Senin, 24 Mei 2021

MUDAHNYA MENYUSUN BUKU


Tokoh inspirasi malam ini dipertemuan ke 16 adalah Bapak Yulius Roma Pantandean,S.Pd  dengan tema Langkah Menyusun Buku

Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd., lahir di Salubarani, Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Yulius Roma merupakan Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Ia pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Guru muda yang berprestasi ini sudah tidak diragukan lagi dalam dunia tulis menulis beberapa bukunya sudah terbit di penerbit mayor  Penerbit Andi.

Prestasi yang pernah diraihnya adalah Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympics PGRI tahun 2020. Guru Berprestasi jenjang SMA Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021

Pengantar beliau bahwa yakin sahabat-sahabat semua telah memiliki sejumlah naskah yang akan dibukukan dengan tema yang bebas, sebebas jari-jari kita menyatukan kata demi kata menjadi untaian kalimat menarik. Untuk sukses menuju tujuan yang telah diimpikan, maka tentunya harus melalui sejumlah langkah. Impian bapak/ibu di sini tentunya bisa menerbitkan buku solo sendiri yang ber-ISBN. Beliau  akan berbagi langkah-langkah itu menurut pengalaman saya ya. Tentunya bapak/ibu yang sudah memiliki bekal editing naskah memiliki kiat sendiri.

Langkah-langkah menyusun buku :

1.Menulis naskah buku merupakan sebuah kenikmatan ketika kita menulisnya tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dll dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua buku yang pernah terbit. Ini langkah awalnya.

2.Jika naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), baca ulang urutan judul dan sub judulnya. Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab lainnya. Termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi paragraf yang persis sama di Bab lainnya.

3.Pastikan ukuran kertasnya A5 dengan jumlah halaman khusus isi buku minimal 75 halaman

4.Beliau menyarankan kita menerbitkan buku solo. Dengan demikian Upayakan ada Kata Pengantar dari orang lain.

5.Tambahkan Prakata selaku penulis.

6.Jika memiliki gambar pendukung, cantumkan sumber gambarnya

7.Editing dan finalisasi Metode yang saya gunakan bisa disimak di tautan ini:

https://youtu.be/jXPr59aWJSc

8.Baca ulang naskahnya untuk memastikan urutan Bab, judul dan sub judulnya sudah sesuai.

Sekedar tambahan bahwa penting untuk sering-sering menyiangi naskah tulisan kita. Kadang ada Bab yang masih minim materinya, tentunya butuh tambahan materi. Jika merasa kesulitan menambahkan kalimat, tambahkanlah contoh-contoh pengalaman nyata yang pernah bapak/ibu jalani yang terkait dengan topik bukunya. 

Menyusun naskah buku sebenarnya tidak memiliki rumus paten, tetapi pada pembiasaan pada diri untuk melakukan pengeditan/penyuntingan. Beliau  memilih untuk terbiasa merapikan naskah sebelum dikirimkan ke penerbit. Naskah yang rapi tentunya sedikit membuat jatuh hati penerbit pada naskah buku kita. Naskah buku yang isinya biasa-biasa saja akan menjadi elegan ketika RAPI.

Jika pada satu waktu naskah yang kita tulis seolah-olah tidak terkait satu sama lain, namun memiliki judul yang berdiri sendiri pada tiap Bab, jadikan saja naskah buku dalam bentuk Bunga Rampai

Menyusun naskah buku adalah momen menikmati tulisan kita. Jatuh bangunnya kita dalam menulis akan dinikmati ketika memasuki tahap menyusun naskah-naskah yang terserak. Membiasakan diri membaca ulang dan menyunting naskah adalah tahap pembiasaan diri untuk untuk menghasilkan karya buku yang elegan. Seringkali ide yang terselip oleh tumpukan pikiran kita akan terungkit kembali dalam proses penyusunan naskah. Jadi, nikmatilah tahap menyatukan naskah-naskah buku sahabat-sahabat sekalian.

Buku-buku yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); dan Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021), Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD 2021).

 

Penulis : Agung Pramono

Kelas Belajar Menulis Gelombang 18

Sabtu, 22 Mei 2021

Bagaimana Kita Mengubah Kehidupan

Bagaimana Kita Mengubah Kehidupan

Mengapa Gandhi dapat menggerakkan rakyat India? Mengapa Soekarno dapat menggerakkan rakyat Indonesia ? Mengapa Martin Luther King didengarkan dan diikuti oleh jutaan orang ?

          Ada banyak penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti mereka adalah manusia yang memiliki kharisma yang besar. Tapi ada kesamaan yang jelas di antara mereka yakni hadir dengan membawa inspirasi kepada masyarakatnya. Dengan kekuatan kata-kata mereka menyentuh hati, menggugah kesadaran dan memberi pemahaman dan pencerahan kepada orang-orang di sekitar mereka. Dengan kekuatan kata-kata mereka mewujudkan apa yang tidak mungkin menjadi suatu kenyataan.

