Cinta membuat kita senang. Pun cinta membuat hati meradang. Apakah kita merasakan datangnya cinta. Apakah kita bergembira dengan adanya cinta. Bagaimana rasanya kala cinta itu datang untuk pertama kalinya.
******
Aku tak tahu pasti cinta pertama itu yang seperti apa. Saat ku sekolah SMA aku belum berani yang namanya pacaran. Namun saat SMA aku mengenal gadis yang cantik jelita berambut panjang dengan pembawaan yang kalem. Gadis ini sebut saja Ratna sebetulnya sudah ku kenal sejak SMP namun masih ku anggap teman biasa. Saat SMA inilah diam- diam ku memperhatikannya terutama saat datang ke sekolah dan saat pulang sekolah.
Aku dan Ratna berangkat sekolah kadang bersama satu angkutan kota namun lebih sering berangkat tidak bersama. Saat sampai gerbang sekolah aku dan Ratna bertemu pandang dan saling melempar senyum. Apakah bentuk perhatianku kepada Ratna ini termasuk cinta pertama, entahlah. Yang pasti ada rasa rindu apabila kami tidak bertemu.
Karena seringnya pertemuan kami akhirnya kami sering bercanda saat berjumpa hingga pertemanan kami semakin akrab. Namun pertemanan ini belum berlanjut ke pertemanan yang lebih serius karena aku tidak punya keberanian untuk mengungkapkan kata "cinta" . Saat Ratna belum sampai sekolah aku selalu menunggunya didepan gerbang sekolah. Begitu juga saat aku belum sampai Ratna dan temannya gantian yang menunggu. Inilah yang bisa kami lakukan yang menimbulkan perasaan aneh di hati ini.
Saat pulangpun kami bertemu sekedar saling sapa dan melempar senyuman. Kadang kami pulang bersama satu angkutan kota kadang kami pulang sendiri. Pertemanan kami berjalan terus sampai kami lulus dari SMA. Setelah lulus akhirnya kami berpisah sebelum ada kata cinta terucapkan.
" Ratna setelah SMA kamu mau melanjutkan sekolah nggak "? tanya ku saat pulang sekolah
" Aku nggak sekolah Agung, aku ingin kerja saja" jawab Ratna.
Itulah percakapan terakhir sebelum kami berpisah selepas dari SMA. Pertemuan terakhir itu membekas di hati saat Ratna mau kuajak sekedar jalan-jalan ke kota Baturetno. Aku mengajak Ratna makan bakso di kota Baturetno. Kami bercerita, bertukar pikiran dan bercanda. Pokoknya sore itu sehabis pulang sekolah aku manfaatkan sebaik mungkin bersama dengan Ratna. Nampak ada wajah yang ceria pada diri Ratna dan saat selesai makan bakso aku katakan padanya.
“Ratna, sudah lama aku memendam perasaan aneh ini” kataku memulai pembicaraan
“ Perasaan aneh apa Agung “? Tanya Ratna seakan tidak sabar ingin mengetahui jawabannya.
“Kita tahu, kita sudah kenal lama, kita juga saling perhatian. Apakah Ratna sudah punya pacar ? Kalau belum apakah Ratna mau menerima cintaku “tanyaku dengan perkataan dan pertanyaan yang memberondong seperti peluru keluar dari pistolnya.
Lama Ratna tidak menjawabnya, entah apa yang dia pikirkan, sampai akhirnya keluarlah dari bibirnya yang tipis jawaban yang membuatku terbang tinggi melayang di awan.
“iya Agung, aku mau menerima cintamu apa adanya “ jawab Ratna lirih
“ Alhamdulillah…!! Teriakku kencang sambil memegang lembut tangan Ratna.
Diterminal bis kota Baturetno sore itu menjadi saksi bahwa aku mengutarakan cintaku yang pertama yang sudah beberapa waktu aku pendam dalam-dalam. Setelah kejadian yang menyenangkan tersebut akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing dengan naik bus kecil. Di dalam bus yang ada hanya cerita ceria diantara kita.
*******
Semenjak itu kami terpisah cukup lama, aku meneruskan kuliah di perguruan tinggi negeri di Solo sedangkan Ratna bekerja di Sukoharjo. Jarak dan waktu telah memisahkan kita, tidak ada kabar berita diantara kita berdua. Kita belum punya handphone sehingga tidak bisa mengirim kabar. Cinta yang ada perlahan mulai pudar seiring terdengar Ratna akan menikah dengan rekan kerjanya.
Setelah 4 tahun berpisah aku dan Ratna dipertemukan lagi dalam bis kota Aneka Jaya saat aku pulang dari kuliah akhir pekan dari Solo sedangkan Ratna pulang dari bekerja di Sukoharjo. Tanpa sengaja aku bertemu Ratna yang sekarang lebih cantik dan lebih menarik dibanding saat SMA. Namun pertemuan ini dingin terasa karena dibayanganku Ratna sudah milik orang lain. Sangat disayangkan aku tidak bertanya langsung pada Ratna betul tidak dia akan menikah. Egoku lebih besar sehingga aku hanya diam saja saat bertemu tadi.
Lama kami tidak bertemu, aku akhirnya pergi ke Jakarta untuk mencari kerja. Aku bekerja menjadi guru di salah satu sekolah STM swasta di Jakarta. Ternyata Ratna juga ada di Jakarta, Allah takdirkan kami bertemu. Akhirnya aku tanyakan tentang kabar bahwa dia mau menikah dengan rekan kerjanya. Ternyata dia tidak jadi menikah karena tidak disetujui orang tuanya. Akhirnya ku tegaskan lagi cintaku padanya dan Ratna menerimanya dengan tulus. Inilah cinta pertamaku karena cinta inilah yang menghantarkanku ke jenjang pernikahan.
==Tamat==
******
Aku tak tahu pasti cinta pertama itu yang seperti apa. Saat ku sekolah SMA aku belum berani yang namanya pacaran. Namun saat SMA aku mengenal gadis yang cantik jelita berambut panjang dengan pembawaan yang kalem. Gadis ini sebut saja Ratna sebetulnya sudah ku kenal sejak SMP namun masih ku anggap teman biasa. Saat SMA inilah diam- diam ku memperhatikannya terutama saat datang ke sekolah dan saat pulang sekolah.
Aku dan Ratna berangkat sekolah kadang bersama satu angkutan kota namun lebih sering berangkat tidak bersama. Saat sampai gerbang sekolah aku dan Ratna bertemu pandang dan saling melempar senyum. Apakah bentuk perhatianku kepada Ratna ini termasuk cinta pertama, entahlah. Yang pasti ada rasa rindu apabila kami tidak bertemu.
Karena seringnya pertemuan kami akhirnya kami sering bercanda saat berjumpa hingga pertemanan kami semakin akrab. Namun pertemanan ini belum berlanjut ke pertemanan yang lebih serius karena aku tidak punya keberanian untuk mengungkapkan kata "cinta" . Saat Ratna belum sampai sekolah aku selalu menunggunya didepan gerbang sekolah. Begitu juga saat aku belum sampai Ratna dan temannya gantian yang menunggu. Inilah yang bisa kami lakukan yang menimbulkan perasaan aneh di hati ini.
Saat pulangpun kami bertemu sekedar saling sapa dan melempar senyuman. Kadang kami pulang bersama satu angkutan kota kadang kami pulang sendiri. Pertemanan kami berjalan terus sampai kami lulus dari SMA. Setelah lulus akhirnya kami berpisah sebelum ada kata cinta terucapkan.
" Ratna setelah SMA kamu mau melanjutkan sekolah nggak "? tanya ku saat pulang sekolah
" Aku nggak sekolah Agung, aku ingin kerja saja" jawab Ratna.
Itulah percakapan terakhir sebelum kami berpisah selepas dari SMA. Pertemuan terakhir itu membekas di hati saat Ratna mau kuajak sekedar jalan-jalan ke kota Baturetno. Aku mengajak Ratna makan bakso di kota Baturetno. Kami bercerita, bertukar pikiran dan bercanda. Pokoknya sore itu sehabis pulang sekolah aku manfaatkan sebaik mungkin bersama dengan Ratna. Nampak ada wajah yang ceria pada diri Ratna dan saat selesai makan bakso aku katakan padanya.
“Ratna, sudah lama aku memendam perasaan aneh ini” kataku memulai pembicaraan
“ Perasaan aneh apa Agung “? Tanya Ratna seakan tidak sabar ingin mengetahui jawabannya.
“Kita tahu, kita sudah kenal lama, kita juga saling perhatian. Apakah Ratna sudah punya pacar ? Kalau belum apakah Ratna mau menerima cintaku “tanyaku dengan perkataan dan pertanyaan yang memberondong seperti peluru keluar dari pistolnya.
Lama Ratna tidak menjawabnya, entah apa yang dia pikirkan, sampai akhirnya keluarlah dari bibirnya yang tipis jawaban yang membuatku terbang tinggi melayang di awan.
“iya Agung, aku mau menerima cintamu apa adanya “ jawab Ratna lirih
“ Alhamdulillah…!! Teriakku kencang sambil memegang lembut tangan Ratna.
Diterminal bis kota Baturetno sore itu menjadi saksi bahwa aku mengutarakan cintaku yang pertama yang sudah beberapa waktu aku pendam dalam-dalam. Setelah kejadian yang menyenangkan tersebut akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing dengan naik bus kecil. Di dalam bus yang ada hanya cerita ceria diantara kita.
*******
Semenjak itu kami terpisah cukup lama, aku meneruskan kuliah di perguruan tinggi negeri di Solo sedangkan Ratna bekerja di Sukoharjo. Jarak dan waktu telah memisahkan kita, tidak ada kabar berita diantara kita berdua. Kita belum punya handphone sehingga tidak bisa mengirim kabar. Cinta yang ada perlahan mulai pudar seiring terdengar Ratna akan menikah dengan rekan kerjanya.
Setelah 4 tahun berpisah aku dan Ratna dipertemukan lagi dalam bis kota Aneka Jaya saat aku pulang dari kuliah akhir pekan dari Solo sedangkan Ratna pulang dari bekerja di Sukoharjo. Tanpa sengaja aku bertemu Ratna yang sekarang lebih cantik dan lebih menarik dibanding saat SMA. Namun pertemuan ini dingin terasa karena dibayanganku Ratna sudah milik orang lain. Sangat disayangkan aku tidak bertanya langsung pada Ratna betul tidak dia akan menikah. Egoku lebih besar sehingga aku hanya diam saja saat bertemu tadi.
Lama kami tidak bertemu, aku akhirnya pergi ke Jakarta untuk mencari kerja. Aku bekerja menjadi guru di salah satu sekolah STM swasta di Jakarta. Ternyata Ratna juga ada di Jakarta, Allah takdirkan kami bertemu. Akhirnya aku tanyakan tentang kabar bahwa dia mau menikah dengan rekan kerjanya. Ternyata dia tidak jadi menikah karena tidak disetujui orang tuanya. Akhirnya ku tegaskan lagi cintaku padanya dan Ratna menerimanya dengan tulus. Inilah cinta pertamaku karena cinta inilah yang menghantarkanku ke jenjang pernikahan.
==Tamat==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar