Jumat, 20 September 2019

EDITING TULISAN

JUDUL : EDITING TULISAN
Nara Sumber : Ustadz Cahyadi Takariawan


Sebelum dipublikasikan tulisan harus diedit terlebih dahulu. Tugas  utama mengedit tulisan itu adalah penulis itu sendiri. Hal itu dilakukan karena sebelum masuk ke penerbit mayor, penulis harus mengedit tulisannya supaya tidak terjadi kesalahan tentang penekanan pada pesan sesungguhnya yang ingin disampaikan oleh penulis.  Apalagi tulisan itu akan dijadikan sebuah buku.
Editing dibagi menjadi 7 bagian, yaitu:

1. Editing isi, pesan  atau esensi.
Pesan apa  yang akan disampaikan oleh penulis kepada pembaca, maka ini adalah tanggung jawab dari penulis itu sendiri. Contoh : terdapat satu kata misalnya tidak, maka itu maknanya akan berbeda serta dapat mengubah dari tujuan tulisan itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, ketika kata tidak itu dihilangkan   maka juga akan merubah makna dan tujuan tulisan itu. Selanjutnya, jika tidak diedit dengan benar, maka makna dan tujuannya menjadi bias persepsi oleh pembaca. Begitu juga tulisan yang akan di posting pada Fb, itupun harus diedit terlebih dahulu, sudah sesuai yang kita harapkan apa belum.

2. Edit gaya bahasa
Maksudnya adalah gaya bahasa yang digunakan agar  ada keserasian atau kesesuaian. Misalnya, ketika di bagian depan menggunakan gaya bahasa yang formal, dibagian selanjutnyapun harus menggunakan gaya bahasa formal. Jika ada perbedaan gaya bahasa, maka akan terasa kurang seimbang atau kurang cocok, meskipun pesan yang di sampaikan telah tercapai. Akan tetapi dengan adanya ketidak sesuaian gaya bahasa dari awal tulisan sampai akhir, maka tulisan tersebut juga kurang seimbang atau cocok.

3. Edit kosa kata
Ketika menulis, bisa jadi ada kosa kata tertentu berulang-ulang. Untuk mengurangi rasa bosan pada pembaca, maka penulis harus mengedit kosa kata dengan memikirkan kosa kata yang maknanya sama akan tetapi lafalnya berbeda.

4. Edit paragraf
Edit paragraf dilakukan dengan tujuan, apakah paragraf sudah membentuk satu kesatuan makna atau belum, paragraf yang dibuat terlalu panjang dan membosankan atau tidak. Oleh sebab itu perlu dilakukan edit paragraf, jika terlalu panjang bisa dibagi dua supaya tidak membosankan, memberi jeda buat pembaca,  untuk mengetahui dalam satu paragraf itu sudah menjadi satu kesatuan makna atau belum serta untuk mengetahui keserasian antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya.

5. Edit sistematika tulisan
Hal ini dilakukan jika satu naskah yang panjang telah dibuat outline, maka perlu diperhatikan apakah sistematikanya sudah menyambung antara yang satu dengan yang lainnya, apakah sudah menjadi satu kesatuan pembacaan yang enak atau belum.

6. Edit tanda-tanda baca
Kadang-kadang tanda baca kita tidak hiraukan saat menulis. Setiap tanda baca mempunyai makna yang berbeda, maka perlu di lakukan edit tanda-tanda baca, supaya tidak terjadi kesalahan makna.

7. Edit akhir
Setelah tulisan diedit semua, maka pastikan lagi mengedit tulisan dari awal sampai akhir, dari mengedit isi/pesan sampai mengedit tanda-tanda baca. Inilah yang disebut editing akhir, yang dapat penulis rasakan tulisannya sudah sempurna menurut si penulis. Setelah tulisan selesai diedit, jika disetorkan ke penerbit mayor maka pengeditan menjadi tugas tim editor yang ditugaskan oleh penerbit mayor.

Kesimpulan : Mengedit itu lebih sulit daripada menulis, maka mengedit dilakukan setelah tulisan selesai. Jangan dicampur adukkan anatar menulis dan mengedit. Selain itu, mengedit itu perlu waktu yang lebih lama daripada menulis. Jadi menulislah dan terus saja menulis tanpa memikir salah benarnya, kemudian mengedit dengan seksama setelah itu baru mempublikasikan.

(Belajar bersama pak Cahyadi di pembelajar Alinea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...