          Bahkan jauh setelah meninggal, kisah mereka tetap menjadi inspirasi bagi ribuan bahkan jutaan orang mencerahkan mereka yang tenggelam dan tak berdaya dalam kekelaman hidup.

          Inspirasi mereka telah menjadi kekuatan pengubah dunia bukan karena rasionalitas dibalik inspirasi tersebut. Penyebabnya karena inspirasi itu menyentuh hati emosi dan jiwa orang-orang yang mendengarkannya. Inspirasi  tentang sebuah visi kehidupan atau imaji masa depan disampaikan, digambarkan, dijelaskan  dan diterangkan melalui cerita melalui kata-kata. Jadilah cerita inspiratif yang menumbuhkan semangat dan harapan akan kehidupan masa depan yang diimpikan.    Pidato Soekarno yang berkobar-kobar membakar ketertundukan jiwa rakyat Indonesia. Pidato Martin Luther King tentang impiannya membuka kesadaran pendengarnya tentang adanya kemungkinan kehidupan yang jauh lebih baik. Kata-kata Gandhi melahirkan kesabaran yang luar biasa para pengikutnya dan menerima pukulan fisik pasukan Inggris tanpa sekali sama sekali membalas.

           Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kata-kata dan kisah inspirasi orang besar tersebut merupakan mantra berdaya magis ? Banyak penelitian psikologi yang menunjukkan bahwa kata-kata memang mempunyai kekuatan yang luar biasa, sekalipun keluar dari orang yang biasa.  Kata bukanlah sekedar penjelasan terhadap suatu realitas tetapi pembentuk realitas itu sendiri. Makna dibentuk dalam percakapan realitas ciptakan dalam komunikasi.

          Guru yang meyakini dan mengatakan muridnya sebagai orang bodoh dan malas maka akan benar-benar mendapatkan nilai hasil belajar murni yang buruk. Orang tua yang terus-menerus menyatakan anaknya sebagai anak nakal maka begitu pula jadinya kemudian. Percakapan yang positif dan antusias akan menciptakan budaya yang penuh dengan vitalitas, percakapan yang pesimis dan sinis akan membentuk suatu budaya yang buruk dan menuju ambang kematiannya.

          Apakah orang biasa bisa mempunyai kisah inspirasi? Iinspiratif ternyata milik setiap manusia. Kita pada dasarnya merupakan sumber inspirasi dan pembelajaran yang tidak pernah ada habisnya. Setiap orang mempunyai  kisah-kisah menarik yang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Kita lebih kuat menyimpan kisah-kisah tersebut dalam ingatan melebih hal-hal yang lain.

(sumber: buku 4 prinsip perubahan positif dalam berorganisasi)


Senin, 26 April 2021

TEKNIK MEMASARKAN BUKU ALA OM JAY

 

Kita ucapkan Alhamdulillah atau bersyukur kepada Allah SWT karena kita tetap diberikan kesehatan yang baik. Selain itu, kita juga layak bersyukur karena adanya kesempataan waktu sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Senin siang ini, 26 April 2021.

Tokoh inspirasi siang kali ini adalah bapak  Wijaya Kusumah, M.Pd. yang ngetop dikenal sebagai Omjay. Banyak guru-guru blogger dan penulis yang tersebar di Indonesia adalah murid beliau, banyak sudah “diracuni” virus menulis oleh Omjay. Kini Omjay sedang dalam proses menyelesaikan kuliah S3. Kandidat Doktor tersemat di namanya.

Tema belajar siang ini adalah “Teknik Memasarkan Buku”. Intinya adalah bagaimana teknik memasarkan buku yang jitu dan banyak dibeli oleh pembaca.

Untuk bisa memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis dan menerbitkan buku. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi dulu dengan iklan atau promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk anda miliki.

Saya memulainya dengan mencari editor yang mampu membuat buku yang saya terbitkan menjadi enak dibaca. Semua buku yang saya cetak di penerbit indie selalu ada editornya dan saya tak pernah merangkap menjadi seorang penulis sekaligus editornya. Itulah mengapa isi buku yang saya terbitkan selalu laku di pasaran. Sebab sudah diedit secara profesional oleh para editor yang memang menguasai di bidangnya.

Berbeda bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara bila bagian marketing nya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.

Teknik memasarkan buku ada beberapa cara. Untuk promosi buku di Instagram saya belajar kepada anak pertama saya intan. Kebetulan anak saya sedang memasarkan produk Al Qur'an yang sangat bagus sekali kertas dan tampilannya. Caranya beriklan sangat cool dan lebih kepada story' telling. Beda dengan saya ketika beriklan di http://YouTube.com/wijayalabs. Lebih natural dan apa adanya.

Saya juga menggunakan blog sebagai media digital untuk memasarkan buku buku yang saya tulis dan terbitkan. Semua itu membuat buku buku saya banyak dipesan dan dibeli orang banyak dari seluruh Indonesia. Bahkan ada juga yang pesan bukunya dari Malaysia, Singapura dan Brunei

Inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran. Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat pandemi covid19

Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya laku dan dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu non stop 24 jam.

