11. Guru yang disiplin
Semasa saya
sekolah SMP saya mempunyai guru olah raga namanya pak Satiman. Pak Satiman
adalah guru yang disiplin. Tidak pernah datang terlambat. Mengisi pelajaran
tepat waktu. Memberikan pengajaran dengan semangat tidak bermalas-malasan.
Setiap ada penugasan selalu dibimbingnya. Tidak pernah menyia-nyiakan waktu
mengajar dan pulang tepat waktu. Dari apa yang ditampilkan oleh pak Satiman
membuat saya dan teman-teman mengikuti apa yang diajarkan oleh guru saya
tersebut. Awalnya memang berat dalam melakukan tindakan disiplin ini namun lambat
laun karena terbiasa maka akan menjadi mudah dan menyenangkan. Inilah
pengalaman saya mempunyai guru yang disiplin.
Disiplin adalah
masalah yang paling berat yang dihadapi oleh guru. Berhasil tidaknya seorang
guru dalam mengajar tergantung bagaimana cara guru dalam menciptakan disiplin
terhadap siswanya. Hal ini tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus tetap
dipelajari dan dilakukan secara terus menerus dan diperbaiki selama menjadi
guru. Guru yang disiplin sangat diharapkan untuk mengembangkan sekolah menjadi
maju. Melaksanakan tata tertib sekolah dengan baik. Pembelajaran dapat tepat
waktu sehingga target kurikulum tercapai. Guru yang disiplin juga akan membantu
prestasi siswa akan terwujud.
Tidak adalagi guru yang terlambat masuk dan tidak ada guru yang mengajar tanpa
persiapan. Semua bekerja sesuai dengan standar waktu dan standart kualitas yang
ditetapkan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap suasana kerja yang kondusif.
Para guru akan saling menghormati dan saling percaya. Tidak ada permasalahan-permasalahan
seperti kecemburuan sosial, marah dan rendahnya moral kerja. Suasana yang
demikian akan meningkatkan semangat kerja. Para guru akan bekerja dengan senang
hati sehingga bersedia mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk mencapai
visi dan misi sekolah.
Disiplin dulu
diterapkan banyak menggunakan paksaan dengan tangan. Peserta didik akan patuh
selama mereka diawasi dengan ketat. Bila tidak ada pengawasan maka peserta
didik akan menjadi tidak patuh lagi. Namun untuk jaman sekarang peserta didik
harus diberi pendidikan disiplin. Pelan tapi pasti agar mereka mengerti tentang
kedisiplinan. Agar anak dapat mengatur dirinya sendiri sehingga diharapkan
dapat berkembang menjadi manusia yang dewasa untuk menentukan baik atau
salahnya dalam berperilaku.
Untuk mengubah
perilaku menuju hal yang lebih baik itu tidak mudah seperti yang kita
bayangkan. Perubahan ini melalui perjalanan panjang, berjenjang dan
berkesinambungan. Mencipatakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik
peserta didik agar sanggup memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk
menguasai kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri sehingga peserta didik mampu
menegrti kelebihan atau kekurangan yang ada pada diri sendiri.
Menanamkan
kedisiplinan adalah tugas guru. Untuk menanamkan kedisiplinan siswa harud
dimulai dari diri guru itu sendiri. Seorang guru tidak akan efektif
mengajarapabila dirinya sendiri tidak mengetahui yang diinginkan siswa.
Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan
dengan cara :
1.
Guru
hendaknya bisa menjadi contoh dalam berdisiplin. Misalnya tepat waktu datang ke
kelas saat jam pelajaran sudah dimulai. Siswa tidak akan memiliki disiplin
manakala melihat gurunya sendiri tidak disiplin. Guru harus bisa menghindari
kebiasaan masuk yang terlambat ke dalam kelas. Sekali guru datang terlambat
tanpa ada alasan yang penting maka peserta didik mulai tidak respek terhadap
guru.
2.
Guru
hendaknya memberlakukan peraturan tata tertib yang jelas dan tegas sehingga
mudah untuk diikuti dan mampu menciptakan suasana kondusif untuk belajar.
3. Guru
hendaknya secara konsisten mensosialisasikan kepada peserta didik tentang
pentingnya disiplin dalam belajar melalui pembinaan dan keteladanan guru.
Semua upaya itu harus dilakukan oleh
seorang guru secara terus menerus dan sabar dalam menerapkan kedisiplinan
peserta didik. Seorang guru yang disiplin akan melakukan tata tertib dengan
suka rela. Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa
faktor eksternal yang mempengaruhi
disiplin kerja pegawai termasuk guru yaitu :
1.
Kompensasi
Besar
atau kecilnya kompensasi kadang
dapat
mempengaruhi disiplin kerja.
2. Keteladanan
pemimpin
Pemimpin
yang bisa menjadi teladan akan mudah menerapkan disiplin kerja bagi pegawainya.
Demikian pula sebaliknya,pemimpin yang tidak memberi teladan akan sulit
menegakkan disiplin kerja bagi bawahannya.
3. Aturan
yang pasti
Disiplin
kerja tidak akan terwujud tanpa adanya aturan pasti yang dapat menjadi pedoman
guru dalam menjalankan tugasnya. Aturan
yang tidak jelas kepastiannya tidak akan mungkin bisa terwujud dalam perilaku
guru.
4. Keberanian
kepala sekolah dalam mengambil tindakan.
Apabila
terjadi pelanggaran disiplin kerja, kepala
sekolah harus memiliki keberanian untuk menyikapinya sesuai dengan aturan yang
menjadi pedoman bersama.
5. Pengawasan
pimpinan
Pengawasan
sangat diperlukan untuk memastikan segala kegiatan berjalan sesuai dengan
standar peraturan. Pengawasan yang lemah memberi kesempatan guru melanggar
peraturan. Pengawasan sangat penting
mengingat sifat dasar manusia yang ingin bebas tanpa terikat oleh aturan.
6. Perhatian
kepada para guru
Perhatian pimpinan kepada guru kadang mempengaruhi
disiplin kerja yang dilakukan guru. Kepala sekolah yang suka
memberikan perhatian kepada pegawainya akan menciptakan kehangatan hubungan
kerja antara atasan dan bawahannya.
7. Kebiasaan-kebiasaan
yang mendukung tegaknya disiplin
Kebiasaan-kebiasaan
yang ada dalam sekolah akan mempengaruhi tegaknya disiplin kerja. Perlu
dikembangkan kebiasaan positif untuk mendukung tegaknya aturan di sekolah.
Kebiasaan-kebiasaan
positif itu, diantaranya :
a. Mengucapkan
salam dan berjabat tangan apabila bertemu
b. Saling
menghargai antar-sesama rekan
c. Saling
memperhatikan antar-sesama rekan
d. Memberitahu
saat meninggalkan tempat kerja kepada rekan.
Guru yang disiplin akan membawa energy positif dalam pembelajaran. Maka hal-hal yang tersebut diatas seyogyanya jangan mempengaruhi kedisiplinan guru dalam mengajar. Misalnya guru tetap disiplin walau kompensasinya kecil. Tetap disiplin walau tidak ada contoh dari kepala sekolah. Diawasi atau tidak tetap disiplin. Semoga kita yang berprofesi guru bisa menjadi guru yang disiplin, guru yang membuat semangat belajar peserta didik. Guru yang didambakan kehadirannya.
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan hari ke 20
Penulis Agung Pramono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar