Senin, 08 Februari 2021

BAB VI TANTANGAN DAN PELUANG GURU

Guru yang berkarakter dan profesional  merupakan kunci utama  keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Ketika para guru memasuki ruang kelas dan menutup pintu kelas rapat-rapat maka kualitas pembelajaran akan lebih banyak ditentukan oleh guru.

Ketika proses pembelajaran berlangsung guru dapat melakukan apa saja di dalam kelas, ia bisa tampil sebagai figur yang menarik sehingga mampu membuat peserta didik mengikuti apa yang dikatakan. Guru mampu menyebarkan motivasi berprestasi. Namun tidak menutup kemungkinan pula guru menjadi sosok yang membosankan dan tidak mampu menjadi guru yang didambakan peserta didik. Bahkan guru juga bisa mematikan kreativitas menumpulkan daya nalar peserta didik.

Oleh karena itu sudah saatnya guru harus mempunyai karakter mengajar yang baik sehingga bersikap profesional dan efektif saaat melakukan proses belajar mengajar sehingga guru menjadi idaman atau dambaan para peserta didik. Keberadaan guru yang profesional merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktek pendidikan yang berkualitas. Hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong lahirnya guru yang berkualitas salah satunya adalah peningkatan mutu dengan memberikan jaminan kesejahteraan hidup yang memadai

 

A.      A. Tantangan Guru

Dalam kaitannya mendapatkan guru yang berkarakter dan berkualitas maka akan mendapatkan tantangan dari berbagai hal. Tantangan peningkatan profesional guru adalah faktor-faktor eksternal dari diri guru yang menghambat mereka untuk maju. Guru yang pesimis cenderung memandang usaha-usaha peningkatan guru sebagai tantangan yang menghambat kemajuan. Beberapa tantangan untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan menurut bank dunia adalah sebagai berikut :

1.      Kekurangan jumlah guru

2.      Distribusi guru yang tidak merata

3.      Rendahnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

4.      Ketidak sesuaian latar belakang pendidikan guru

5.      Rendahnya kesejahteraan guru

6.      Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang belum tertata

7.      Kompleksitas implementasi undang-undang guru dan dosen

8.      Belum lengkapnya peraturan perundangan aturan mengenai pendidik dan tenaga kependidikan

 

Selain hal-hal diatas banyak tantangan yang dihadapi guru yang pesimis yang dianggap hambatan, padahal bagi guru yang optimis tantangan merupakan peluang untuk maju.

1.      Syarat lolos uji sertifikasi dianggap berat karena persyaratan yang rumit. Misalnya syarat pendidikan harus sarjana S1/D-IV, jumlah jam mengajar dan aktivitas mengikuti kegiatan ilmiah.

2.      Banyak guru yang studi lanjut hanya untuk persyaratan sertifikasi saja, sehingga ilmu yang didapat tidak ada peningkatan menuju guru yang berkarakter dan professional. Banyak guru dengan masalah yang dihadapi. Misalnya jarak yang jauh dari sekolah. Gedung dan sarana prasarana sekolah yang belum memadai.

3.      Ada beberapa guru saat dikirim untuk program pendidikan dan latihan bukan ilmu yang dikedepankan namun hal-hal lain misalnya fasilitas yang didapat. Sekolah kadang mengirim guru itu-itu saja, sehingga menimnbulkan kecemburuan. Ikut diklat hanya formalitas mencari sertifikat sehingga tidak meningkatkan menjadi guru yang berkarakter dan berkualitas.

4.      Tantangan guru yang masa kerjanya banyak belum tentu lebih hebat mengajarnya dibanding dengan guru yang masa kerjanya sedikit. Kadang syarat sertifikasi membuat guru menjadi turun motivasi mengajarnya.

5.      Pemahaman bahwa keberhasilan pembelajaran adalah lulus ujian dengan nilai yang tinggi. Sehingga hal ini akan membuat orang tua kecewa dan menuding guru mengajar tidak benar saat melihat hasil nilai anaknya rendah.

6.      Tantangan kedepan menggunakan information communication and technology (ICT) adalah banyak guru yang tidak suka ICT. Guru harus mampu mengikuti perkembangan jaman.

7.      Naiknya kesejahteraan guru PNS menjadi kesenjangan yang lebar dengan guru swasta yang tidak bnonafide. Gaji yang banyak kadang membuat guru kaget dan memudarkan konsentrasi saat mengajar. Ada beberapa guru dengan angsuran tiap bulannya hal ini bisa saja memnbuat motivasi mengajar menurun.

8.      Meningkatnya kesejahteraan guru membuat animo masyarakat menjadi guru meningkat. Dulu profesi guru adalah pilihan terakhir atau pelarian daripada menganggur. Sekarang profesi guru banyak diminati. Namun ada juga menjadi guru bukan pengabdian namun untuk mencari gaji yang besar. Hal ini tidak membuat guru tersebut menjadi guru yang berkarakter dan berkualitas.

 

 
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan Hari ke 8
Penulis : Agung Pramono

Minggu, 07 Februari 2021

KOMPETENSI SOSIAL

     D. Kompetensi sosial

Selain kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional guru juga harus memiliki kompetensi sosial. Kompetensi ini adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi menjalin kerja sama dan berinteraksi secara efektif dan efisien, baik itu dengan anak didik, sesama pendidik, orang tua/wali maupun dengan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah. Guru harus berusaha untuk mengembangkan komunikasi dengan orang tua siswa, sehingga terjalin komunikasi dua arah yang berkelanjutan antara sekolah dan orang tua, serta masyarakat pada umumnya.

Kompetensi social adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara baik, efektif dan efisien dengan lingkungan sekolah dan di masyarakat.Guru harus mengembangkan komunikasi dengan orang tua siswa baik yang berkaitan dengan prestasi anak didik atau berkaitan dengan masalah yang dihadapinya.

Dengan memiliki kompetensi sosial ini seorang guru diharapkan mampu bergaul secara santun dengan pihak-pihak  dengan tujuan agar terjalin hubungan yang baik dan erat. Hubungan tersebut pastinya akan memberikan banyak manfaat dari seluruh pihak. Guru yang baik juga hendaknya selalu bersikap ramah, akrab dan hangat terutama kepada anak didiknya agar selalu nyaman didekat kita, dan bagi pihak lain akan memberikan kepercayaan penuh kepada kita untuk mendidik anak-anak. Guru harus bergaul secara efektif dimana guru harus mengembangkan hubungan secara efektif dengan anak didik, sejawat,  orang tua/wali dan masyarakat dengan mengembangkan hubungan atas dasar prinsip saling menghormati dan mengembangkan hubungan atas dasar prinsip keterbukaan  dan mengembangkan hubungan atas dasar asah, asih dan asuh. Guru juga  bekerja sama atas dasar prinsip saling memberi dan menerima.

Guru sebagai bagian dari masyarakat harus memiliki kompetensi social agar bisa berbaur dan diterima dengan nbaik oleh masyarakat. Guru harus mampu bnerkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat. Guru harus mampu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara baik secara fungsional. Guru harus mampu bergaul secara efektif dengan peserta didik. Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. Guru juga harus mampu bekerja sama dengan orang tua/wali peserta didik. Guru juga harus bergaul secara santun dengan masyarakat.

Guru harus menjadi teladan dimana dia hidup bermasyarakat. Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia pendidikan, guru harus memiliki kepribadian yang mencermikan seorang pendidik. Guru mempunyai tuntutan sebagai orang yang bisa dipercaya dan orang yang mampu dijadikan contoh. Untuk itu guru harus mengenal nilai-nilai kebaikan yang dianut dan berkembang dimasyarakat tempat melaksanakan tugas dan bertempat tinggal.

Berdasarkan uraian-uraian  diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan karakter yang utama yang harus dimiliki oleh guru . Kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dengan memiliki kompetensi tersebut maka guru mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif serta memiliki kewibawaan baik dihadapan anak didik, rekan sejawat maupun terhadap atasannya.


 
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis blog jadi buku
Tulisan hari ke7
          Penulis : Agung Pramono

Sabtu, 06 Februari 2021

KOMPETENSI PROFESIONAL

C. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap dan ketrampilan professional baik yang bersifat pribadi, sosial maupun akademis. Seorang guru harus mampu menguasai materi pelajaran, menguasai pengetahuan bidang ilmu dan teknologi yang diampunya.

           Menurut para ahli pendidikan sebuah pekerjaan dikatakan profesi jika dilakukan untuk mencari nafkah sekaligus dilakukan dengan tingkat keahlian yang tinggi. Agar sebuah professi dapat menghasilkan mutu produk yang baik maka perlu dibarengi dengan etos kerja yang mantap. Ciri dasar yang selalu dapat dilihat pada setiap profesional yang baik mengenai atas kerjanya yaitu keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan , menjaga diri dalam melaksanakan pekerjaan  dan keinginan untuk memberikan layanan pada ke masyarakat.

Kompetensi profesional membuat guru harus menguasai materi ajar yang luas dan mendalam serta menuasai struktur dan metode keilmuan bidang studi yang diajarkan. Materi yang harus dikuasai juga materi yang memayunginya. Guru harus mampu menyajikan materi yang mudah dipahami, mudah ditangkap oleh siswa dan tidak menimbulkan keraguan.Kompetensi profesional harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang apapun. Guru harus memberikan layanan yang bermutuyang dinantikan oleh masyarakat. Didalam dada guru harus timbul kesadaran untuk kerja profesional, menjadi sosok yang militant dan menjaga prinsip-prinsip kode etik guru.