Saya menggunakan media sosial untuk memasarkan buku buku yang saya tuliskan dan bekerjasama dengan kawan kawan lainnya dalam memasarkan buku. Setiap buku akan menemui takdirnya. Namun itu semua harus diiringi dengan usaha yang terus menerus dan tidak mudah putus asa

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Itulah yang saya lakukan ketika mengalami beberapa kali gagal dalam memasarkan buku terbaru saya. Pada akhirnya saya menemukan hal hal baru yang membuat saya mencari momentum untuk menerbitkan buku terbaru saya.

Saya belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Beliau sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang menjadi buku best seller. Salah satunya adalah andaikan buku sepotong pizza.

Harus diakui, buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor lebih banyak pembelinya. Mereka selain punya tenaga pemasaran yang berpengalaman, juga memiliki media sosial yang bagus. Wajar saja bila buku buku yang diterbitkan selalu banyak pembacanya. Salah satu Penerbit buku mayor yang selalu melakukan inovasi adalah penerbit Andi Yogyakarta. Saya banyak belajar dari pengalaman para pengelola penerbit ini.

Buku kawan kawan belajar menulis PGRI banyak dipasarkan dengan cara ini. Itulah mengapa kolaborasi itu penting agar buku yang diterbitkan laku dipasaran. Kita sebagai penulis jangan juga hanya diam saja. Penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu bukunya akan laku dan banyak dibeli orang banyak. Kalau sudah seperti itu, jangan kaget bila anda menerima royalty buku sampai ratusan juta rupiah karena adanya kolaborasi.

Bagi saya yang sudah menikmati royalty buku dari penerbit mayor maupun penerbit indie, saya akan selalu melakukan inovasi. Sebab inovasi yang tiada henti akan membuat buku buku yang kita tuliskan sampai ke tangan pembaca.

Jangan lupa silahturahmi. Sebab silahturahmi atau silahturahim juga sangat membantu kita dalam memasarkan buku. Pada akhirnya teknik memasarkan buku akan kita temui dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan silahturahmi ini dahsyat. Akan banyak rezeki yang akan mengikutinya.


Resume  Pertemuan  ke 10

Senin, 26 April 2021

Penulis : Agung Pramono

Kamis, 22 April 2021

KEAJAIBAN 3 RAHASIA MENULIS

 KEAJAIBAN 3 RAHASIA MENULIS

Menurut Bapak Thamrin Dahlan bahwa pengalaman menulisnya terjadi karena merasakan keajaiban 3 rahasia terkait dunia jurnalistik.  Beliau memiliki 3 cara agar apa yang ditulisnya terus mengalir tanpa henti. 3 rahasia tersebut adalah :


Rahasia pertama
: Ternyata setiap tulisan itu memiliki Roh.

Roh dalam artian tulisan itu hidup dengan syarat tulisan yang sudah kita buat kita share ke media sosial kita. Facebook, instagram dan sarana media sosial tersebut membuat karya kita bisa dibaca oleh orang lain. Tulisan yang sudah dibaca tentunya ada yang memberikan tanggapan atau komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka kita sudah berhasil menjadi seorang penulis non buku harian.

Hal ini berbeda dengan jaman dahulu. Dimana segala apa yang dirasakan hanya ditulis dibuku harian atau buku diary. Buku harian itu kita nikmati sendiri, ketika membaca, tertawa, menangis, menyesal dalam seribu satu kenangan. Sehingga tidak ada yang mengetahui apa yang kita rasakan.

Zaman itu telah lewat kini saatnya kita kuatkan niat berbagi dengan harapan bermanfaat dan penulis mendulang pahala melalui pekerjaan menulis.

Kesimpulannya bahwa tulisan itu memiliki Roh, jangan ragu share ke faecbook, whats app, dan media lainnya sehingga kita dikenal sampai satu saat menjadi terkenal.

Rahasia ke 2 : Buya Hamka meninggalkan pesan bermakna.

Rahasia kedua ini terngiang dengan pesan Buya Hamka, seorang ulama besar bahwa "Biarlah tulisan mu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya".  Pak Thamrin Dahlan  membuka rahasia tersebut ketika bukunya yang berjudul  Bukan Orang Terkenal entah bagaimana jalannya sampai di Bapak Prabowo. Singkat cerita pak Thamrin Dahlan mendapat kehormatan menjadi Penulis resmi Partai Gerindra selama masa kampanye 2014. Terbitlah buku Prabowo Presidenku. Best seller sampai di bajak.

Rahasia ke 3 : Karena profesi jurnalis.

Profesi jurnalis atau katakanlah wartawan amatir mendapat kesempatan dijamu makan siang di Istana Merdeka. Tak terduga bahkan tidak terpikirkan mimpipun tidak bisa berpidato di hadapan Presiden Jokowi. Bukankah anugerah ini merupakan kebanggaan rakyat. Bersebab menulis mampu menembus batas birokrasi dan bisa bertemu dengan tokoh nasional.


Resume Materi Pelatihan Belajar Menulis Gel.18

Penulis : Agung Pramon

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...