Simpang Lima terletak
diKota Semarang, ibukota propinsi Jawa Tengah. Dulu saya sering mengikuti
kiprah PSIS Semarang. Berita tentang Semarang sering terdengar, namun belum
pernah kekota atlas tersebut. Simpang lima adalah sebuah lapangan yang berada
dipusat kota Semarang. Lapangan ini disebut juga lapangan Pancasila. Simpang
lima merupakan pertemuan dari lima jalan yang menyatu yaitu Jalan Pahlawan,
Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah Mada dan Jalan Ahmad Dahlan.
Simpang Lima dijadikan
sebagai pusat alun-alun Semarang. Sekarang menjadi landmark kota Semarang,
merupakan ruang terbuka yang bisa digunakan masyarakat Semarang atau pendatang
yang ingin menikmati kota Semarang. Lama hidup di Jawa Tengah, saya baru bisa
menikmati keramaian Simpang Lima pada bulan Oktober 2021. Kebetulan mengantar
anak yang kuliah di Semarang. Maka sekarang sekalian mengantar maka sembari
mampir ke tempat-tempat wisata.
Berangkat dari
Tangerang Selatan, jam 05.30 WIB dengan beberapa kali istirahat sampai Semarang
jam 13.00 WIB. Sekarang ke kota-kota di Jawa Tengah bisa ditempuh lebih cepat
semenjak adanya tol. Biasanya saat pulang kampong ke Wonogiri dari pintu tol
Serpong langsung ke pintu tol Colomadu (Solo). Sekarang semenjak anak kuliah di
Semarang, maka akan sering berkunjung ke Semarang. Masuk pintu tol Serpong
keluar pintu tol Tembalang.
Kawasan Simpang Lima
menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi dari Simpang Lima terlihat
potret kota Semarang yang modern. Selain itu beberapa bangunan besar terletak
di jalan protokol tersebut. Disekitarnya juga berdiri hotel-hotel berbintang
dan pusat perbelanjaan. Ada hotel Ciputra, hotel Horison, hotel Graha Santika,
mall Ciputra, plaza Simpang Lima dan lain-lain.
Saat malam hari di Simpang Lima terdapat sepeda hias atau becak
hias dengan lampu warna warni. Dengan
berbagai hiasan, ada hiasan berbentuk kuda terbang, doremon dan macam-macam
hiasan yang lain. Pengunjung yang ingin naik dalam satu putaran dengan harga
min Rp 35.000 untuk sepeda hias yang kecil dan sekitar Rp 50.000 untuk becak
hias. Pengunjung bisa mendapatkan harga dibawah itu jika bisa menawarnya. Saya
pun ikut mencoba menaiki sepeda hias untuk satu putaran. Saat mengayuh terasa
ringan namun untuk membelokkan terasa berat, lumayan buat olah raga dimalam
hari.
Keramaian Simpang Lima
semakin lengkap dengan permainan anak-anak. Naik sepeda kecil, sepeda motor
kecil dan mobil-mobilan. Pedagang Jagung dan sosis bakar ikut meramaikan malam
hari. Lalu lalang kendaraan di Jalan Raya Simpang Lima menjadi pelengkap potret
kehidupan kota Semarang. Kepada rekan-rekan yang mampir di Semarang jangan lupa
untuk singgah di Simpang Lima untuk menikmati malam.
========
Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi (Om Jay)