Pelatihan Belajar menulis dimulai oleh sambutan moderator :
Assalamualaikum, selamat malam, dan salam sehat semuanya. Senang rasanya bisa bertemu kembali.Untuk mengawali kegiatan, mari kita buka acara ini dengan lafadz: Basmallah bagi yang muslim, untuk yang berbeda agama dipersilahkan memakai cara masing-masing.
Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan
Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan
kesehatan, sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di
hari Jum’at, 15 Januari 2021. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Sucipto
Ardi. Kalau di sekolah, saya dipanggil Pak Cip. Terima kasih atas
kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat
membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.Berikutnya saya
akan menyampaikan susunan acara sebagai berikut:
1. Pembukaan, yang tadi sudah dilakukan
2. Paparan narasumber
3. Tanya jawab.
4. Penutup
Waktu yang diset oleh admin adalah 2 jam, namun jika diskusi masih berlanjut maka akan ada toleransi mengingat antusias di setiap pertemuan selalu dinamis.
Seperti pada flyer/poster, malam ini nara sumbernya ialah
Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. dengan tema “Blog Sebagai Identitas
Digital bagi Guru Millenial”.Dari blognya terurai bahwa Tere adalah nama
panggilan ketika pindah ke Sumba, NTT. Beliau menulis namanya: Tere
"Banyak sekali perempuan Jawa yang datang ke Sumba dan bernama "Sri", makanya nanti di Sumba, panggilanmu "Tere" saja." Pesan suami pada saya. Saya pun mengiyakan, walau di dalam hati ada sedikit ganjalan, karena dalam Bahasa Sunda (Saya aslinya Sunda,lho), Tere itu artinya anak tiri. Hiks!
Dalam perjalanan waktu, saya pun terbiasa dengan penggilan itu. Sampai pada tahun 2019 yang lalu, ketika saya berkesempatan mengikuti Short Course 1000 guru ke luar negeri, saya mendapat tambahan sebutan menjadi Cikgu Tere. Karena saat itu saya melaksanakan praktek mengajar di salah satu Sekolah Dasar yang berlokasi di George Town, Penang - Malaysia.
Dan untuk mengenang pengalaman berharga itu, saya abadikan nama "Cikgu Tere" menjadi nama blog ini. Harapannya bekal ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh menjadi pemantik kesuksesan di masa yang akan datang. Selain itu, saya juga berharap agar blog Cikgu Tere ini dapat menjadi media berbagi inspirasi dan motivasi bagi para pembacanya.
Terkait dengan berbagi inspirasi dan motivasi ini, saya sendiri sudah membingkainya menjadi sebuah buku yang berjudul "Bukan Guru Biasa, Catatan Inspiratif Guru Penggerak". Buku tersebut menceritakan tentang arti seorang guru yang hebat dan inspiratif, di antaranya ada guru blogger, youtuber, bahkan guru inovatif dari berbagai daerah di Indonesia, selain itu, ada juga kisah - kisah menarik yang dialami oleh Cikgu Tere sepanjang tahun 2019 dari perjalanan demi perjalanan yang dilakukan.
Selanjutnya Narasumber Ibu Tere langsung memulai acara :Selamat malam Om Jay, Bapak Cipto dan bapak-ibu hebat semuanya para guru blogger yang luar biasa malam ini saya akan membersamai Bapak Ibu selama kurang lebih 2 jam untuk berbagi dalam tema blog sebagai identitas digital guru milenial
Bapak ibu guru hebat mengawali kegiatan malam hari ini saya ingin mengajak Bapak Ibu untuk berselancar dulu kita browsing melalui Google Chrome dan coba ketikan Cikgu Tere di browsernya atau bisa juga dengan menulis nama saya Theresia Sri Rahayu silakan Bapak dan Ibu amati Apa yang Bapak Ibu dapat dilihat dari hasil browsing tadi Beri waktu kurang lebih 2 sampai 3 menit ya untuk kita browsing yakin bapak ibu akan menemukan banyak hasil pencarian tentang saya ya memang semuanya bukan tentang saya barangkali ada yang namanya sama tetapi nanti ada yang spesifik tentang saya saya berharap semoga hasil pencariannya nanti informasi yang baik-baik ya bapak ibu
Bapak/Ibu, sekarang ini, kita dapat dengan mudah mengetahui tentang seseorang dengan menggunakan mesin pencarian google. Kita bisa mendapatkan data tentang media sosial termasuk kontak seseorang, dll.
Jika Bpk/Ibu perhatikan, ketika tadi mengetik nama saya di browser, mesin pencarian menunjukkan hasil pencarian yg berasal dari blog atau website. Baik itu blog yang saya kelola sendiri ataupun dari blog / website orang lain bahkan organisasi tertentu.
Pada pertemuan sebelumnya Bapak dan Ibu sudah menggali motivasi yang Bapak Ibu miliki untuk menulis bersama dengan Ibu Eva. Saya juga punya motivasi yang akhirnya membuat saya sebagai seorang guru tapi saya juga ingin menjadi seorang guru penulis dan saya ingin menjadi guru blogger
Jadi cerita sedikit ya bapak ibu pada tahun 2019 yang lalu saya diberitahu oleh seorang panitia seleksi Ketika saya mengikuti kegiatan short course ke luar negeri bahwa salah satu aspek penilaian peserta dalam kegiatan tersebut adalah penelusuran yang dilakukan terhadap media sosial yang dimilikinya karena di era digital ini hampir semua orang mempunyai akun media sosial .Saat itu saya mencantumkan alamat blog dan Facebook saya namun blog yang saya cantumkan saat itu adalah Kompasiana saya belum mempunyai Blog pribadi yang seperti sekarang ini saya belum aktif saat itu untuk menulis di Blog pribadi saat ini belum Kompasiana dan Sejak saat saya mendengar pernyataan dari panitia ya akhirnya saya mencoba untuk membangkitkan kembali keinginan saya untuk mempunyai pribadi dan kemudian saya gunakan secara aktif sebagai media untuk menulis ternyata Keinginan saya ini bertemu dengan Om Jay saat itu kemudian saya bertanya pada Om Jay dan akhirnya saya bisa tergabung dalam grup belajar menulis pada gelombang 4
Sebagai seorang guru, saya merasa sangat senang dan lega ketika bisa memanfaatkan blog pribadi untuk menulis. Saya senang menulis apa saja. Hal - hal yang saya rasakan, peristiwa yang saya alami bahkan terkait tugas sebagai guru di sekolah. Misalnya saya menulis tentang materi pembelajaran yang dapat digunakan saat BDR, langkah - langkah melakukan penilaian, dll.
Bapak Ibu Ternyata apa yang saya lakukan tersebut merupakan sebuah proses yang mengarah kepada pembangunan image atau identitas diri terutama terkait dengan tugas saya sebagai seorang guru di sini saya memposisikan diri saya untuk bisa menjadi penulis sekaligus pembaca dari tulisan-tulisan yang saya buat karena dasarnya saya atau basic saya sebagai guru saya juga ikut memposisikan diri saya sebagai pembaca kaitan dengan guru maksudnya sebagai guru lain ataupun bahkan sebagai siswa yang menggunakan tulisan-tulisan yang saya buat itu
Ketika seorang guru blogger mencoba berkomunikasi dengan para pembacanya, ia akan cenderung menggunakan kata "Bapak/Ibu guru, "anak - anak", atau "Sahabat". Karena guru tersebut menyadari bahwa ia adalah seorang Guru Blogger. Dan hal ini menandakan bahwa ia merasa bahwa blog merupakan identitas digital yg dimilikinya.
Bapak Ibu Bapak dan Ibu sebagai guru blogger sudah merasa bahwa blog merupakan identitas digital yang dimiliki oleh Bapak dan Ibu tentunya Bapak dan Ibu berharap bahwa blog yang dimiliki oleh Bapak dan Ibu ini akan mencerminkan karakter atau sikap-sikap dari bapak ibu yang baik begitu sehingga tentunya kita harus belajar untuk bisa meningkatkan konten-konten yang akan kita buat dalam blog kita
Untuk bisa membuat konten digital yang baik, maka kita perlu memahami terlebih dahulu tentang Kompetensi Digital.
Mengapa kita harus menguasai kompetensi digital ?
Jawabannya
adalah karena saat ini kita sudah memasuki abad 21 di mana salah satu
jenis keterampilan yg harus dimiliki baik oleh guru maupun siswa adalah
Literasi. Dan salah satu literasi dasar yang harus dimiliki adalah
Literasi Digital.
Bapak dan Ibu Hebat Saya yakin bahwa saat ini bapak dan ibu sudah menerapkan pembelajaran dengan model seperti blended learning yang merupakan kombinasi antara pembelajaran daring dan luring dan dari suatu kajian mendapatkan informasi bahwa blog dapat digunakan sebagai salah satu media atau sumber belajar dalam model pembelajaran blended learning Sehingga tentunya ketika guru ingin menyelenggarakan pembelajaran jenis ini guru harus mempunyai kompetensi digital yang mumpuni agar pembelajaran yang disajikan secara blended learning tersebut melalui blog dapat berjalan secara efektif
Siswa yang kita hadapi
saat ini adalah generasi milenial. Mereka mempunyai kecakapan digital
yang cepat. Karena mereka tumbuh dan terbiasa dengan teknologi di
sekitarnya. Sehingga, ketika guru membuat konten digital di dalam blog harus dapat dibuat semenarik mungkin namun tetap menjaga kualitas.
Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya membuat konten blog yang menarik dan berkualitas ?
Berikut saya bagikan beberapa tips untuk membuat konten blog yang menarik dan berkualitas, disarikan dari berbagai sumber. Bapak/Ibu
guru hebat, sebagai guru, kita sudah dibekali dengan kemampuan yang
lebih, yaitu keihklasan untuk membagikan ilmu yang kita miliki.
Dan
ketika kita memilih untuk menjadi seorang blogger, maka hendaknya kita
membagikan tulisan - tulisan yang sesuai dengan identitas kita tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar