Sabtu, 20 Februari 2021

VII.11 Guru yang disiplin terhadap peserta didik

11. Guru yang disiplin

Semasa saya sekolah SMP saya mempunyai guru olah raga namanya pak Satiman. Pak Satiman adalah guru yang disiplin. Tidak pernah datang terlambat. Mengisi pelajaran tepat waktu. Memberikan pengajaran dengan semangat tidak bermalas-malasan. Setiap ada penugasan selalu dibimbingnya. Tidak pernah menyia-nyiakan waktu mengajar dan pulang tepat waktu. Dari apa yang ditampilkan oleh pak Satiman membuat saya dan teman-teman mengikuti apa yang diajarkan oleh guru saya tersebut. Awalnya memang berat dalam melakukan tindakan disiplin ini namun lambat laun karena terbiasa maka akan menjadi mudah dan menyenangkan. Inilah pengalaman saya mempunyai guru yang disiplin.

Disiplin adalah masalah yang paling berat yang dihadapi oleh guru. Berhasil tidaknya seorang guru dalam mengajar tergantung bagaimana cara guru dalam menciptakan disiplin terhadap siswanya. Hal ini tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus tetap dipelajari dan dilakukan secara terus menerus dan diperbaiki selama menjadi guru. Guru yang disiplin sangat diharapkan untuk mengembangkan sekolah menjadi maju. Melaksanakan tata tertib sekolah dengan baik. Pembelajaran dapat tepat waktu sehingga target kurikulum tercapai. Guru yang disiplin juga akan membantu prestasi siswa akan terwujud.

 Tidak adalagi guru yang terlambat masuk  dan tidak ada guru yang mengajar tanpa persiapan. Semua bekerja sesuai dengan standar waktu dan standart kualitas yang ditetapkan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap suasana kerja yang kondusif. Para guru akan saling menghormati dan saling percaya. Tidak ada permasalahan-permasalahan seperti kecemburuan sosial, marah dan rendahnya moral kerja. Suasana yang demikian akan meningkatkan semangat kerja. Para guru akan bekerja dengan senang hati sehingga bersedia mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk mencapai visi dan misi sekolah.

Disiplin dulu diterapkan banyak menggunakan paksaan dengan tangan. Peserta didik akan patuh selama mereka diawasi dengan ketat. Bila tidak ada pengawasan maka peserta didik akan menjadi tidak patuh lagi. Namun untuk jaman sekarang peserta didik harus diberi pendidikan disiplin. Pelan tapi pasti agar mereka mengerti tentang kedisiplinan. Agar anak dapat mengatur dirinya sendiri sehingga diharapkan dapat berkembang menjadi manusia yang dewasa untuk menentukan baik atau salahnya dalam berperilaku.

Untuk mengubah perilaku menuju hal yang lebih baik itu tidak mudah seperti yang kita bayangkan. Perubahan ini melalui perjalanan panjang, berjenjang dan berkesinambungan. Mencipatakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik peserta didik agar sanggup memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk menguasai kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri sehingga peserta didik mampu menegrti kelebihan atau kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Menanamkan kedisiplinan adalah tugas guru. Untuk menanamkan kedisiplinan siswa harud dimulai dari diri guru itu sendiri. Seorang guru tidak akan efektif mengajarapabila dirinya sendiri tidak mengetahui yang diinginkan siswa.

Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dengan cara :

1.    Guru hendaknya bisa menjadi contoh dalam berdisiplin. Misalnya tepat waktu datang ke kelas saat jam pelajaran sudah dimulai. Siswa tidak akan memiliki disiplin manakala melihat gurunya sendiri tidak disiplin. Guru harus bisa menghindari kebiasaan masuk yang terlambat ke dalam kelas. Sekali guru datang terlambat tanpa ada alasan yang penting maka peserta didik mulai tidak respek terhadap guru.

2.    Guru hendaknya memberlakukan peraturan tata tertib yang jelas dan tegas sehingga mudah untuk diikuti dan mampu menciptakan suasana kondusif untuk belajar.

3.   Guru hendaknya secara konsisten mensosialisasikan kepada peserta didik tentang pentingnya disiplin dalam belajar melalui pembinaan dan keteladanan guru.

Semua upaya itu harus dilakukan oleh seorang guru secara terus menerus dan sabar dalam menerapkan kedisiplinan peserta didik. Seorang guru yang disiplin akan melakukan tata tertib dengan suka rela. Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa

faktor eksternal yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai termasuk guru yaitu :

1.    Kompensasi

Besar atau kecilnya kompensasi kadang dapat mempengaruhi disiplin kerja.

2.    Keteladanan pemimpin

Pemimpin yang bisa menjadi teladan akan mudah menerapkan disiplin kerja bagi pegawainya. Demikian pula sebaliknya,pemimpin yang tidak memberi teladan akan sulit menegakkan disiplin kerja bagi bawahannya.

3.    Aturan yang pasti

Disiplin kerja tidak akan terwujud tanpa adanya aturan pasti yang dapat menjadi pedoman guru dalam menjalankan tugasnya. Aturan yang tidak jelas kepastiannya tidak akan mungkin bisa terwujud dalam perilaku guru.

4.    Keberanian kepala sekolah dalam mengambil tindakan.

Apabila terjadi pelanggaran disiplin kerja, kepala sekolah harus memiliki keberanian untuk menyikapinya sesuai dengan aturan yang menjadi pedoman bersama.

5.    Pengawasan pimpinan

Pengawasan sangat diperlukan untuk memastikan segala kegiatan berjalan sesuai dengan standar peraturan. Pengawasan yang lemah memberi kesempatan guru melanggar peraturan. Pengawasan sangat penting mengingat sifat dasar manusia yang ingin bebas tanpa terikat oleh aturan.

6.    Perhatian kepada para guru

Perhatian pimpinan kepada guru kadang mempengaruhi disiplin kerja yang dilakukan guru. Kepala sekolah yang suka memberikan perhatian kepada pegawainya akan menciptakan kehangatan hubungan kerja antara atasan dan bawahannya.

7.    Kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam sekolah akan mempengaruhi tegaknya disiplin kerja. Perlu dikembangkan kebiasaan positif untuk mendukung tegaknya aturan di sekolah. Kebiasaan-kebiasaan positif itu, diantaranya :

a.     Mengucapkan salam dan berjabat tangan apabila bertemu

b.    Saling menghargai antar-sesama rekan

c.     Saling memperhatikan antar-sesama rekan

d.    Memberitahu saat meninggalkan tempat kerja kepada rekan.

Guru yang disiplin akan membawa energy positif dalam pembelajaran. Maka hal-hal yang tersebut diatas seyogyanya jangan mempengaruhi kedisiplinan guru dalam mengajar. Misalnya guru tetap disiplin walau kompensasinya kecil. Tetap disiplin walau tidak ada contoh dari kepala sekolah. Diawasi atau tidak tetap disiplin. Semoga kita yang berprofesi guru bisa menjadi guru yang disiplin, guru yang membuat semangat belajar peserta didik. Guru yang didambakan kehadirannya.



Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 20

Penulis Agung Pramono 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...