KEAJAIBAN 3 RAHASIA MENULIS
Menurut Bapak Thamrin Dahlan bahwa pengalaman menulisnya terjadi karena merasakan keajaiban 3 rahasia terkait dunia jurnalistik. Beliau memiliki 3 cara agar apa yang ditulisnya terus mengalir tanpa henti. 3 rahasia tersebut adalah :
Rahasia pertama : Ternyata setiap tulisan itu memiliki Roh.
Roh dalam artian tulisan itu hidup dengan syarat tulisan yang sudah kita buat kita share ke media sosial kita. Facebook, instagram dan sarana media sosial tersebut membuat karya kita bisa dibaca oleh orang lain. Tulisan yang sudah dibaca tentunya ada yang memberikan tanggapan atau komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka kita sudah berhasil menjadi seorang penulis non buku harian.
Hal ini berbeda dengan jaman dahulu. Dimana segala apa yang dirasakan hanya ditulis dibuku harian atau buku diary. Buku harian itu kita nikmati sendiri, ketika membaca, tertawa, menangis, menyesal dalam seribu satu kenangan. Sehingga tidak ada yang mengetahui apa yang kita rasakan.
Zaman itu telah lewat kini saatnya kita kuatkan niat berbagi dengan harapan bermanfaat dan penulis mendulang pahala melalui pekerjaan menulis.
Kesimpulannya bahwa tulisan itu memiliki Roh, jangan ragu share ke faecbook, whats app, dan media lainnya sehingga kita dikenal sampai satu saat menjadi terkenal.
Rahasia ke 2 : Buya Hamka meninggalkan pesan bermakna.
Rahasia kedua ini terngiang dengan pesan Buya Hamka, seorang ulama besar bahwa "Biarlah tulisan mu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya". Pak Thamrin Dahlan membuka rahasia tersebut ketika bukunya yang berjudul Bukan Orang Terkenal entah bagaimana jalannya sampai di Bapak Prabowo. Singkat cerita pak Thamrin Dahlan mendapat kehormatan menjadi Penulis resmi Partai Gerindra selama masa kampanye 2014. Terbitlah buku Prabowo Presidenku. Best seller sampai di bajak.
Rahasia ke 3 : Karena profesi jurnalis.
Profesi jurnalis atau katakanlah wartawan amatir mendapat kesempatan dijamu makan siang di Istana Merdeka. Tak terduga bahkan tidak terpikirkan mimpipun tidak bisa berpidato di hadapan Presiden Jokowi. Bukankah anugerah ini merupakan kebanggaan rakyat. Bersebab menulis mampu menembus batas birokrasi dan bisa bertemu dengan tokoh nasional.
Resume Materi Pelatihan Belajar Menulis Gel.18
Penulis : Agung Pramon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar