Menurut Simon Philips karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri, atau karakteristik , atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir.Sementara Winnie yang dikutip oleh Fatchul Mu’in memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter ( a person of character ) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Menurut Najib Sulhan karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter juga bisa diartikan tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan. Karakter juga diartikan watak, yaitu sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian. Menurut Thomas Lickona yang dikutip Agus Wibowo karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati dan menghargai orang lain. Karakter menurut Suyanto adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkup keluarga , masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan menurut Tadkroatun Musfiroh yang dikutip Agus Wibowo karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations) dan ketrampilan (skills). Jadi karakter adalah gabungan sikap, perilaku, motivasi dan ketrampilan yang ada dalam diri seseorang yang akan mempengaruhi tindakannya Menurut Kemendiknas yang dikutip Agus Wibowo karakter adalah watak, tabiat, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi barbagai kebajikan yang diyakinidan digunakan, sebagai landasan untuk cara pandang, berfikir, bersikap dan bertindak.
Dari berbagai definisi mengenai karakter sebagai mana telah diuraiakan dapat disimpulkan karakter itu sifat alamiah seseorang yang menunjuk kepada aplikasi nilai-nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Karakter itu mengenai sesuatu yang ada di dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut disifati. Karakter pada dasarnya sulit diubah, namun demikian lingkungan dapat menguatkan atau memperlemah karakter tersebut. Karakter terbentuk dari proses meniru, yaitu proses melihat, mendengar dan mengikuti, maka karakter sesungguhnya dapat diajarkan secara sengaja.
B. Pengertian Karakter Guru
Berkaitan dengan karakter, karena guru itu menjadi roh utama pendidikan,maka segenap karakter baik dan luhur harus dimiliki seorang guru. Benar guru itu manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, lupa dan tidak lepas dari karakter-karakter buruk lainnya. Namun demikian sudah selayaknya karakter guru yang luhur dan mulia lebih dominan dimiliki dan tampak menonjol dari pribadi seorang guru. Guru merupakan aktor utama pembelajaran, karena itu guru sangat menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Seorang guru selain memiliki pemahaman, ketrampilan dan kompetensi, ia juga dituntut memiliki karakter-karakter mulia itu dalam dirinya sendiri, mempraktekkan dalam keseharian baik di rumah atau dimasyarakat dan menjadikan sebagai bagian dari hidup. Guru harus terlebih dahulu menguasai dan melengkapi diri dengan karakter mulia agar sukses mendidik peserta didik. Maka sudah saatnya guru merubah paradigma dan mind set mereka, dari sekedar memberikan teori ranah kognitif ke arah pemberian teladan dan praktik nyata.
Guru yang berkarakter adalah guru yang mempunyai prinsip hidup dan perenungannya dan kebebasan dalam berkreasi. Guru bekarakter akan berusaha menciptkan iklim belajar yang efektif dan menyenangkan, dengan kreativitas metode pembelajaran, untuk mengurangi kejenuhan dan menyesuaikan dengan konteks pembelajaran sehingga tumbuh kegairahan dan motivasi instrinsik dan ekstrinsik.Menurut Furqon Hidayatulloh guru berkarakter itu penting, karena yang bersangkutan bisa menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran dan mampu membangun karakter anak didiknya. Guru berkarakter bukan sekedar mentranfer pengetahuan tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang diperlukan anak didik guna mengarungi kehidupan dimasa datang.
Dengan demikian dapat disimpulkan seorang guru berkarakter dituntut selain memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan emosional dan spriritual. Tujuannya agar guru tersebut mampu membuka mata hati anak didik untuk belajar, yang selanjutnya mampu hidup dengan ketinggian pekerti dan karakter ditengah-tengah masyarakat dan bangsanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar