Hybrid Learning adalah kombinasi antara pembelajaran
tradisional di kelas dengan pembelajaran diluar kelas.
Teknologi pembelajaran
hibrid ini sebenarnya dahulu adalah karena kemajuan teknologi pendidikan itu
sendiri sehingga pembelajaran bisa di rumah bisa di sekolah, bisa dimasyarakat,
bisa diperjalanan, bisa disekolah dan bisa dimana saja. Semua saling dicampur,
dihibrid kan dijadikan satu. Karena pandemi covid 19 maka ada fenomena baru
yaitu pembatasan masuk ke sekolah atau giliran masuk ke sekolah. Pergantian
masuk kelas ini dikarenakan masih adanya covid-19. Persyaratannya siswa yang
masuk tidak boleh penuh. Selain itu orang tuanya juga belum semua menyetujui
anaknya untuk bisa ke sekolah.
Apapun itu belajar harus
tetap berjalan, proses pembelajaran harus tetap berlangsung. Kita gunakan
berbagai macam teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar. Bapak ibu
guru hanya hanyalah arsitek proses pembelajaran, sedangkan pusat pembelajaran ada di siswa. Di manapun
siswa kita berada harus tetap kita layani, harus kita perhatikan, harus kita
tetap temani dan terus belajar. karena siswa ada dimana-mana maka teknologi
memegang peranan yang sangat penting
Perbedaan Hybrid dengan
Blended bisa dijelaskan dari contoh
berikut. Ibu-ibu suka membuat jus dengan blender. Memblender dengan mencampur buah manga, buah alpukat,
buah jambu kemudian jadilah jus buah. Beberapa buah dimasukkan dalam blender kemudian di jus itu
namanya blended karena sudah tidak bisa dipisah-pisahkan lagi. Sudah tercampur
menjadi satu. Jika anak bermain lilin warna merah, dicampur dengan lilin warna
biru kemudian dicampur lagi dengan lilin warna merah dan diaduk menjadi satu,
maka sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Bermain lilin itu juga blended.
Sedangkan kalau anak
bermain lego itu hybrid. Lego ada warna
merah, warna biru, warna merah kemudian kita rakit maka jadilah rumah, menjadi
kapal atau menjadi robot. Bisa dicopot-copot lagi. Bisa dipisah-pisahkan lagi,
dinamakan hybrid. Jadi Hybrid lebih less
integrated dibanding blebded.
Kenapa di Indonesia sebagai
negara berkembang mulainya dari hybrid karena tidak mudah pindah dari yang
sifatnya konvensional menuju ke blended penuh. Blended itu bukan saja sesinya
tercampur, juga maind setnya juga sudah tercampur.
Materi : Ekoji Channel
tulisan yg menarik, good
BalasHapusTerima kasih pak Dedi, sudah berkenan mampir
BalasHapus