Jumat, 20 September 2019

MENULIS SEMUDAH BERNAFAS

JUDUL : MENULIS SEMUDAH BERNAFAS

Nara Sumber : Ustadz Cahyadi Takariawan


Bagaimana caranya menulis semudah bernafas. Kita fokus untuk menulis. Bernafas akan terasa sulit jika difikirkan, jika natural maka akan terasa mudah. Begitu juga dengan menulis, menulis akan terasa sulit apabila kita pikir, karena mencampurkan antara pekerjaan menulis dengan pekerjaan mengedit.  Hal itu terjadi karena mengedit perlu berfikir, kehati-hatian, ketelitian dan waktu lebih lama. Supaya menulis semudah bernafas, maka menulis saja. Jika kita berfikir, itu adalah pekerjaan mengedit. Biarkan kesulitan-kesulitan terkumpul  pada bagian editing. Menulis terasa susah karena berfikir, maka kunci utama supaya menulis semudah bernafas adalah pisahkan antara aktifitas menulis dan mengedit.

Beberapa contoh latihan menulis, antara lain :

1.  Menulis kegiatan anda kemarin. Bagaimana caranya, ingat-ingat saja dan tuliskan tanpa berfikir. Tuliskan saja apa yang telah terjadi kemarin tanpa harus berfikir mengedit.

2.  Menulis rencana besok pagi. Tuliskan kegiatan yang akan kita lakukan besok pagi. Awalnya hanya mengingat atau merencanakan, lalu dituangkan dalam tulisan. Setelah tulisan selesai baru diedit.

3.  Membaca satu buku, tidak perlu semua, cukup satu bagian saja. Kemudian tulis ulang. Boleh dengan bahasa sendiri atau meringkasnya, sampai menjadi tulisan.

4.  Membaca satu artikel, lalu tulis ulang. Kita ambil artikel diblog atau dimana lakukan mulai dari membaca, mengerti, lalu menulis ulang ulang

5.  Mengikuti sebuah forum, misalnya: forum diskusi, seminar, pengajian atau forum-forum lainnya. Setelah forum itu selesai, maka tuliskan ulang hal-hal apa saja yang telah disampaikan pada forum tersebut.

6.  Mendengarkan cerita, misalnya: cerita dari suami / istri, cerita dari anak atau dari siapapun, setelah itu tuangkan cerita itu dalam sebuah tulisan.

7.  Melihat satu film, lalu tuangkan isi / inti dari film itu ke dalam sebuah tulisan.

8.  Tuliskan riwayat hidup anda atau keluarga anda.  Tuliskan saja, sesuai dengan cerita anda ataupun cerita orang-orang di sekitar anda.

9.  Tuliskan kisah pertama bertemu dengan pasangan anda, karena di situ ada sebuah kesan yang tersimpan lama dalam ingatan. Maka tuliskankan saja tanpa harus berfikir mengedit.Sesuatu yang berkesan pasti akan mudah untuk mengungkapkannya menjadi sebuah tulisan.

10. Tuliskan kesulitan-kesulitan dalam menulis, maka tulis saja apa yang menyebabkan kesulitan-kesulitan sehingga akan mendapatkan solusi.


Ke sepuluh hal di atas merupakan tema yang dapat digunakan untuk latihan menulis semudah bernafas. Maka menulislah tanpa harus berfikir. Ketika 10 hal itu juga masih belum mampu membuat menulis semudah bernafas, maka ada formula lain menurut ustadz  Cahyadi, yaitu: BRT ( bicara, rekam, transkrip). Hal pertama yang harus dilakukan adalah bicara, bicara hal-hal yang baik tentunya, kemudian jangan lupa direkam, setelah proses itu selesai maka buatlah transkrip. Jangan pernah berfikir tentang bagus atau tidaknya tulisan itu, di sukai atau tidak, yang penting mampu menulis dengan cepat, lancar, tanpa kendala dan beban. Pokoknya ditulis saja, sebab jika difikir akan seperti orang yang sesak nafas.

Kesimpulannya : bagaimana menulis semudah bernafas adalah dengan menerapkan hal-hal berikut:
1. Memisahkan antara aktifitas menulis dan mengedit.
2. Berkonsentrasi untuk menulis.
3. Merutinkan menulis setiap hari

(Belajar bersama pak Cahyadi di pembelajar Alinea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...