Bagaimana cara membangun
tempat yang aman untuk anak dalam bermedia digital ?
Ada 4 hal dalam literasi
digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikan kepada peserta
didik yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan
digital.
1. Kecakapan digital ;
kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital. Guru semakin trampil
dan bermedia digital. Kemampuan digigital ditandai makin banyak guru yang
mempunyai blog pribadi dan bisa menggunakan media social dengan baik. Peluang
untuk menambah pemasukan terbuka lebar jika memiliki kecakapan digital.
2. Budaya digital :
kemampuan individual dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Akan
menjadi budaya atau kebiasaan baru dimasyarakan pengggunaan internet atau media
social lain.
3. Etika digital :
kemampuan individu dalam menyadari , mencontohkan , menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika
digital. Guru harus memberi contoh kepada siswanya bagaimana cara menggunakan
media social yang baik dan santun. Etika bermedia social harus diajarkan kepada
siswa.
4. Keamanan digital :
kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,menimbang,
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital. Guru
harus menjaga data privasinya dengan
baik. Harus mampu membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang
bohong.
Obyek Materi : Mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang. Memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital. Menyadarkan anak tentang resiko kejahatan anak. Bagaimana cara yang aman dan nyaman dalam berinternet bersama keluarga tercinta
Keamanan anak
Anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik dengan digital kita. Jangan biarkan anak membiarkan data pribadi saat bermedia social. Ketidak tahuan dan ketidakmampuan membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Telah terekspos konten pornografi yang muncul dengan tidak sengaja saat mengakses media social. Orang tua dan guru harus menjadi pembimbing buat anak dan siswa. Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru kita kenal. Akibatnya data pribadi bisa digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ada 51% orang tua di Indonesia yang merasa khawatir tentang kemanan digital bagi anak-anaknya. Bahkan ada 42 % khawatir 3 hal yaitu keamanan informasi digital, anak-anak menemukan konten yang tidak pantas dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenal. Kita harus membangun tempat yang aman dan nyaman dalam bermedia social.(Hasil survey google bersama trust and safety research Februari 2021)
Resiko kejahatan diruang
digital pada anak yang sering terjadi : kecanduan games, cyberbully,
pelanggaran privasi,kejahatan seksual dan lain-lain. Ada juga grooming yaitu
kasus pelecehan dengan modus iming-iming pendekatan.
Sumber : Wijaya
Kusumah atau Omjay Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI
Kelas Guru Motivator Literasi Digital #1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar