Satria itu nama pemuda desa, berumur 30 tahun. Memiliki wajah yang sebetulnya ketampanannya biasa saja cuma karena dia pandai bergaul maka banyak yang menyukainya. Satria dilahirkan dilereng gunung payung desa Sukarindu dikecamatan Giriwoyo Wonogiri. Bapaknya bernama pak Sukarto dan ibunya bernama ibu Suyati. Bapak dan ibunya seorang petani dengan tanah garapan sawah 2 petak kecil. Untuk kehidupan sehari- hari selain petani pak Sukarto juga seorang pedagang hewan. Saat hari pasaran hewan di Pracimantoro pak Sukarto menjual kambing atau sapi yang dibelinya dari tetangganya. Untuk kehidupan sehari-hari keluarga ini hidup pas-pasan.
Walaupun hidup pas-pasan keluarga pak Sukarto nampak bahagia. Mereka mempunyai 2 anak yaitu Satria dan Yuliani. Keluarga ini pekerja keras hingga Satria bisa menyelesaikan sekolah SMA dan dengan bantuan saudaranya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan Yuliani sekarang duduk dibangku SMA. Untuk saat ini Satria sudah bekerja di Jakarta sebagai guru di sebuah SMK Negeri. Satria menjadi guru honorer sehingga untuk gaji yang didapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian bahkan kurang. Satria juga menjadi pengajar di lembaga bimbel SD di Jakarta Selatan sepulang dari mengajar. Setiap hari Minggu berjualan di lapangan Gelora Senayan sekedar menambah penghasilan.
Sebelum bekerja di Jakarta, Satria pernah mengutarakan cinta pertama nya dengan Ratna gadis ayu dengan kulit kuning langsat dan senyumnya yang menawan. Dengan potongan rambut yang pendek membuat dia banyak dikejar para lelaki. Beruntunglah Satria mendapatkan cinta Ratna. Mereka sudah kenal sejak SMP dan saat SMA cinta mereka bersemi. Ibaratnya saat sekolah mereka tidak terpisah selalu bersama baik saat datang maupun pulang ke sekolah. Gita cinta SMA semakin menegaskan cinta mereka. Cinta mereka juga sudah diketahui kedua orang tua masing-masing dan tidak ada keberatan antar orang tua. Cinta Satria dan Ratna harus berpisah saat mereka lulus dari SMA.
" Ratna setelah SMA kamu mau melanjutkan sekolah nggak "? tanya Satria saat mereka pulang sekolah
" Aku nggak sekolah Satria, aku ingin kerja saja" jawab Ratna.
Itulah percakapan terakhir mereka sebelum berpisah selepas dari SMA. Maka sejak perpisahan itu mereka tidak bertemu, Ratna bekerja di Sukoharjo sedangkan Satria dengan bantuan dana dari saudaranya meneruskan sekolah di Solo. Pernah suatu saat mereka bertemu namun pertemuan tersebut hanya sekedar basa basi dan meninggalkan kesedihan dihati Satria setelah mengetahui Ratna sudah bertunangan dengan rekan kerjanya. Hati Satria hancur mendengar hal tersebut maka setelah lulus dia mengembara ke Jakarta untuk menghilangkan bayangan Ratna.
*******
Setelah bekerja selama 6 bulan Satria berkenalan dengan tetangga kontrakannya. Satria berkenalan dengan Sarah gadis dari Pekalongan dengan perawakan tinggi semampai, hitam manis dan baik hati. Sarah bekerja di sebuah kantor di Tanah Abang. Awal pertemuan yang tidak sengaja yaitu saat Sarah menegur Satria yang dia kira teman SMA nya. Ternyata kesalahan ini membuat jalan perkenalan mereka. Maka semenjak itu perkenalan mereka semakin akrab saja. Tiap ada kesempatan diwaktu istirahat pasti Satria menelepon Sarah hanya sekedar mengabarkan keadaannya.
Namun saat cinta Satria kepada Sarah sedang mesra-mesranya, tanpa sengaja Satria bertemu kembali dengan Ratna di stasiun Tanah Abang. Pertemuan tersebut digunakan oleh Ratna untuk menjelaskan kepada Satria tentang kesalahpahaman bahwa Ratna akan menikah dengan rekan kerjanya itu hanya cerita bohong. Mendengar hal tersebut Satria jadi bingung di satu sisi ada Sarah yang menemani dia, disatu sisi cinta pertamanya kembali lagi. Kepala nya pusing apalagi Sarah mengatakan orang tuanya menunggu kehadirannya untuk meminangnya. Namun akhirnya Satria memilih Ratna sebagai pilihannya untuk menjadi calon istrinya karena dia mengenal Ratna sejak lama. Ternyata pilihan Satria tepat dimana akhirnya Ratna menjadi jodohnya, menjadi istrinya dan menjadi calon ibu bagi anak-anaknya. Cinta pertama memang dahsyat effeknya terhadap perjalanan hidup manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar