Guru yang mengajar dengan ikhlas
Pak Budi mengajar hari
ini tetap semangat walau hujan turun. Dia bekerja seperti hari-hari sebelumnya
saat tidak turun hujan. Dia selalu konsisten, walau kepala sekolahnya hari ini
lagi tugas luar. Pak Budi tidak memperdulikan, tetap mengajar dan tidak
terlambat. Dalam mengajar pak Budi selalu dengan senyuman saat menyapa peserta
didiknya. Tak pernah marah dan memberikan pelayanan mengajar dengan maksimal sesuai
apa yang diinginkan oleh peserta didiknya. Itulah gambaran guru mengajar dengan
ikhlas.
Seorang guru harus
ikhlas dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didiknya sepanjang waktu. Demikian pula tempat
pendidikannya tidak terbatas pada ruang kelas saja, dimanapun seorang guru
berada.,dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup menjadi seorang guru
sejati. Keikhlasan ini wajib dimiliki oleh seorang guru. Ikhlas diidentikkan
dengan rasa sepenuh hati untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu
tanpa mengharapkan apapun Seorang guru yang didambakan peserta didik yaitu
mengharapkan ridha Allah ta’ala sebagai sikap taat dan mendekatkan diri
kepada-Nya dengan setiap perbuatan yang dilakukannya sehingga memiliki niat
yang baik tidak mengharapkan pujian , penghargaan, penghormatan dan ketenaran.
Namun demikian diperbolehkan dan dihalalkan bagi guru menerima upah dari apa
yang dikerjakan namun dengan tetap mensyukuri atas apa yang diterima. Seorang
guru yang bekerja ikhlas akan disiplin saat waktunya mengajar dan tetap
konsisten melaksanakan tugasnya walau tidak dilihat atau disupervisi oleh
kepala sekolahnya. Guru akan rela mengorbankan waktu, tenaga dan perhatiannya
jauh dari ukuran yang diminta, bahkan guru akan sekuat tenaga untuk
mengembangkan dirinya menambah ilmu pengetahuannya dalam rangka untuk
kepentingan anak didiknya.
Menjadi guru harus
memiliki niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT semata. Kalau tidak
dilandasi dengan keikhlasan maka pekerjaannya hanya sebatas mendapat upah atau
gaju tak ada imbalan selain itu. Namun apabila ikhlas maka akan mendapat dua
imbalan yaitu imbalan dunia dan imbalan akhirat. Ikhlas dalam menjalankan
pekerjaannya sebagai guru akan melayani maksimal apa yang dibutuhkan dan yang
diinginkan oleh peserta didik. Guru akan rela membantu peserta didik tanpa memperdulikan
nanti dapat imbalan tambahan atau tidak, tidak memperdulikan kepala sekolah
melihat atau tidak, guru tetap bekerja yang terbaik.
Bagaimana menjadi guru
yang ikhlas dalam mengajar, resepnya sederhana. Hendaknya ditanamkan dalam diri
bahwa mengajar bukan mencari keuntungan. Upah atau gaji dan mungkin tunjangan
kesejahteraan alain itu hanya penghargaan karena mengajar. Semakin guru bekerja
ikhlas semakin totalitas dalam mengajar maka insya Allah besar pula penghargaan
yang diterimanya. Peserta didik pun akan senang apabila gurunya mengajar dengan
serius dan melayani dengan maksimal. Dalam mengajar tidak ada guru yang
mengajar seenaknya sendiri. Guru mengajar dengan suara yang mengenakkan peserta
didik, tidak mudah marah dan tidak tegang. Dengan demikian guru tersebut akan
membuat peserta didik betah dan nyaman saat diberikan materi pelajaran oleh
gurunya.
Ada beberapa ciri
keikhlasan seorang guru,pertama guru berbuat baik bukan karena ingin dipuji,
hendak mencari nama atau popularitas. Dipuji, dihargai atau bahkan dibenci sama
saja bagi guru yang bekerja ikhlas. Yang penting ridha Allah SWT. Kedua ikhlas
itu tanpa pamrih. Dalam mengajar tidak mengharapkan untuk mendapatkan imbalan
tambahan selain yang sudah menjadi haknya. Guru yang ikhlas yakin bahwa setiap
orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diembannya. Maka dia tidak
sombong saat mendapatkan kedudukan dan tidak akan rendah diri apabila tak punya
posisi atau jabatan. Ketiga guru ikhlas konsisten berbuat baik dan memiliki
perasaan nikma dalam berbuat kebaikan. Guru akan sibuk dengan peserta didiknya
dalam menebar kebaikan meskipun membutuhkan pengorbanan harta, pikiran dan
tenaga.
Ikhlas adalah sifat
yang baik yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Disiplin tidak terlambat,
disiplin masuk kelas saat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain atau kepala
sekolah maka akan tetap disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas walau tidak dilihat oleh orang lain atau
kepala sekolah. Bersemangat saat member tugas dan semangat juga untuk belajar
mengembangkan diri. Kalau kita sebagai guru melaksanakan apa yang sudah diuraikan
diatas maka keberadaan kita dikelas pasti akan dinantikan oleh peserta didik.
Kita menjadi guru yang didambakan karena karakter kita bekerja dengan ikhlas
ternyata mengakibatkan kita bekerja dengan maksimal. Peserta didik mencari guru
yang benar-benar siap saat dibutuhkan, member solusi saat peserta didik
mempunyai masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar