Pelatihan Belajar menulis dimulai oleh sambutan moderator :
Assalamualaikum,
selamat malam, dan salam sehat semuanya. Senang rasanya bisa bertemu
kembali.Untuk mengawali kegiatan, mari kita buka acara ini dengan lafadz:
Basmallah bagi yang muslim, untuk yang berbeda agama dipersilahkan
memakai cara masing-masing.
Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan
Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan
kesehatan, sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di
hari Jum’at, 15 Januari 2021. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Sucipto
Ardi. Kalau di sekolah, saya dipanggil Pak Cip. Terima kasih atas
kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat
membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.Berikutnya saya
akan menyampaikan susunan acara sebagai berikut:
1. Pembukaan, yang tadi sudah dilakukan
2. Paparan narasumber
3. Tanya jawab.
4. Penutup
Waktu
yang diset oleh admin adalah 2 jam, namun jika diskusi masih berlanjut
maka akan ada toleransi mengingat antusias di setiap pertemuan selalu
dinamis.
Seperti pada flyer/poster, malam ini nara sumbernya ialah
Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. dengan tema “Blog Sebagai Identitas
Digital bagi Guru Millenial”.Dari blognya terurai bahwa Tere adalah nama
panggilan ketika pindah ke Sumba, NTT. Beliau menulis namanya: Tere
Nama saya adalah Theresia Sri Rahayu, dilahirkan di
Kuningan, 13 September 1984. Teman - teman dekat saya sebelumnya
memanggil saya dengan nama "Sri", namun ketika tahun 2011, saya
mengikuti pra jabatan CPNS, teman - teman se angkatan memanggil saya
dengan sebutan "Tere". Dan sebutan ini terus melekat sampai saya mutasi
ke Pulau Sumba, NTT.
"Banyak sekali
perempuan Jawa yang datang ke Sumba dan bernama "Sri", makanya nanti di
Sumba, panggilanmu "Tere" saja." Pesan suami pada saya. Saya pun
mengiyakan, walau di dalam hati ada sedikit ganjalan, karena dalam
Bahasa Sunda (Saya aslinya Sunda,lho), Tere itu artinya anak tiri. Hiks!
Dalam
perjalanan waktu, saya pun terbiasa dengan penggilan itu. Sampai pada
tahun 2019 yang lalu, ketika saya berkesempatan mengikuti Short Course
1000 guru ke luar negeri, saya mendapat tambahan sebutan menjadi Cikgu
Tere. Karena saat itu saya melaksanakan praktek mengajar di salah satu
Sekolah Dasar yang berlokasi di George Town, Penang - Malaysia.
Dan
untuk mengenang pengalaman berharga itu, saya abadikan nama "Cikgu
Tere" menjadi nama blog ini. Harapannya bekal ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh menjadi pemantik kesuksesan
di masa yang akan datang. Selain itu, saya juga berharap agar blog Cikgu
Tere ini dapat menjadi media berbagi inspirasi dan motivasi bagi para
pembacanya.
Terkait dengan berbagi
inspirasi dan motivasi ini, saya sendiri sudah membingkainya menjadi
sebuah buku yang berjudul "Bukan Guru Biasa, Catatan Inspiratif Guru
Penggerak". Buku tersebut menceritakan tentang arti seorang guru yang
hebat dan inspiratif, di antaranya ada guru blogger, youtuber, bahkan
guru inovatif dari berbagai daerah di Indonesia, selain itu, ada juga
kisah - kisah menarik yang dialami oleh Cikgu Tere sepanjang tahun 2019
dari perjalanan demi perjalanan yang dilakukan.
Selanjutnya Narasumber Ibu Tere langsung memulai acara :
Selamat
malam Om Jay, Bapak Cipto dan bapak-ibu hebat semuanya para guru blogger yang
luar biasa malam ini saya akan membersamai Bapak Ibu selama kurang lebih 2 jam
untuk berbagi dalam tema blog sebagai identitas digital guru milenial
Bapak
ibu guru hebat mengawali kegiatan malam hari ini saya ingin mengajak
Bapak Ibu untuk berselancar dulu kita browsing melalui Google Chrome dan
coba ketikan Cikgu Tere di browsernya atau bisa juga dengan menulis nama
saya Theresia Sri Rahayu silakan Bapak dan Ibu amati Apa yang Bapak Ibu
dapat dilihat dari hasil browsing tadi Beri waktu kurang lebih 2 sampai
3 menit ya untuk kita browsing yakin bapak ibu akan menemukan banyak
hasil pencarian tentang saya ya memang semuanya bukan tentang saya
barangkali ada yang namanya sama tetapi nanti ada yang spesifik tentang
saya saya berharap semoga hasil pencariannya nanti informasi yang
baik-baik ya bapak ibu
Bapak/Ibu,
sekarang ini, kita dapat dengan mudah mengetahui tentang seseorang
dengan menggunakan mesin pencarian google. Kita bisa mendapatkan data
tentang media sosial termasuk kontak seseorang, dll.
Jika
Bpk/Ibu perhatikan, ketika tadi mengetik nama saya di browser, mesin
pencarian menunjukkan hasil pencarian yg berasal dari blog atau website.
Baik itu blog yang saya kelola sendiri ataupun dari blog / website orang
lain bahkan organisasi tertentu.
Pada
pertemuan sebelumnya Bapak dan Ibu sudah menggali motivasi yang Bapak
Ibu miliki untuk menulis bersama dengan Ibu Eva. Saya juga punya
motivasi yang akhirnya membuat saya sebagai seorang guru tapi saya juga
ingin menjadi seorang guru penulis dan saya ingin menjadi guru blogger
Jadi
cerita sedikit ya bapak ibu pada tahun 2019 yang lalu saya diberitahu oleh
seorang panitia seleksi Ketika saya mengikuti kegiatan short course ke
luar negeri bahwa salah satu aspek penilaian peserta dalam kegiatan
tersebut adalah penelusuran yang dilakukan terhadap media sosial yang
dimilikinya karena di era digital ini hampir semua orang mempunyai akun
media sosial .Saat itu saya mencantumkan alamat blog dan Facebook saya
namun blog yang saya cantumkan saat itu adalah Kompasiana saya belum
mempunyai Blog pribadi yang seperti sekarang ini saya belum aktif saat
itu untuk menulis di Blog pribadi saat ini belum Kompasiana dan Sejak
saat saya mendengar pernyataan dari panitia ya akhirnya saya mencoba
untuk membangkitkan kembali keinginan saya untuk mempunyai pribadi dan
kemudian saya gunakan secara aktif sebagai media untuk menulis ternyata
Keinginan saya ini bertemu dengan Om Jay saat itu kemudian saya bertanya pada
Om Jay dan akhirnya saya bisa tergabung dalam grup belajar menulis pada
gelombang 4
Sebagai seorang guru, saya merasa sangat senang dan lega ketika bisa memanfaatkan blog pribadi untuk menulis. Saya senang menulis apa saja. Hal - hal yang saya rasakan, peristiwa yang saya alami bahkan terkait tugas sebagai guru di sekolah. Misalnya saya menulis tentang materi pembelajaran yang dapat digunakan saat BDR, langkah - langkah melakukan penilaian, dll.
Bapak
Ibu Ternyata apa yang saya lakukan tersebut merupakan sebuah proses
yang mengarah kepada pembangunan image atau identitas diri terutama
terkait dengan tugas saya sebagai seorang guru di sini saya memposisikan
diri saya untuk bisa menjadi penulis sekaligus pembaca dari tulisan-tulisan
yang saya buat karena dasarnya saya atau basic saya sebagai guru
saya juga ikut memposisikan diri saya sebagai pembaca kaitan dengan guru
maksudnya sebagai guru lain ataupun bahkan sebagai siswa yang
menggunakan tulisan-tulisan yang saya buat itu
Ketika
seorang guru blogger mencoba berkomunikasi dengan para pembacanya, ia
akan cenderung menggunakan kata "Bapak/Ibu guru, "anak - anak", atau
"Sahabat". Karena guru tersebut menyadari bahwa ia adalah seorang Guru Blogger. Dan hal ini menandakan bahwa ia merasa bahwa blog merupakan identitas digital yg dimilikinya.
Bapak
Ibu Bapak dan Ibu sebagai guru blogger sudah merasa bahwa blog
merupakan identitas digital yang dimiliki oleh Bapak dan Ibu tentunya
Bapak dan Ibu berharap bahwa blog yang dimiliki oleh Bapak dan Ibu ini
akan mencerminkan karakter atau sikap-sikap dari bapak ibu
yang baik begitu sehingga tentunya kita harus belajar untuk bisa
meningkatkan konten-konten yang akan kita buat dalam blog kita
Untuk bisa membuat konten digital yang baik, maka kita perlu memahami terlebih dahulu tentang Kompetensi Digital.
Mengapa kita harus menguasai kompetensi digital ?
Jawabannya
adalah karena saat ini kita sudah memasuki abad 21 di mana salah satu
jenis keterampilan yg harus dimiliki baik oleh guru maupun siswa adalah
Literasi. Dan salah satu literasi dasar yang harus dimiliki adalah
Literasi Digital.
Bapak dan Ibu Hebat
Saya yakin bahwa saat ini bapak dan ibu sudah menerapkan pembelajaran
dengan model seperti blended learning yang merupakan kombinasi antara
pembelajaran daring dan luring dan dari suatu kajian mendapatkan
informasi bahwa blog dapat digunakan sebagai salah satu media atau
sumber belajar dalam model pembelajaran blended learning Sehingga tentunya ketika guru ingin menyelenggarakan pembelajaran jenis ini guru harus
mempunyai kompetensi digital yang mumpuni agar pembelajaran yang
disajikan secara blended learning tersebut melalui blog dapat berjalan
secara efektif
Siswa yang kita hadapi
saat ini adalah generasi milenial. Mereka mempunyai kecakapan digital
yang cepat. Karena mereka tumbuh dan terbiasa dengan teknologi di
sekitarnya. Sehingga, ketika guru membuat konten digital di dalam blog harus dapat dibuat semenarik mungkin namun tetap menjaga kualitas.
Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya membuat konten blog yang menarik dan berkualitas ?
Berikut saya bagikan beberapa tips untuk membuat konten blog yang menarik dan berkualitas, disarikan dari berbagai sumber. Bapak/Ibu
guru hebat, sebagai guru, kita sudah dibekali dengan kemampuan yang
lebih, yaitu keihklasan untuk membagikan ilmu yang kita miliki.
Dan
ketika kita memilih untuk menjadi seorang blogger, maka hendaknya kita
membagikan tulisan - tulisan yang sesuai dengan identitas kita tersebut.