Menurut Agus Wibowo (2012:119) guru profesional itu ditandai dengan mempelajarinya di kelas yang efektif memiliki pengetahuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas, yang terdiri atas (a) memiliki keterampilan interpersonal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati penghargaan kepada anak didik dan ketulusan. (b)memiliki hubungan Interaksi yang baik dengan anak didik (c).mampu menerima, mengakui dan memperhatikan anak didik secara serius.(d). menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi dalam mengajar (e).mampu menciptakan atmosfer untuk tumbuhnya kerjasama antar kelompok anak didik dan menghargai haknya untuk berbicara setiap diskusi

Guru harus mempunyai kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran yang terdiri atas (a) memiliki kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi anak didik yang tidak mempunyai perhatian, suka menyela, mengalihkan pembicaraan (b) mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkat berpikir yang berbeda untuk semua anak didik

Guru harus memiliki kemampuan terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement) yaitu (a) mampu memberikan umpan balik yang bersih terhadap respon anak didik (b) mampu memberikan respon yang bersifat membantu terhadap anak didik yang lambat dalam belajar (c) mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban anak didik yang kurang memuaskan dan (d)mampu memberikan bantuan profesional pada anak didik jika diperlukan

Guru memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan pribadi yang terdiri atas (a) mampu menerapkan kurikulum dan pengajaran secara inovatif. (b) mampu memperluas dan menambahkan pengetahuan mengenai metode-metode pembelajaran dan (c) mampu memanfaatkan perencanaan guru baik secara kelompok maupun perorangan guna menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran yang relevan

 

 
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis blog jadi buku
Tulisan hari ke 6
Penulis : Agung Pramono

Jumat, 05 Februari 2021

KOMPETENSI KEPRIBADIAN

B. Kompetennsi Kepribadian

 Kompetensi kepribadian dari seorang guru merupakan modal dasar bagi yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Kegiatan pendidikan pada dasarnya merupakan keputusan komunikasi personal antara guru dan anak didik. Kompetensi kepribadian ini berupa kemampuan kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif, dan berwibawa dan akhlak mulia sehingga dapat menjadi teladan.

Kompetensi kepribadian adalah pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang telah dikuasai dan telah menjadi bagian dari dirinya serta mampu melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya pada tugas profesinya sebagai guru.Karena guru adalah figure dan titik pusat dalam kegiatan pembelajaran maka diharapkan memiliki kepribadian yang baik dalam menghadapi peserta didik. Sehingga guru yang memiliki kepribadian yang baik akan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat pada umumnya. Kalau sudah menjadi teladan maka nasihatnya, ucapannya dan oeruntahnya ditaati serta sikap dan perilakunya akan ditiru.

Seluruh sikap dan perbuatan seorang guru merupakan suatu gambaran dari kepribadian guru tersebut dilakukan secara sadar meliputi pengetahuan keterampilan ideal dan sikap dan juga persepsi yang dimilikinya tentang orang lain Banyak hasil percobaan dan observasi menguatkan kenyataan bahwa banyak sekali yang dipelajari oleh peserta didik dari gurunya. Peserta didik menyerap sikap-sikap,  merefleksikan perasaan-perasaannya, menyerap keyakinan-keyakinannya meniru tingkah lakunya dan mengutip pernyataan-pernyataan dari gurunya Selain itu pengalaman juga menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti motivasi disiplin tingkah laku sosial belajar dan sebagainya bersumber dari kepribadian guru bahkan masalah kepribadian ini sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik dan masyarakat.

Adapun indikator seorang guru yang memiliki kepribadian yang mantap dan stabil tercermin dari perilakunya yang menaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya. Menentukan perilaku disiplin. Bertindak sesuai dengan norma sosial. Bangga sebagai pendidik serta memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma dengan ciri mentaati tata tertib secara konsisten dan memiliki disiplin diri secara konsisten Guru yang disenangi peserta didik  akan berkontribusi pada mata pelajaran dimana peserta didik akan bergairah dan termotivasi sendiri mendalami mata pelajaran tersebut sebaliknya guru yang dibenci oleh murid akan tidak senang dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru dan membentuk sikap antipati terhadap mata pelajaran yang dipelajari tersebut

          Guru yang memiliki kepribadian dewasa memiliki penampilan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi. Bekerja keras dan bertanggung jawab. Guru yang berkepribadian arif memiliki tindakan atas dasar kemanfaatan buat peserta didik, sekolah , masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dengan menerima kritik dan saran.

            Guru yang memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan bertindak sesuai dengan norma religius dengan melaksanakan perintah / ajaran agama yang dianutnya dan toleransi terhadap agama lain. Memiliki perilaku yang dapat diteladani peserta didik baik perkataan maupun perbuatannya. Guru yang berkepribadian berwibawa memiliki perilaku yang berpengaruh positif pada peserta didik. Berpendapat dan berperilaku yang membawa pengaruh positif pada peserta didik.

 


Lomba Blog Februari

Menulis di blog jadi buku

Tulisan hari ke 5

Penulis : Agung Pramono
 

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...