak dan mengajarkan tata cara berwudhu kepada peserta didik. Kemudian mengajak mereka sholat berjamah, berdoa sesudah sholat dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Demikian contoh sekilas guru yang menjadi teladan.

Kata Ki Hajar Dewantara guru itu digugu dan ditiru itu artinya segenap tindak-tanduknya akan senantiasa menjadi panutan bagi peserta didik maupun orang-orang disekelilingnya. Guru harus tampil sebagai teladan dengan kepribadian yang baik, perilaku yang mulia dan keluhuran. Tingkah laku guru harus mencerminkan kebaikan sementara kata-katanya jauh dari hal-hal yang sia-sia. Guru harus menampilkan sesuatu yang dikagumi peserta didik. Guru harus menjadi figure yang dicontoh bagi peserta didik. Berbuat sesuai yang dikatakan, bertingkah polah sopan, santun dan bijaksana serta menyenangkan orang-orang disekelilingnya.

Teladan sesungguhnya memiliki makna suatu dari proses mengajar hubungan dan interaksi selama proses pendidikan yang kemudian pada hari ini atau masa depan peserta didik menjadi contoh yang selalu ditiru dan diikuti. Dalam sebuah proses belajar sadar atau tidak sadar maka perilaku seorang guru akan menjadi penyampaian pesan paling efektif dan pengaruhnya sangat besar terhadap peserta didik. Perilaku inilah yang akan menjadi teladan bagi kehidupan sosial peserta didik. Jika kita meneladani motivasi ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara maka seorang guru yang diteladani agar berbuat hal yang baik pada jiwa, sikap dan perilaku peserta didik di masa yang akan datang maka guru mesti profesional dalam pengajaran dan hubungan sosial.

Proses memindahkan segala keteladanan diri, pengetahuan diri dan perilaku profesional seorang guru kepada peserta didik dibutuhkan teknik yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut among yaitu mendidik dengan sikap asih, asah, asuh. Teknik among ini membutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar tapi juga mampu mendidik. Pada posisi inilah guru harus menjadi motivator jika guru tidak bisa tampil sebagai suri teladan maka jangan diharapkan peserta didik akan menuruti apalagi melaksanakan nasehat yang bersangkutan. 

Jika dikaitkan dengan ajaran agama Islam guru harus dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didiknya dalam perkataan perbuatan dan akhlaknya. Guru harus menjadi contoh dalam penunaian kewajiban kepada RabbNya, kepada rasulnya dan kepada masyarakatnya. Keteladanan dan tingkah laku yang mulia dari seorang guru adalah faktor penentu yang sangat kuat pengaruhnya dalam memperbaiki dan membentuk akhlak seseorang. Tingkah laku seorang guru harus merupakan realisasi dari apa yang diucapkan dan apa yang dianjurkan untuk dilakukan.

Semoga kita bisa menjadi guru yang diteladani peserta didik. Sehingga peserta didik setelah lulus akan selalu mengenang apa yang pernah kita berikan padanya.

Selasa, 07 April 2020

GURU YANG SABAR

 Guru yang sabar

Saat saya SMP saya belajar matematika. Semua orang tahu matematika itu pelajaran isinya apa. Orang yang antipati belajar matematika baru mendengar matematika saja tidak mau mendekat atau tak pernah membuka buku matematikanya. Belum juga dilihat siapa gurunya, sudah malas untuk mempelajarinya.

Ternyata matematika itu mengasyikkan apalagi kalau gurunya sabar seperti ibu Siti Munawaroh. Cara mengajarnya yang pelan-pelan, setiap langkah selalu ditanya siapa yang belum paham. Kalau ada yang belum paham didekati kemudian dijelaskan sehingga bisa paham. Kesabaran yang luar biasa dan tak pernah marah membuat peserta didiknya akhirnya menyukai pelajaran matematika Demikian gambaran guru yang sabar yang didambakan peserta didik. Walau sudah berlalu namun ingatan akan guru yang disukai masih tetep terukir rapi.

Guru yang sabar dan dapat menahan emosi merupakan orang yang mendapatkan kedudukan yang mulia yang tidak dapat diraih  kecuali oleh orang yang memiliki semangat tinggi dan jiwa yang suci. Orang yang marah adalah gelora jiwa,dimana kehilangan keseimbangan dan pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki terbalik sehingga hampir-hampir tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah. Ketika mengajar tidak selamanya peserta didik menjadi sosok yang penurut dan pendengar yang baik Ada pesertaa didik dengan watak dan pemikiran yang berbeda-beda. Peserta didik adalah mereka yang secara psikologis sedang mencari jati dirinya sehingga tidak jarang menjadi sosok yang yang memberontak atau membantah atau mengikuti keinginan sendiri.

Saat gurunya mengajar atau memberikan informasi kadang peserta didik tidak mendengarkan apa yang diberikan gurunya. Tidak jarang tingkat kecerdasan peserta didik berbeda-beda ada yang yang pandai gesit terampil penurut mengikuti apa yang di diarahkan guru namun ada juga peserta didik yang tidak memperhatikan banyak bercanda suka bikin keributan atau yang lainnya padahal dilihat dari kecerdasan mereka kurang cerdas. Menghadapi aneka macam tingkah polah peserta didik dan menghadapi tingkat kecerdasan peserta didik maka guru harus bersifat sabar harus sabar hatinya seluas samudra hal itu disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara..

Kesabaran akan membuahkan ketenangan bagi guru dengan ketenangan tersebut. Guru mampu menemukan banyak strategi dan metode untuk menghadapi tipe tipe perilaku peserta didik. Guru yang sabar akan mempengaruhi kondisi psikologi peserta didik sehingga membuat peserta didik menjadi sabar pula. Seorang guru hendaknya bersifat sabar saat mengajarkan ilmu pengetahuan.

Dengan begitu ketika harus memberikan latihan yang berulang-ulang kepada peserta didiknya dia melakukan dengan kesadaran bahwa setiap orang yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dengan begitu dia tidak tergesa-gesa dan memaksakan keinginannya kepada anak didik serta ingin segera melihat hasil karyanya berupa peserta didik yang pintar dan siap pakai tanpa memperhatikan kedalaman ajaran serta pengaruhnya dalam diri anak didik.

Sifat sabar ini bukanlah perkara yang mudah dicapai melainkan butuh adaptasi dan latihan panjang sampai nanti terbiasa terhadap hal-hal yang mengganggu saat mengajar.Hilang kesabaran bisa menjerumuskan guru pada kesulitan besar, terutama jika hal itu terjadi ditengah-tengah aktifitas mengajarnya. Banyak contoh misalnya peserta didik ditempeleng oleh gurunya itu merupakan bukti seorang guru hilang kesabarannya. Guru menghadapi tingkat akal yang bervariasi dalam banyak hal daya paham, cara pandang, penerimaan materi dan lain sebagianya. Selain sabar dalam menghadapi kenakalan peserta didik, guru juga harus sabar menjelaskan kepada peserta didik apabila pahamnya lama dibanding yang lain.

Minggu, 05 April 2020

GURU YANG MENGUASAI MATERI PELAJARAN

Guru yang menguasai materi pelajaran

Menjadi guru yang baik dan di dambakan peserta didik ternyata tidaklah sulit. Suatu saat saya pernah melihat beberapa peserta didik sedang mengerumuni gurunya. Peserta didik tersebut tampak antusias sekali  menanyakan beberapa tugas yang belum mendapatkan penyelesaian masalahnya. Kemudian tanpa rasa sungkan mereka saling bertukar pikiran mengobrol santai . Setiap pertanyaan dari siswa yang mengerumuni guru tersebut terjawab dengan baik.  Gurunya pun menanggapi dengan respon baik seperti layaknya mengobrol dengan teman sebaya. Sampai sudah tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan. Sungguh pemandangan yang sangat baik seperti ketika saya dulu menjadi di peserta didik . Ada seorang guru yang dengan serba bisa. Mengajar kami dengan sangat menguasai materi yang diajarkan

Dari gambaran di atas maka  yang membuat seorang guru didambakan dan dirindukan oleh peserta peserta didik karena guru tersebut menguasai materi pelajaran Bagaimana ilmu akan disampaikan kalau kita sebagai guru belum menguasai ilmu itu dahulu. Memang benar kita bukanlah satu-satunya sumber belajar peserta didik. Mereka bisa belajar dari sumber yang lain misalkan dari buku internet atau sumber yang relevan. Tatkala siswa sedang bertanya maka kita harus dapat menjawab apa yang menjadi pertanyaan siswa tersebut tanpa harus bolak-balik melihat buku. Dengan jawaban dari kita yang langsung dan membuat siswa paham maka siswa akan  menjadikan kita sebagai guru yang disukainya

Guru adalah orang tua di sekolah yang harus dipatuhi dihormati dan dihargai setiap tindak tanduknya. Seorang guru yang baik adalah inspirator bagi anak didiknya, memberi imajinasi dan mengajar benar-benar dari hatinya. Guru harus kompeten artinya kemampuannya melaksanakan pembelajaran dan memecahlan permaslahan peserta didik dapat diandalkan guna mencapai tujuan pendidikan. Seorang guru yang kompeten ditandai dengan keahliannya dibidang mata pelajaran yang diajarkan. Menjiwai profesi yang dimilikinya sebagai guru menguasai kompetensi pedagogic,kepribadian, profesional dan sosial

Apabila kita sebagai guru  berada di depan kelas maka yakinlah bahwa kita ini seorang yang mampu atau kompetensi yang menguasai materi pelajaran sehingga kita akan dipercaya oleh peserta didik. Maka sebelum mengajar kita harus mempersiapkan diri. Bukan masalah kita ini guru yang sudah lama mengajar sehingga semua materi sudah hafal sehingga mengabaikan persiapan mengajar.  Ilmu pengetahuan tidak pernah berhenti, maka kita juga harus sering mengupdate pengetahuan kita. Kita harus mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi administrasi seperti membuat persiapan mengajar (silabus,RPP dan program tahunan). Membuat dan mempersiapkan media pembelajaran dan persiapan dari segi edukatif seperti menguasai materi yang akan diajarkan, metode mengajar dan teknik pembelajaran.

Guru juga harus memiliki kemampuan untuk menata dan memilih materi pelajaran dan mengemasnya dalam cakupanyang dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Pembelajaran akan menjadi menarik karena bersifat terarah apalagi dilengkapi dengan media pembelajaran yang menarik membuat peserta didik akan menyenangi pelajarannya dan nanti akan mendambakan sosok guru yang mengajarkannya. Cara penyampainnya juga jangan berbelit-belit, lugas dan banyak melibatkan peserta didik. 

Selain menguasai materi mengajar guru yang didambakan peserta didik juga memiliki penguasaan tentang teori dan ketramplan mengajar. Seorang guru harus mampu menjelaskan materi sehingga mudah dipahami. Guru yang pandai namun tidak bisa menjelaskan atau mentransfer ilmunya kepada peserta didik itu sangat disayangkan. Maka guru yang mempunyai teknik menjelaskan ini sangat dibutuhkan. Guru juga harus memiliki ketrampilan member penguatan. Saat peserta didik sudah serius dan nampak ada nilai positif yang ada pada tingkah lakunya maka ketrampilan memberikan penguatan ini sangat diharapkan sehingga akan menambah motivasi siswa.

Penguatan bisa diberikan dalam bentuk verbal seperti kata-kata pujian dan non verbal seperti gerakan mendekat,mimikdan gerakan badan,sentuhan dan lain-lain yang dapat menyenangkan peserta didik. Seorang guru juga harus mampu menguasai ketrampilan bertanya dengan baik. Sehingga pesrta didik dapat diukur sudah memahami materi pelajaran atau belum.Selain itu ada timbale balik antara guru dan peserta didik. Hal ini membuat  pembelajaran tidak membosankan.

Guru juga harus punya metode mengajar yang bervariasi sehingga peserta didik tidak akan jenuh dengan materi yang diajarkan oleh seorang guru. Hari ini metode ceramah, mungkin mingu depan metode diskusi atau yang lain. Kalau guru sudah bisa menerapkan hal yang demikian tersebut yakinlah kita sebagai guru akan disenangi oleh peserta didik dan dirindukan kedatangannya. 

Kamis, 12 Maret 2020

KOMPETENSI PEDAGOGIK

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Guru adalah salah satu unsur penting dalam pendidikan setelah peserta didik. Guru adalah salah satu tumpuan bagi negara dalam hal pendidikan. Kunci yang harus dimiliki guru sebagai seorang pengajar yang berada dikelas adalah kompetensi. Kompetensi wajib dimiliki oleh semua guru. Karena dengan kompetensi yang dimiliki maka akan dapat mengembangkan peserta didik. Kompetensi adalah seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru didalam menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.
Sementara standard kompetensi yang tertuang dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional mengenai kualifikasi akademik serta kompetensi guru menyebutkan bahwa guru professional harus memiliki 4 kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial

A.  Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari aspek moral,emosional dan intelektual. Pemahaman guru terhadap anak didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengembangkan anak didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik sebagai kemampuan mengelola pembelajaran. Mencakup konsep kesiapan mengajar, yang ditunjukkan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengajar.

1.  Guru yang memahami karakteristik peserta didik

Guru yang memahami karakteristik peserta didik harus bisa memanfaatkan prinsip-prinsip kognitif dan prinsip-prinsip kepribadian untuk memahami perkembangan anak didik. Mengidentifikasikan bekal agar ajar awal anak didik yang mencakup menentukan tingkat penguasaan kompetensi prasyarat anak didik, mengidentifikasikan kesulitan belajar anak didik. Mengidentifikasikan tugas-tugas perkembangan sosial kultural untuk memahami anak didik, dan mengidentifikasi gaya belajar untuk memahami anak didik.

2.  Guru yang mampu merancang pembelajaran secara baik.

Guru yang mampu merancang pembelajaran secara baik bisa membedakan teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivistik, social, atau yang lain, dan menerapkan teori belajar tersebut dalam pembelajaran fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Mampu mengembangkan kuriklum yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan keberadaan anak didik, kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar  Guru juga mampu menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang telah dipilih meliputi:

a. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran
b. Merancang kerangka pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi
c. Memilih dan mengorganisasikan materi dan bahan ajar
d. Memilih dan merancang media dan sumber belajar yang diperlukan
e. Membuat rancangan evaluasi proses dan penilaian hasil belajar.

3.  Guru yamg mampu melaksanakan pembelajaran.

Guru yang mampu melaksanakan pembelajaran dibuktikan dengan mampu menata latar (setting) pembelajaran mencakup menata sarana dan prasarana belajar yang akan digunakan secara tepat guna, memanfaatkan sarana dan prasarana belajar yang tersedia dan atau dapat disediakan dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Guru juga harus mampu melaksanakan pembelajaran yang kondusif meliputi :

a.  Memotivasi anak didik melakukan berbagai kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif
b.  Menjelaskan materi bidang studi
c.  Memfasilitasi anak didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar
d.  Memberi penguatan dalam pembelajaran
e.  Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk merefleksikan pengalaman belajar yang telah dialaminya.

4.  Guru yang mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didik

Guru yang mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didik ditandai mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar berkesinambungan yaitu melaksanakan penilaian dengan tes dan non tes. Menganalisa untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar. Mampu merancang program remedial dan pengayaan serta memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan kualitas program pembelajaran.

5.  Guru yang mampu mengembangkan potensi peserta didik

Guru yang mampu mengembangkan potensi peserta didik dengan cara memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan karya kreatif dan inovatif, mengembangkan bakat dan minat. Guru juga harus membimbing peserta didik mengembangkan iman dan takwa dan pengembangan ketrampilan social.

Kamis, 08 Agustus 2019

7 TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU


7  TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU

Seorang guru mempunyai 7 tugas dan kewajiban guru di antaranya :
1.   Menanamkan akidah yang benar dan memantapkan kualitas iman siswa pada saat proses belajar mengajar.
Sedikit sekali guru memahami metode ini yaitu memantapkan kualitas akidah pada diri siswa saat mengajar materi-materi pelajaran alam, materi geografi, astronomi dan yang semisalnya.Cara ini secara umum dapat menguatkan kualitas iman siswa sehingga melahirkan generasi yang kuat akidahnya dan erat hubungannya dengan pencipta-Nya.

2.   Memberikan nasihat kepada anak didik.
Guru adalah pemberi arahan, pendidik, penasihat dan bapak. Guru harus mencurahkan segala kemampuan untuk memperbaiki yang salah, meluruskan yang bengkok, membersihkan akhlak dan membenarkan pemikiran.Dan kesemuanya bermuara pada pemberian nasihat. Mengarahkan anak dengan arahan yang benar akan menuntunnya kepada apa yang berguna baginya.

3.   Lembut kepada anak didik dan mengajarnya dengan metode yang bagus.
Guru harus lembut yaitu lembut perkataan dan perbuatan serta mengambil yang paling mudah dan ringan serta mempraktikkannya kepada anak didiknya.

4.   Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberikan teguran.
Menjelaskan kesalahan bukan bermaksud menjelekkan pelaku kesalahan tersebut melainkan sebagai peringatan dan penjelasan terhadap kelakuan dan ucapan buruk dan agar orang tidak terjerumus ke dalamnya tanpa menyebutkan langsung nama orang yang bersalah.

5.   Memberi salam kepada anak didik sebelum dan setelah pelajaran.
Salam adalah faktor meraih ampunan dan memperbanyak amal kebajikan.Salam adalah faktor memasyarakatkan rasa saling cinta diantara guru dan anak didiknya.

6.   Menerapkan sistem sanksi pada saat mengajar.
Guru harus bersepakat atas wajibnya menghukum siswa yang bersalah dan memberinya sanksi ketika perbuatan salahnya terulang.

7.   Memberikan penghargaan kepada anak didik.
Penghargaan dengan berbagai bentuknya memiliki peran menyihir di dalam memikat hati, memperbaharui semangat, mendorong keinginan menambah ilmu dan pengaruh -pengaruh positif lainnya.

Sumber Buku Begini  Seharusnya Menjadi Guru ( Panduan Lengkap Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah ).
Penulis : Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub (Penterjemah Jamalludin,Lc)


Senin, 05 Agustus 2019

11 KARAKTER SEORANG PENGAJAR

Karakter-karakter yang harus dimiliki seorang pengajar. (1)

1.Mengikhlaskan ilmu untuk Alloh.
  Berapa banyak ilmu yang bermanfaat dan amalan-amalan yang mulia namun pemiliknya tidak mendapatkan bagian sedikitpun dan hilang bersama hembusan angin bagaikan debu yang beterbangan, karena pemiliknya tidak mengikhlaskan ilmu dan amal mereka di jalan Alloh, tetapi karena kehormatan dan kedudukan  di dunia, seperti sanjungan, pujian dan sejenisnya.

2.Jujur
  Sifat jujur adalah mahkota diatas kepala seorang guru pengajar.Jika sifat itu hilang  darinya,  maka dia akan kehilangan kepercayaan manusia akan ilmunya dan pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan kepada mereka.

3.Serasi antara ucapan dan perbuatan.
  Wajib bagi para pendidik agar takut pada Alloh, karena anak didik adalah amanah yang dipikulkan dipundaknya. Hendaknya mereka berjuang keras dalam mengajarkan  apa yang bermanfaat buat anak didiknya serta menserasikan antara ucapan dengan tindakan yang nyata, karena hal ini akan memperkokoh ilmu yang mereka ajarkan.

4.Bersikap adil dan tidak berat sebelah.
  Para pengajar akan dihadapkan dengan banyak permasalahan dari para anak didiknya.Sikap adil  akan ditekankan ketika  mengoreksi dan memberikan nilai.Tidak ada tempat untuk mengasihi seorang pun atau mengutamakan nya atas yang lain, baik dengan alasan kerabat atau perkara apapun.

5.Berakhlak mulia dan terpuji.
  Selayaknya para pendidik dan pengajar mempunyai akhlak mulia dan adab tinggi dan merupakan media paling sukses didalam mengajar dan mendidik.

6.Tawadhu (rendah hati)
  Tawadhu' adalah satu sebab dalam menghilangkan adanya jarak antara guru dan anak didiknya. Sesuai dengan dekatnya siswa dengan gurunya, siswa akan memperoleh ilmu dalam  bentuk yang lebih baik dan sikap tawadhu akan mewujudkannya.

7.Pemberani
  Seorang pengajar harus berani mengatakan dan mengakui kesalahan  dan kekurangan manusiawi. Adapun pengelabuan, rasa takut, dan berusaha mengelak bukanlah sifat terpuji dari seorang guru.

8.Bercanda  bersama anak didiknya.
  Seharusnya guru menyelipkan candaan di sela- sela pelajaran demi menghilangkan rasa bosan dan jemu yang menyelimuti suasana kelas akibat tumpukan materi pelajaran yang disuguhkan. Canda di sini adalah bersenda gurau dengan orang lain tanpa mencela dan menghinanya.

9.Sabar dan menahan emosi
  Dalam pengajaran guru berkomunikasi dengan individu-individu yang memiliki watak dan pemikiran yang berbeda-beda.Dalam pengajaran tsb mungkin ada yang tidak berkenan di hati guru, maka guru harus punya sifat sabar dan harus menahan emosi akibat ulah iseng anak didiknya.

10.Menghindar dari perkataan keji yang tidak pantas.
   Berkata keji, mencaci, dan merendahkan orang lain  merupakan sifat -sifat tercela yang harus dihindari oleh seorang guru. Seorang guru harus menjadi teladan bagi anak didiknya oleh karena itu tabiat yang jelek, mengejek , mencaci maki dan berkata sia-sia harus benar-benar dihindari.

11.Berkonsultasi dengan orang lain.
   Guru kadang dihadapkan pada masalah-masalah berpolemik dan perkara-perkara rumit yang membingungkan dan tidak menemukan penyelesaian dan solusinya. Oleh karena itu guru perlu berkonsultasi (bermusyawarah) dengan guru lain yang memang menguasai ilmunya.

Sabtu, 20 Juli 2019

BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN


       Kesuksesan seorang siswa bisa dilihat dari cara belajarnya. Cara belajar yang dilakukan siswa SD, SMP, SMA maupun Mahasiswa biasanya memiliki kesamaan cara belajar hanya yang membedakan  adalah tingkatan pelajaran yang diberikan. Bila seorang siswa mampu menggunakan cara belajar secara baik maka akan sukses melewati masa SD,SMP dan SMA serta akan berhasil dijenjang  perguruan tinggi. Nilai yang didapatpun bukan sekedar nilai biasa. Mereka mendapatkan nilai yang memuaskan. Nilai yang dinantikan dan diharapkan oleh seorang siswa.  Berikut delapan cara belajar yang efektif dan efisien sehingga akan berhasil untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.

1).  Belajar dengan memahami bukan menghafal
Saat seorang siswa mendapatkan materi biasanya siswa tersebut saat menghadapi ujian mencoba untuk menghafal pelajaran tersebut. Hal ini sebenarnya tidak salah namun, kurang efektif. Materi akan diingat sesaat dan nantinya akan cepat lupa. Lain halnya kalau siswa tersebut mencoba memahami teorinya maka dengan sendirinya akan ingat saat ujian berlangsung.

2). Belajar menggunakan penalaran
Menghafal sebuah materi pelajaran tetap diperlukan, namun lebih baik lagi siswa harus memiliki penalaran yang luas tentang suatu materi pelajaran tersebut. Jika kita mencoba menghafal saat menjawab pertanyaan atau tes siswa  mampu dengan cara yang sama. Namun bila dibuat bentuk pertanyaan yang berbeda walaupun jawabannya sama maka perlu penalaran yang luas agar dapat menjawab pertanyaan tersebut.

3). Belajar dengan suasana tenang
Dalam belajar perlu suasana yang tenang. Suasana berpikir yang nyaman. Baik dari segi lokasi tempat belajarnya misalnya di ruangan ber AC maupun suasana hati siswa tersebut.  Belajar perlu ada suasana yang mendukung siswa tersebut. Ada yang belajar dengan mendengarkan tilawah Alquran sehingga akan mudah menangkap pelajaran atau dengan sarana lain.

4). Belajar dengan merangkum materi pelajaran.
Saat siswa belajar setelah membaca maka bagian-bagian yang penting perlu siswa  tulis dalam sebuah rangkuman. Intisari dari materi pelajaran dibaca siswa  ditulis bagian yang pokok. Sehingga saat ujian siswa tidak membaca seluruh isi buku namun sudah berbentuk rangkuman yang memuat bagian-bagian yang penting saja. Siswapun akan cepat memahami materi pelajaran tersebut. 

5). Belajar  berkelompok
Cara ini seringkali dilakukan karena merupakan cara belajar yang efektif dengan catatan semuanya serius belajar. Siswa saling berganti mengadakan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang dipelajari. Dengan belajar kelompok dalam suasana yang tenang maka materi akan cepat diserap. Selain itu hal-hal yang belum diketahui akan mudah diselesaikan secara bersama-sama. 

6). Belajar dengan mempersingkat atau membuat jembatan keledai
Untuk mempermudah hafalan, maka belajar dengan mempersingkat nama-nama yang hamper sama untuk mengingat materi  atau membuat singkatan  mempermudah hafalan. Ini sangat efektif digunakan dan pikiran tidak terbebani hafalan-hafalan yang berat. 

7). Belajar dengan Praktik
Belajar dengan cara mempraktekkan semua materi yang sudah diajarkan oleh guru membuat siswa terhindar dari kebosanan dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Misalnya pelajaran IPA tentang mengamati pertumbuhan tanaman membuat siswa tertarik dan membuat acara belajar menjadi asik.

8). Belajar rutin tapi jangan lama
Belajar rutin membuat siswa akan semakin mudah untuk mengingat pelajaran yang diterima. Sedikit tapi sering lebih baik daripada banyak namun Cuma sekali. Belajar sehabis pulang sekolah, sehabis sholat maghrib, sesudah sholat isya serta pagi hari sebelum berangkat walaupun sebntar lebih baik disbanding lama namun hanya dilakukan sesudah sholat isya.

Tangsel , Juli 2019

Kamis, 18 Juli 2019

SEPULUH LARANGAN BUAT GURU TELADAN


Guru mengemban risalah nabi dan rasul. Maka harus memiliki sifat-sifat yang baik karena nantinya akan ditiru oleh siswanya.
Proses pendidikan yang dilakukan oleh guru ibaratnya mirip dengan mengemudi mobil. Diperlukan pendalaman teori dan praktek  secara langsung. Dalam berinteraksi dengan siswa, seorang guru dilarang melakukan hal-hal berikut :
1.Jangan langsung menjatuhkan hukuman . Hukuman yang terlalu cepat dijatuhkan  akan menyembunyikan kesalahan bukan meluruskannya.
2.Jangan menghukum tanpa menyebutkan alasannya.
3.Jangan terlalu sulit dalam mengadili siswa, sebab siswa akan memilih berbohong agar terhindar dari hukuman.
4.Jangan mengeluarkan siswa dari kelas sebagai hukuman baginya. Terkadang siswa sengaja melakukan kesalahan agar  dikeluarkan dari kelas agar terhindar dari belajar mata pelajaran yang tidak disukainya.
5.Jangan berteriak dan mencaci maki agar tidak kelihatan berkepribadian lemah.
6.Jangan menjatuhkan hukuman badan kecuali memang tidak ada pilihan lagi.
7.Jika menghukum jangan menggunakan tongkat, jangan memukul wajah dan jangan menyentil telinga.
8.Jangan menghukum seluruh kelas akibat kesalahan sebagian atau seseorang anak.
9.Jangan mengancam siswa  bahwa Anda akan melaporkan ke kepala sekolah, dan jangan benar-benar melapor.
10.Jangan menghukum atas kesalahan-kesalahan kecil.
Kesalahan yang dilakukan siswa terkadang memang tidak disengaja dan kita sebagai gurunya harus benar-benar bijak dalam menyikapinya dan berusaha menghukum sesuai dengan norma yang ada. Dengan demikian diharapkan siswa mematuhi tata tertib yang berlaku dan guru tidak melanggar larangan yang harusnya memang dihindari.

(disarikan dari buku Guru Teladan dibawah bimbingan Allah, Mahmud Samir Al -Munir)

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...