Minggu, 26 April 2020

SOAL PDTO : ALAT UKUR


SOAL PDTO : ALAT UKUR

Nama :
Kelas :

1. Jangka sorong yang lazim diproduksi adalah dengan ketelitian atau kecermatan...

A. 0,10 mm dan 0,01 mm
B. 0,10 mm dan 0,05 mm
C. 0,10 cm dan 0,05 cm
D. 0,50 mm dan 0,10 mm
E. 0,50 cm dan 0,10 cm

2. Bagian Cylinder gauge yang menyentuh benda kerja atau benda yang diukur disebut...

A. Spindel
B. Jarum pengukur
C. Washer
D. Bidang sentuh
E. Anvil

3. Kunci momen berfungsi untuk...

A. Mengencangkan mur atau baut sesuai dengan spesifikasi
B. Mengendurkan mur atau baut sesuai dengan spesifikasi
C. Mengencangkan dan mengendurkan mur atau baut
D. Mengukur kekencangan baut
E. Mengukur keknduran baut

4. Celah atau kerenggangan suatu platina dapat diukur menggunakan alat...

A. Mikrometer
B. Multitester
C. Dial gauge
D. Cylinder gauge
E. Feeler gauge

5. Untuk mengetahui kondisi kabel busi kita dapat mengukur tahanannya menggunakan alat ukur...

A. Avometer atau Multitester
B. Hidrometer
C. Mikrometer
D. preessure meter
E. Tachometer

6. Alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan atau thickness gauge umum disebut Celah adalah...

A. Feeler gauge
B. Dial gauge
C. Dial bore gauge
D. Vernier Calliper
E. Vacuum gauge

7. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai adalah...

A. Voltmeter
B. Tachometer
C. Multitester
D. Dwellmeter
E. Hidrometer

8. Tachometer berfungsi untuk mengukur...

A. Putaran Mesin
B. Jarak tempuh kendaraan
C. Kecepatan Mesin
D. Loncatan api paada busi
E. Waktu pencahayaan

9. Keolengan poros dapat diukur menggunakan alat ukur...

A. Mikrometer
B. Multitester
C. Dial gauge
D. Cylinder gauge
E. Jangka sorong

10. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam silinder dan lubang kedudukan poros adalah...

A. Dial gauge
B. Dial indicator
C. Cylinder gauge atau cylinder bore gauge
D. Jangka sorong
E. Multitester

11. Fungsi dari skala timble pada micrometer adalah :

A. Menunjukkan nilai angka desimal hasil pengukuran
B. Menunjukkan nilai angka nominal hasil pengukuran
C. Mengatur tekanan pada benda kerja
D. Berputar mengukuti gerakan dari proses pengukuran

12. Micrometer yang digunakan untuk mengukur piston Astrea Supra over size 75 adalah micrometer dengan batas ukur :

A) 75 - 100 mm
B) 25 - 50 mm
C) 50 - 75 mm
D) 0 - 25 mm

13. Pada saat mengukur diameter silinder jika kita tidak mngetahui tipe mesinnya, alat ukur yang pertama kali digunakan adalah :

A) Dial gaue
B) Vernier Caliper
C) Cylinder gauge
D) feeler gauge
E) Micrometer

14. Pada jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas :

A) 25
B) 10
C) 0
D) 20
E) 50

15. Nilai setiap ruas pada skala sleeve bagian bawah adalah :

A) 0,5 cm
B) 1 mm
C) 0,1 mm
D) 0,5 mm

16. Apabila poros micrometer sudah menyentuh permukaan bidang kerja yang diukur maka agar tidak merusak micrometer, maka bagian yang harus diputar adalah :

A) skala sleeve
B) pengunci
C) skala timbel
D) Ratchet

17. Gambar berikut adalah menunjukan hasil pengukuran dengan mistar geser sebesar :

A) 23,60
B) 20,75
C) 23,75 mm
D) 23,57
E) 20,57

18. Jarum pendek pada dial gauge akan bergerak satu ruas jika jarum panjang bergerak :

A) 4 putaran
B) 2 putaran
C) 1 putaran
D) 3 putaran

19. Hasil pengukuran diameter silinder di suatu titik tertentu, jarum indikator bergerak ke kanan lebih besar di banding posisi lainnya, maka bagian tersebut :

A) Keausan lebih kecil
B) Dinding silinder tidak rata
C) Keausan lebih besar
D) Diameternya lebih besar

20. Bagian Cylinder gauge yang menyentuh benda kerja atau benda yang diukur disebut...

A) washer
B) jarum pengukur
C) measuring point
D) Anvil
E) spindel

Rabu, 22 April 2020

Menulis dan Menerbitkan Buku

Menulis dan Menerbitkan Buku
Resume materi : Edi S Mulyanta
Publishing Consultant Penerbit Andi Yogyakarta

Malam ini, tokoh inspirasi yang dihadirkan Om Jay dalam kelas belajar menulis gelombang 5 adalah Bapak Edi S Mulyanto. Pak Edi merupakan alumni UGM Yogyakarta. Dilihat dari riwayat pekerjaan sudah malang melintang alias sudah banyak pengalamannya.
Malam ini akan memberikan materi “Menulis dan Menerbitkan Buku”

Saat ini penerbitan sedang betul-betul di uji ketahanannya, terutama kondisi terkini di outlet penerbitan tutup karena pandemi yang luar biasa mengubah haluan kami secara mendadak. Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung

Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus.

Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.

Sebagai penulis, sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya. Penulis, dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam mempersiapkan tulisannya.

Setiap penerbit, mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet-outletnya, sehingga instink penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya

Kunci pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan ke penerbit Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk memengaruhi penerbit Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya mempunyai risiko yang semakin kecil untuk tidak terserap di pasar.

Kirimkan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit. Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik. Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis betul-betul mempunyai manfaat pada pembaca..

Pesaing buku apakah sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup  bagus. Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik  akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku juga besar. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya. Proposal buku akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut.

Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya. Proses penerbitan cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama.

Yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan.

Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah:
Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.

Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.

Kelemahan penulis biasanya tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik. Setting layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan.

Harga buku yang menarik, akan cukup memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya. Desain cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikan pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran. Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya.

Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata... Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit.... karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.

Demikian yang disampaikan oleh pak Edi S Mulyanta, semoga dapat memberikan sedikit pengetahuan terhadap kita dalam mencoba memasukkan tulisannya ke penerbit-penerbit di Indonesia

Sumber Inspirasi : Materi Belajar Menulis bersama Om Jay
Pada Hari Rabu, 22 April 2020.

Minggu, 19 April 2020

KEGAGALAN CAMBUK KEBERHASILAN

KEGAGALAN CAMBUK KEBERHASILAN
Narasumber : Sigit Suryono

Tokoh inspirasi malam ini dihadirkan oleh Om Jay adalah Sigit Suryono, guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul akan berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilannya menjadi juara 1 guru berprestasi SMP tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. Prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi inspirasi  bagi guru-guru atau yang lainnya.

Beliau mengatakan di group menulis bersama Om Jay ini banyak “Guru menulis dan Berprestasi". Beliau mengatakan baru satu kali membuat buku itupun harus di buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen, yang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. "betapa sulitnya saya membuat karya"

Dalam menulis buku memang agak susah, namun menulis yang lain banyak dilakukan. Membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak dilakukan.

Hal pertama yang ingin beliau sharingkan tentang bagaimana bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015. Untuk mencapai kejuaran tersebut sebenarnya beliau mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Pak Sigit  melihat ada peluang yang direkam dari senior-senior saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan. I

Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi beliau untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi pak Sigit Suryono)

Jadi untuk keberhasilan awal yang beliau rasakan adalah: 
1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( beliau sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua), 
2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi beliau pada saat itu karena ingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.

Dari simposium tersebut pak Sigit Suryono mulai diminta untuk mengajar powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabupaten Gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.

Kemudian ajang lomba mulai dijajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang dia buatpun masih kalah. Dalam lomba padalah pada saat itu karya yang beliau buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"

Oleh karena itu pak Sigit Suryono melakukan riset kenapa selalu kalah. Dia renungkan akhirnya mulai tahun 2009, beliau sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional beliau selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional. Apa sih yang menyebabkannya kalah terus ??

Saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 
1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 
2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
3. Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 
5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Kegagalan-kegagalan di awal beliau ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan dulu sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dia buat. Misalnya ( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya harus fokus pada media yang dia presentasikan) itu penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu  kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai saya bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk ...... pengalaman pahit...

Kalau ada teman yang pernah gagal dalam lomba pasti akan merasakan apa yang pernah beliau rasakan. Lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran beliau mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" 

Hal yang beliau tuliskan diatas adalah pengalaman saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal. Dengan kegagalan tersebut dijadikan cambuk untuk prestasi berikutnya sebagai guru berprestasi tahun 2015.

Sumber Inspirasi : Belajar Bersama Om Jay Gel.5
Pada Tanggal 17 April 2020

KIAT-KIAT MENJADI GURU BERPRESTASI NASIONAL

KIAT-KIAT MENJADI GURU BERPRESTASI NASIONAL

Tokoh Inspirasi kali ini, Om Jay menghadirkan Bapak Sigit Suryono,M.Pd guru di SMPN 1 Wonosari, Gunung Kidul, DIY, Indonesia

Beliau adalah juara pertama guru berprestasi jenjang SMP tahun 2015 dan duta rumah belajar Kemdikbud tahun 2018.
Pernah membuat Cerpen beserta istrinya dengan judul “Aku ingin menghitung rembulan” dimana cerpen tersebut pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi SMP tingkat nasional.

Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.

Kiat-kiat menjadi guru berprestasi adalah :
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1.Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2.Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
saya lanjutkan untuk tipsnya
3.Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4.Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
5.Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional]
Setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:

Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1.Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2.Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3.Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1.Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.Psikotest
4.Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1.Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.Psikotest
4.Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Kesimpulan:
Serta bagi para guru pesan beliau
adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar")

Sumber Inspirasi : Materi Belajar Menulis bersama Om Jay Gel 5
Pada Hari Jumat, 17 April 2020.

Rabu, 15 April 2020

GURU YANG MENGAJAR DENGAN IKHLAS


Guru yang mengajar dengan ikhlas
Pak Budi mengajar hari ini tetap semangat walau hujan turun. Dia bekerja seperti hari-hari sebelumnya saat tidak turun hujan. Dia selalu konsisten, walau kepala sekolahnya hari ini lagi tugas luar. Pak Budi tidak memperdulikan, tetap mengajar dan tidak terlambat. Dalam mengajar pak Budi selalu dengan senyuman saat menyapa peserta didiknya. Tak pernah marah dan memberikan pelayanan mengajar dengan maksimal sesuai apa yang diinginkan oleh peserta didiknya. Itulah gambaran guru mengajar dengan ikhlas.
Seorang guru harus ikhlas dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didiknya  sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas pada ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada.,dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup menjadi seorang guru sejati. Keikhlasan ini wajib dimiliki oleh seorang guru. Ikhlas diidentikkan dengan rasa sepenuh hati untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu tanpa mengharapkan apapun Seorang guru yang didambakan peserta didik yaitu mengharapkan ridha Allah ta’ala sebagai sikap taat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan setiap perbuatan yang dilakukannya sehingga memiliki niat yang baik tidak mengharapkan pujian , penghargaan, penghormatan dan ketenaran. Namun demikian diperbolehkan dan dihalalkan bagi guru menerima upah dari apa yang dikerjakan namun dengan tetap mensyukuri atas apa yang diterima. Seorang guru yang bekerja ikhlas akan disiplin saat waktunya mengajar dan tetap konsisten melaksanakan tugasnya walau tidak dilihat atau disupervisi oleh kepala sekolahnya. Guru akan rela mengorbankan waktu, tenaga dan perhatiannya jauh dari ukuran yang diminta, bahkan guru akan sekuat tenaga untuk mengembangkan dirinya menambah ilmu pengetahuannya dalam rangka untuk kepentingan anak didiknya.
Menjadi guru harus memiliki niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT semata. Kalau tidak dilandasi dengan keikhlasan maka pekerjaannya hanya sebatas mendapat upah atau gaju tak ada imbalan selain itu. Namun apabila ikhlas maka akan mendapat dua imbalan yaitu imbalan dunia dan imbalan akhirat. Ikhlas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai guru akan melayani maksimal apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh peserta didik. Guru akan rela membantu peserta didik tanpa memperdulikan nanti dapat imbalan tambahan atau tidak, tidak memperdulikan kepala sekolah melihat atau tidak, guru tetap bekerja yang terbaik.
Bagaimana menjadi guru yang ikhlas dalam mengajar, resepnya sederhana. Hendaknya ditanamkan dalam diri bahwa mengajar bukan mencari keuntungan. Upah atau gaji dan mungkin tunjangan kesejahteraan alain itu hanya penghargaan karena mengajar. Semakin guru bekerja ikhlas semakin totalitas dalam mengajar maka insya Allah besar pula penghargaan yang diterimanya. Peserta didik pun akan senang apabila gurunya mengajar dengan serius dan melayani dengan maksimal. Dalam mengajar tidak ada guru yang mengajar seenaknya sendiri. Guru mengajar dengan suara yang mengenakkan peserta didik, tidak mudah marah dan tidak tegang. Dengan demikian guru tersebut akan membuat peserta didik betah dan nyaman saat diberikan materi pelajaran oleh gurunya.
Ada beberapa ciri keikhlasan seorang guru,pertama guru berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak mencari nama atau popularitas. Dipuji, dihargai atau bahkan dibenci sama saja bagi guru yang bekerja ikhlas. Yang penting ridha Allah SWT. Kedua ikhlas itu tanpa pamrih. Dalam mengajar tidak mengharapkan untuk mendapatkan imbalan tambahan selain yang sudah menjadi haknya. Guru yang ikhlas yakin bahwa setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diembannya. Maka dia tidak sombong saat mendapatkan kedudukan dan tidak akan rendah diri apabila tak punya posisi atau jabatan. Ketiga guru ikhlas konsisten berbuat baik dan memiliki perasaan nikma dalam berbuat kebaikan. Guru akan sibuk dengan peserta didiknya dalam menebar kebaikan meskipun membutuhkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga.
Ikhlas adalah sifat yang baik yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas saat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain atau kepala sekolah maka akan tetap disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas  walau tidak dilihat oleh orang lain atau kepala sekolah. Bersemangat saat member tugas dan semangat juga untuk belajar mengembangkan diri. Kalau kita sebagai guru melaksanakan apa yang sudah diuraikan diatas maka keberadaan kita dikelas pasti akan dinantikan oleh peserta didik. Kita menjadi guru yang didambakan karena karakter kita bekerja dengan ikhlas ternyata mengakibatkan kita bekerja dengan maksimal. Peserta didik mencari guru yang benar-benar siap saat dibutuhkan, member solusi saat peserta didik mempunyai masalah.

Selasa, 14 April 2020

Menulis Buku dalam Seminggu dari Seminar Virtual di Youtube

Menulis Buku dalam Seminggu dari Seminar Virtual di Youtube
Resume materi dari Prof. Eko Indrajit
Kepala Smart Learning & Character Center
Pengurus  Besar PGRI

Prof. Eko Indrajit memulai cerita tentang menulis buku. Kisahnya diawali ketika pandemi virus COVID-19 atau virus Corona terjadi, semua harus berkarya dan bekerja dari rumah. dan yang terpenting harus menjaga stamina tubuh agar tidak turun, sehingga tidak mudah terserang oleh virus ini. 

Prof Eko Indrajit menceritakan kehidupan masa kecil, bahwa mengajar adalah bagian dari hidupnya. Dia sudah mengajar semenjak di sekolah dasar, waktu itu beliau besar di kota terpencil Dumai di Riau. Mengajar sudah menjadi hobbynya dari kecil. sehingga tidak ada hari tanpa mengajar. Waktu kecil mengajar macam-macam, mulai dari mengajar sandi-sandi pramuka, cara main sulap kartu, membuat perangkat elektronik, dan lain sebagainya. 

Akhirnya perjalanannya menjadi dosen sekaligus konsultan seperti sekarang ini. Mengajar dan berbagai ilmu serta pengalaman sudah menjadi DNA dalam tubuh saya. Pada saat covid lagi mewabah ini, Prof.Eko Indrajit tidak bisa lagi mengajar secara langsung tatap muka. Kalau tidak mengajar, stamina menurun, kalau stamina menurun, bisa tertular virus. Maka pada hari ke 5 lockdown di rumah, Dia putuskan untuk mengajar via streaming YouTube. Dia tidak perduli ada atau tidak ada yang nonton, yang penting baginya mengajar agar semangat. maka dibuatlah EKOJI CHANNEL di YouTube. 

Pada tanggal 20 Maret 2020 kegiatan dimulai. Banyak yang mengikuti seminar virtualnya gratis, nah kalau mau pesan e-sertifikat, dikenakan biaya tambahan Rp.10.000,- untuk membayar teman2 yang membantu administrasi. Tak disangka oleh Prof Eko Indrajit ketika seminar pertama tersebut yang ikut 600 orang - dan hingga saat ini yang menonton youtubenya sudah 6,000 orang untuk tema pertama yang namanya DIGITAL MINDSET. Llebih terkejut lagi, untuk satu seminar tersebut, yang pesan sertifikat 1,116 orang. Luar biasa tiba-tiba dapat 11 juta dalam sehari.

Akhirnya mulai tanggal 24 Maret 2020 sampai sekarang, setiap hari jam 8 pagi saya melakukan seminar 1-2 jam di Youtube Streaming untuk siapa saja yang tertarik. Ide mengeluarkan sertifikat dipembelajaran live youtube streaming diawali  ide sederhana. setiap dosen kan harus membuat laporan untuk kenaikan jabatan akademik. Biasanya mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat. Nah dengan adanya pandemi ini, semua seminar dibatalkan. artinya ada dua yang rugi mereka tidak bisa mendapatkan sertifikat (yang artinya akan kesulitan naik jabatan akademik), dan Prof Eko Indrajit kehilangan pemasukan. Karena pemasukannya 70 persen dari seminar, workshop, lokakarya, konsultasi dsb. 

Semua orang yang ikut live streaming youtube  itu ternyata 80 persen adalah mereka yang pernah membeli buku-buku yang dia tulis semenjak tahun 1998. Prof. Eko Indrajit menulis buku  dulu disuruh mahasiswa, Karena ada krisis ekonomi 1998, sehingga mahasiswa S2 tidak sanggup membeli buku dalam mata uang dolar. Akhirnya buku Prof.Eko Indrajit yang pertama terbit adalah RINGKASAN dari 50 buku bahasa Inggris yang dia pinjam di perpustakaan. Untuk meringankan beban mahasiswa yang diajar. Judulnya adalah Manajemen Sistem dan Teknologi Informasi. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.

Ternyata buku itu jadi best seller. Akhirnya yang dulu ketagihan mengajar, menjadi ketagihan menulis. Dia dulu spesialis menulis bunga rampai. Setiap ada satu diagram yang menarik perhatiannya  maka akan dijelaskan dalam satu halaman secara ringkas sebelum tidur menulis satu halaman, seperti Oom Jay sekarang menulis blog. Artinya dalam tiga bulan ada sekitar 100 halaman. sehingga buku bisa diterbitkan. Sekarang Prof. Eko Indrajit sudah menulis lebih dari 75 buku yang diterbitkan, dan ratusan artikel. di era millennium. Kebanyakan buku dan tulisannya dibagikan secara gratis. Dengan menulis Prof Eko Indrajit sudah keliling Indonesia, bahkan sudah keliling dunia. Sekarang selain menulis ada kegiatan lain sebagai youtuber yang menjanjikan.


Sumber Inspirasi : Materi Belajar Menulis bersama Om Jay
Pada Hari Senin, 13 April 2020.

Sabtu, 11 April 2020

Guru yang mempunyai komitmen tinggi

Guru yang mempunyai komitmen tinggi

Guru yang mempunyai komitmen tinggi  bisa dilihat dari contoh kisah ibu  Muslimah dalam novel Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Ibu Muslimah tetap semangat menunaikan tugasnya memberikan ilmu, nasehat, dan pencerahan kepada murid-muridnya meski dalam novel itu diceritakan gaji yang harus diterima setiap 2 bulan sekali. Ibu Muslimah tetap berkomitmen mengajar meski sekolah tempatnya mengajar amat memprihatinkan kondisinya. Gaji bukan penghalang dan kondisi sekolah bukan menjadi rintangan kalau memang dalam diri pendidik itu telah ada komitmen yang tinggi jadi tetap melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab atas amanah yang diemban.

Ki Hajar Dewantara adalah tipe pendidik yang komitmen terhadap tugasnya. Dia tak mempermasalahkan gaji besar, pangkat atau kedudukan. Ki Hajar Dewantara rela mengorbankan harta yang dimiliki agar anak-anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan, tidak lagi bodoh dan tertinggal. Dia rela juga diancam bahkan di penjara ketika di Hajar Dewantara mengembangkan misi mulia dalam hal pendidikan tersebut pada zaman itu

Guru yang komitmen yaitu guru yang mempunyai tekad yang mengikat dan melekat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada peserta didik. Guru yang merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggungjawab. Jika seorang guru sudah memiliki komitmen yang tinggi maka yang bersangkutan akan memiliki tanggung jawab atas amanah yang diembannya sebagai seorang guru, menjalankan tugasnya dengan aktif, kreatif dan inovatif.

Komitmen  menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur kinerja guru. Adapun komitmen dapat diraih melalui beberapa aktivitas yaitu membangun arti dan penting tugas yang menjadi tanggungjawab, menyederhanakan berbagai tugas yang rumit dan berorientasi terhadap penyelesaian tugas. Tugas guru salah satunya adalah mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau belajar. Agar siswa mau belajar dengan aktif dalam kegiatan pembelajaran maka guru dapat mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar tersebut. Tugas tersebut dapat terwujud apabila dalam diri guru ada dorongan dan komitmen untuk melakukannya. Guru harus berperan dengan mengkomunikasikan materi belajar dengan cara yang disenangi peserta didiknya.

Seorang guru yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki kepedulian atas tugasnya, memiliki kepedulian atas kebutuhan siswa, teman sejawat dan atasan langsung. Guru merasa terpanggil untuk melaksanakan tugasnya karena adanya tanggungjawab terhadap bangsa dan Negara. Guru harus menyediakan waktu yang cukup untuk mendidik peserta didik. Kapan peserta didik membutuhkan pengajaran dari guru maka guru harus rela menyediakan waktunya untuk keperluan peserta didik tersebut.Guru juga harus menyiapkan waktu untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seperti perancangan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan senantiasa berfikir untuk meningkatkan keaktifan siswa

Guru harus mempunyai komitmen terhadap sekolah dengan sukarela menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggungjawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Guru juga harus senantiasa merespon perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru sehingga pembelajaran bermutu.

Guru yang komitmen seperti yang diuraikan diatas akan sangan didambakan oleh peserta didik apabila saat peserta didik lagi malas, guru bisa memberikan arahan sehingga peserta didik dapat bersemangat lagi. Saat peserta didik membutuhkan arahan dan bimbingan guru harus selalu ada untuk membantu kesulitan peserta didik. Saat peserta didik ingin jam tambahan belajar, karena guru sudah berkomitmen maka guru akan menyediakan waktunya untuk memberikan tambahan pelajaran kepada peserta didik tersebut. Contoh-contoh tersebut kalau saja guru bisa melakukan dengan rasa tanggung jawab maka secara alamiah kita bisa menjadi guru yang didambakan oleh peserta didik. Guru yang selalu dinanti kedatangannya untuk membantu peserta didik

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...