7. Guru yang adil dalam mengajar
Pak Anto guru yang
mengajar teori dan praktek teknik kendaraan ringan. Dalam mengajar pak Anto
membagi kelompok menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok diberi materi
masing-masing yang berbeda. Pada awalnya pak Anto menerangkan materi secara
umum dan setelah dibagi kelompok maka setiap kelompok disuruh bekerja sesuai
SOP masing-masing. Setelah semua kelompok bekerja maka pak Anto akan menuju ke
setiap kelompok. Disetiap kelompok pak Anto berdiskusi dengan masing-masing
kelompok. Pak Anto bersikap adil dimana setiap kelompok diberi waktu yang sama.
Walau satu kelompok menginginkan diskusi yang lama tetap saja pak Anto bisa
membaginya dengan baik. Bersikap adil walau hanya membagi waktu yang sama
membuat peserta didik merasa bahwa gurunya sudah bersikap adil. Walau
dikelompok itu ada kelompok yang pandai atau ada yang tidak, tetap saja dengan
diberi waktu yang sama peserta didik merasa nyaman belajar dengan pak Anto
sehingga tidak ada pembicaraan negative tentang pak Anto. Selain itu sikap yang
disukai dari pak Anto yaitu tidak pernah membanding-bandingkan siswanya baik
yang pandai atau yang tidak.
Guru adalah orang yang
memberi materi didalam kelas. Orang yang mengatur jalannya kelas, maka bisa
dikatakan guru adalah pemimpin. Dalam memimpin sebuah kelas maka guru harus
bersikap adil. Adil adalah memberikan segala hal kepada yang berhak akan haknya
baik secara perorangan atau secara kelompok. Guru harus memperlakukan sama atau
tidak membedakan. Misalnya guru dihadapkan dengan banyak permasalahan dari
peserta didiknya baik dalam membagi tugas dan pekerjaan rumah jika terdapat
pekerjaan yang memerlukan kerja secara kelompok. Maka guru tidak boleh mengutamakan
sebagian kelompok dari sebagian kelompok yang lain. Selain itu dalam penilaian
maka sikap adil akan lebih ditekankan
ketika mengoreksi dan memberikan nilai. Tidak ada alasan mengasihi seorang pun
atau mengutamakan atas yang lain baik dengan alasan siswa tersebut anaknya guru
atau kenalan atau yang lainnya. Seorang guru tidak boleh membedakan di antara
peserta didiknya karena kalau sampai membedakan maka ini termasuk kekurangan
dari guru tersebut yang akan menjadi penyebab kelas tidak kondusif, saling memusuhi dan
benci di antara peserta didik serta akan menjadi pemicu terciptanya jurang
antara guru dan peserta didik yang yang dibedakan tersebut.
Guru harus gigih
mengusahakan dan mengupayakan sikap adil di antara peserta didik nya supaya
rasa persaudaraan diantara mereka akan terjalin. Guru dalam kewenangannya
berhak untuk menegur dan memberikan pujian. Namun dalam menegur dan memberikan
pujian harus secara wajar dan proporsional. Menegur siswa yang melanggar tata
tertib ditegur dan diberi sangsi sesekali saja. Cara menegur juga didasari rasa
kasih sayang dan lemah lembut.Siswa yang berhasil diberikan hadiah berupa
pujian. Namun pujiannya jangan berlebihan karena akan membuat siswa tinggi hati
dan sombong.
Keadilan guru tampak dari
kesabarannya saat guru mempunyai wewenang. Jika guru memiliki ikatan kerabat
atau di dalam kelas itu ada anak dari rekan guru maka janganlah ditunjukkan
kecuali jauh dari pendengaran dan penglihatan peserta didik yang lain. Kalaupun
menghukum kebetulan ada anak kerabat atau anak rekan guru maka semua
mendapatkan hukuman. Seorang guru jika tidak bersikap adil maka dicatat sebagai
salah satu orang yang berbuat zalim. Agar dapat menjadi guru yang adil maka
hakikat keadilan harus dipraktekkan
dalam kegiatan belajar bengajar dengan peserta didik. Indikator guru
yang adil dapat dilihat dari:
1. Memperlakukan peserta didik sama
Peserta didik mempunyai hak dipelakukan
sama oleh guru. Oleh karena itu seorang guru tidak membeda-bedakan antara anak
yang pandai atau yang kurang, anak laki-laki atau anak perempuan, anak yang
miskin atau anak yang kaya serta anak yang baik dan anak yang nakal.Semua
mendapat perlakuan yang sama dalam pengajaran sehingga hasilnya maksimal. Juga
tidak boleh membedakan karena asal-usul suku, ras, agama dan golongan dari
peserta didik. Semua siswa berhak mendapat perlakuan yang sama dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Adil dalam keseimbangan
Dalam proses kegiatan belajar mengajar
diharapkan menghasilkan lulusan yang sebaik-baiknya. Mendapatkan lulusan yang
berkualitas agar dapat meneruskan ke jenjang berikutnya dengan baik Dalam
kontek inilah, adil dalam keseimbangan dapat diterapkan oleh guru yang ingin
menjadi guru yang adil. Anak didik tidak mempunyai kecerdasan yang sama.
Masing-masing dari mereka memiliki tingkat kecerdasan dan daya tangkap yang
bervariasi.Kepada siswa yang berdaya tangkap rendah guru harus memberikan
pembelajaran dengan intensitas dan kualitas yang lebih pula, jangan malah
ditinggalkan.
3. Adil dalam hak-hak perorangan
Guru juga harus memberikan pembelajaran
yang sama pada setiap peserta didik. Apapun yang menjadi keluhan peserta didik
harus dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin tanpa menimbulkan kecemburuan
peserta didik yang lain
Kesimpulannya bahwa kita
sebagai seorang pengajar diperintahkan oleh Allah untuk bersikap adil dengan
bersikap adil kepada siswa Bersikap adil maka akan timbul rasa cinta dan kasih
sayang di antara mereka. Kewajiban adil ini bagi guru terutama ketika
mengoreksi pekerjaan siswa, memberi
nilai dan memberikan hukuman atau pujian.
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan hari ke 16
Penulis Agung Pramono