Minggu, 19 April 2020

KEGAGALAN CAMBUK KEBERHASILAN

KEGAGALAN CAMBUK KEBERHASILAN
Narasumber : Sigit Suryono

Tokoh inspirasi malam ini dihadirkan oleh Om Jay adalah Sigit Suryono, guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul akan berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilannya menjadi juara 1 guru berprestasi SMP tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. Prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi inspirasi  bagi guru-guru atau yang lainnya.

Beliau mengatakan di group menulis bersama Om Jay ini banyak “Guru menulis dan Berprestasi". Beliau mengatakan baru satu kali membuat buku itupun harus di buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen, yang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. "betapa sulitnya saya membuat karya"

Dalam menulis buku memang agak susah, namun menulis yang lain banyak dilakukan. Membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak dilakukan.

Hal pertama yang ingin beliau sharingkan tentang bagaimana bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015. Untuk mencapai kejuaran tersebut sebenarnya beliau mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Pak Sigit  melihat ada peluang yang direkam dari senior-senior saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan. I

Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi beliau untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi pak Sigit Suryono)

Jadi untuk keberhasilan awal yang beliau rasakan adalah: 
1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( beliau sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua), 
2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi beliau pada saat itu karena ingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.

Dari simposium tersebut pak Sigit Suryono mulai diminta untuk mengajar powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabupaten Gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.

Kemudian ajang lomba mulai dijajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang dia buatpun masih kalah. Dalam lomba padalah pada saat itu karya yang beliau buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"

Oleh karena itu pak Sigit Suryono melakukan riset kenapa selalu kalah. Dia renungkan akhirnya mulai tahun 2009, beliau sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional beliau selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional. Apa sih yang menyebabkannya kalah terus ??

Saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 
1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 
2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
3. Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 
5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Kegagalan-kegagalan di awal beliau ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan dulu sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dia buat. Misalnya ( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya harus fokus pada media yang dia presentasikan) itu penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu  kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai saya bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk ...... pengalaman pahit...

Kalau ada teman yang pernah gagal dalam lomba pasti akan merasakan apa yang pernah beliau rasakan. Lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran beliau mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" 

Hal yang beliau tuliskan diatas adalah pengalaman saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal. Dengan kegagalan tersebut dijadikan cambuk untuk prestasi berikutnya sebagai guru berprestasi tahun 2015.

Sumber Inspirasi : Belajar Bersama Om Jay Gel.5
Pada Tanggal 17 April 2020

KIAT-KIAT MENJADI GURU BERPRESTASI NASIONAL

KIAT-KIAT MENJADI GURU BERPRESTASI NASIONAL

Tokoh Inspirasi kali ini, Om Jay menghadirkan Bapak Sigit Suryono,M.Pd guru di SMPN 1 Wonosari, Gunung Kidul, DIY, Indonesia

Beliau adalah juara pertama guru berprestasi jenjang SMP tahun 2015 dan duta rumah belajar Kemdikbud tahun 2018.
Pernah membuat Cerpen beserta istrinya dengan judul “Aku ingin menghitung rembulan” dimana cerpen tersebut pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi SMP tingkat nasional.

Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.

Kiat-kiat menjadi guru berprestasi adalah :
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1.Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2.Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
saya lanjutkan untuk tipsnya
3.Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4.Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
5.Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional]
Setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:

Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1.Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2.Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3.Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1.Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.Psikotest
4.Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1.Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.Psikotest
4.Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Kesimpulan:
Serta bagi para guru pesan beliau
adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar")

Sumber Inspirasi : Materi Belajar Menulis bersama Om Jay Gel 5
Pada Hari Jumat, 17 April 2020.

Rabu, 15 April 2020

GURU YANG MENGAJAR DENGAN IKHLAS


Guru yang mengajar dengan ikhlas
Pak Budi mengajar hari ini tetap semangat walau hujan turun. Dia bekerja seperti hari-hari sebelumnya saat tidak turun hujan. Dia selalu konsisten, walau kepala sekolahnya hari ini lagi tugas luar. Pak Budi tidak memperdulikan, tetap mengajar dan tidak terlambat. Dalam mengajar pak Budi selalu dengan senyuman saat menyapa peserta didiknya. Tak pernah marah dan memberikan pelayanan mengajar dengan maksimal sesuai apa yang diinginkan oleh peserta didiknya. Itulah gambaran guru mengajar dengan ikhlas.
Seorang guru harus ikhlas dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didiknya  sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas pada ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada.,dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup menjadi seorang guru sejati. Keikhlasan ini wajib dimiliki oleh seorang guru. Ikhlas diidentikkan dengan rasa sepenuh hati untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu tanpa mengharapkan apapun Seorang guru yang didambakan peserta didik yaitu mengharapkan ridha Allah ta’ala sebagai sikap taat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan setiap perbuatan yang dilakukannya sehingga memiliki niat yang baik tidak mengharapkan pujian , penghargaan, penghormatan dan ketenaran. Namun demikian diperbolehkan dan dihalalkan bagi guru menerima upah dari apa yang dikerjakan namun dengan tetap mensyukuri atas apa yang diterima. Seorang guru yang bekerja ikhlas akan disiplin saat waktunya mengajar dan tetap konsisten melaksanakan tugasnya walau tidak dilihat atau disupervisi oleh kepala sekolahnya. Guru akan rela mengorbankan waktu, tenaga dan perhatiannya jauh dari ukuran yang diminta, bahkan guru akan sekuat tenaga untuk mengembangkan dirinya menambah ilmu pengetahuannya dalam rangka untuk kepentingan anak didiknya.
Menjadi guru harus memiliki niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT semata. Kalau tidak dilandasi dengan keikhlasan maka pekerjaannya hanya sebatas mendapat upah atau gaju tak ada imbalan selain itu. Namun apabila ikhlas maka akan mendapat dua imbalan yaitu imbalan dunia dan imbalan akhirat. Ikhlas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai guru akan melayani maksimal apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh peserta didik. Guru akan rela membantu peserta didik tanpa memperdulikan nanti dapat imbalan tambahan atau tidak, tidak memperdulikan kepala sekolah melihat atau tidak, guru tetap bekerja yang terbaik.
Bagaimana menjadi guru yang ikhlas dalam mengajar, resepnya sederhana. Hendaknya ditanamkan dalam diri bahwa mengajar bukan mencari keuntungan. Upah atau gaji dan mungkin tunjangan kesejahteraan alain itu hanya penghargaan karena mengajar. Semakin guru bekerja ikhlas semakin totalitas dalam mengajar maka insya Allah besar pula penghargaan yang diterimanya. Peserta didik pun akan senang apabila gurunya mengajar dengan serius dan melayani dengan maksimal. Dalam mengajar tidak ada guru yang mengajar seenaknya sendiri. Guru mengajar dengan suara yang mengenakkan peserta didik, tidak mudah marah dan tidak tegang. Dengan demikian guru tersebut akan membuat peserta didik betah dan nyaman saat diberikan materi pelajaran oleh gurunya.
Ada beberapa ciri keikhlasan seorang guru,pertama guru berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak mencari nama atau popularitas. Dipuji, dihargai atau bahkan dibenci sama saja bagi guru yang bekerja ikhlas. Yang penting ridha Allah SWT. Kedua ikhlas itu tanpa pamrih. Dalam mengajar tidak mengharapkan untuk mendapatkan imbalan tambahan selain yang sudah menjadi haknya. Guru yang ikhlas yakin bahwa setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diembannya. Maka dia tidak sombong saat mendapatkan kedudukan dan tidak akan rendah diri apabila tak punya posisi atau jabatan. Ketiga guru ikhlas konsisten berbuat baik dan memiliki perasaan nikma dalam berbuat kebaikan. Guru akan sibuk dengan peserta didiknya dalam menebar kebaikan meskipun membutuhkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga.
Ikhlas adalah sifat yang baik yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas saat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain atau kepala sekolah maka akan tetap disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas  walau tidak dilihat oleh orang lain atau kepala sekolah. Bersemangat saat member tugas dan semangat juga untuk belajar mengembangkan diri. Kalau kita sebagai guru melaksanakan apa yang sudah diuraikan diatas maka keberadaan kita dikelas pasti akan dinantikan oleh peserta didik. Kita menjadi guru yang didambakan karena karakter kita bekerja dengan ikhlas ternyata mengakibatkan kita bekerja dengan maksimal. Peserta didik mencari guru yang benar-benar siap saat dibutuhkan, member solusi saat peserta didik mempunyai masalah.

Selasa, 14 April 2020

Menulis Buku dalam Seminggu dari Seminar Virtual di Youtube

Menulis Buku dalam Seminggu dari Seminar Virtual di Youtube
Resume materi dari Prof. Eko Indrajit
Kepala Smart Learning & Character Center
Pengurus  Besar PGRI

Prof. Eko Indrajit memulai cerita tentang menulis buku. Kisahnya diawali ketika pandemi virus COVID-19 atau virus Corona terjadi, semua harus berkarya dan bekerja dari rumah. dan yang terpenting harus menjaga stamina tubuh agar tidak turun, sehingga tidak mudah terserang oleh virus ini. 

Prof Eko Indrajit menceritakan kehidupan masa kecil, bahwa mengajar adalah bagian dari hidupnya. Dia sudah mengajar semenjak di sekolah dasar, waktu itu beliau besar di kota terpencil Dumai di Riau. Mengajar sudah menjadi hobbynya dari kecil. sehingga tidak ada hari tanpa mengajar. Waktu kecil mengajar macam-macam, mulai dari mengajar sandi-sandi pramuka, cara main sulap kartu, membuat perangkat elektronik, dan lain sebagainya. 

Akhirnya perjalanannya menjadi dosen sekaligus konsultan seperti sekarang ini. Mengajar dan berbagai ilmu serta pengalaman sudah menjadi DNA dalam tubuh saya. Pada saat covid lagi mewabah ini, Prof.Eko Indrajit tidak bisa lagi mengajar secara langsung tatap muka. Kalau tidak mengajar, stamina menurun, kalau stamina menurun, bisa tertular virus. Maka pada hari ke 5 lockdown di rumah, Dia putuskan untuk mengajar via streaming YouTube. Dia tidak perduli ada atau tidak ada yang nonton, yang penting baginya mengajar agar semangat. maka dibuatlah EKOJI CHANNEL di YouTube. 

Pada tanggal 20 Maret 2020 kegiatan dimulai. Banyak yang mengikuti seminar virtualnya gratis, nah kalau mau pesan e-sertifikat, dikenakan biaya tambahan Rp.10.000,- untuk membayar teman2 yang membantu administrasi. Tak disangka oleh Prof Eko Indrajit ketika seminar pertama tersebut yang ikut 600 orang - dan hingga saat ini yang menonton youtubenya sudah 6,000 orang untuk tema pertama yang namanya DIGITAL MINDSET. Llebih terkejut lagi, untuk satu seminar tersebut, yang pesan sertifikat 1,116 orang. Luar biasa tiba-tiba dapat 11 juta dalam sehari.

Akhirnya mulai tanggal 24 Maret 2020 sampai sekarang, setiap hari jam 8 pagi saya melakukan seminar 1-2 jam di Youtube Streaming untuk siapa saja yang tertarik. Ide mengeluarkan sertifikat dipembelajaran live youtube streaming diawali  ide sederhana. setiap dosen kan harus membuat laporan untuk kenaikan jabatan akademik. Biasanya mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat. Nah dengan adanya pandemi ini, semua seminar dibatalkan. artinya ada dua yang rugi mereka tidak bisa mendapatkan sertifikat (yang artinya akan kesulitan naik jabatan akademik), dan Prof Eko Indrajit kehilangan pemasukan. Karena pemasukannya 70 persen dari seminar, workshop, lokakarya, konsultasi dsb. 

Semua orang yang ikut live streaming youtube  itu ternyata 80 persen adalah mereka yang pernah membeli buku-buku yang dia tulis semenjak tahun 1998. Prof. Eko Indrajit menulis buku  dulu disuruh mahasiswa, Karena ada krisis ekonomi 1998, sehingga mahasiswa S2 tidak sanggup membeli buku dalam mata uang dolar. Akhirnya buku Prof.Eko Indrajit yang pertama terbit adalah RINGKASAN dari 50 buku bahasa Inggris yang dia pinjam di perpustakaan. Untuk meringankan beban mahasiswa yang diajar. Judulnya adalah Manajemen Sistem dan Teknologi Informasi. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.

Ternyata buku itu jadi best seller. Akhirnya yang dulu ketagihan mengajar, menjadi ketagihan menulis. Dia dulu spesialis menulis bunga rampai. Setiap ada satu diagram yang menarik perhatiannya  maka akan dijelaskan dalam satu halaman secara ringkas sebelum tidur menulis satu halaman, seperti Oom Jay sekarang menulis blog. Artinya dalam tiga bulan ada sekitar 100 halaman. sehingga buku bisa diterbitkan. Sekarang Prof. Eko Indrajit sudah menulis lebih dari 75 buku yang diterbitkan, dan ratusan artikel. di era millennium. Kebanyakan buku dan tulisannya dibagikan secara gratis. Dengan menulis Prof Eko Indrajit sudah keliling Indonesia, bahkan sudah keliling dunia. Sekarang selain menulis ada kegiatan lain sebagai youtuber yang menjanjikan.


Sumber Inspirasi : Materi Belajar Menulis bersama Om Jay
Pada Hari Senin, 13 April 2020.

Sabtu, 11 April 2020

Guru yang mempunyai komitmen tinggi

Guru yang mempunyai komitmen tinggi

Guru yang mempunyai komitmen tinggi  bisa dilihat dari contoh kisah ibu  Muslimah dalam novel Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Ibu Muslimah tetap semangat menunaikan tugasnya memberikan ilmu, nasehat, dan pencerahan kepada murid-muridnya meski dalam novel itu diceritakan gaji yang harus diterima setiap 2 bulan sekali. Ibu Muslimah tetap berkomitmen mengajar meski sekolah tempatnya mengajar amat memprihatinkan kondisinya. Gaji bukan penghalang dan kondisi sekolah bukan menjadi rintangan kalau memang dalam diri pendidik itu telah ada komitmen yang tinggi jadi tetap melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab atas amanah yang diemban.

Ki Hajar Dewantara adalah tipe pendidik yang komitmen terhadap tugasnya. Dia tak mempermasalahkan gaji besar, pangkat atau kedudukan. Ki Hajar Dewantara rela mengorbankan harta yang dimiliki agar anak-anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan, tidak lagi bodoh dan tertinggal. Dia rela juga diancam bahkan di penjara ketika di Hajar Dewantara mengembangkan misi mulia dalam hal pendidikan tersebut pada zaman itu

Guru yang komitmen yaitu guru yang mempunyai tekad yang mengikat dan melekat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada peserta didik. Guru yang merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggungjawab. Jika seorang guru sudah memiliki komitmen yang tinggi maka yang bersangkutan akan memiliki tanggung jawab atas amanah yang diembannya sebagai seorang guru, menjalankan tugasnya dengan aktif, kreatif dan inovatif.

Komitmen  menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur kinerja guru. Adapun komitmen dapat diraih melalui beberapa aktivitas yaitu membangun arti dan penting tugas yang menjadi tanggungjawab, menyederhanakan berbagai tugas yang rumit dan berorientasi terhadap penyelesaian tugas. Tugas guru salah satunya adalah mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau belajar. Agar siswa mau belajar dengan aktif dalam kegiatan pembelajaran maka guru dapat mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar tersebut. Tugas tersebut dapat terwujud apabila dalam diri guru ada dorongan dan komitmen untuk melakukannya. Guru harus berperan dengan mengkomunikasikan materi belajar dengan cara yang disenangi peserta didiknya.

Seorang guru yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki kepedulian atas tugasnya, memiliki kepedulian atas kebutuhan siswa, teman sejawat dan atasan langsung. Guru merasa terpanggil untuk melaksanakan tugasnya karena adanya tanggungjawab terhadap bangsa dan Negara. Guru harus menyediakan waktu yang cukup untuk mendidik peserta didik. Kapan peserta didik membutuhkan pengajaran dari guru maka guru harus rela menyediakan waktunya untuk keperluan peserta didik tersebut.Guru juga harus menyiapkan waktu untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seperti perancangan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan senantiasa berfikir untuk meningkatkan keaktifan siswa

Guru harus mempunyai komitmen terhadap sekolah dengan sukarela menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggungjawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Guru juga harus senantiasa merespon perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru sehingga pembelajaran bermutu.

Guru yang komitmen seperti yang diuraikan diatas akan sangan didambakan oleh peserta didik apabila saat peserta didik lagi malas, guru bisa memberikan arahan sehingga peserta didik dapat bersemangat lagi. Saat peserta didik membutuhkan arahan dan bimbingan guru harus selalu ada untuk membantu kesulitan peserta didik. Saat peserta didik ingin jam tambahan belajar, karena guru sudah berkomitmen maka guru akan menyediakan waktunya untuk memberikan tambahan pelajaran kepada peserta didik tersebut. Contoh-contoh tersebut kalau saja guru bisa melakukan dengan rasa tanggung jawab maka secara alamiah kita bisa menjadi guru yang didambakan oleh peserta didik. Guru yang selalu dinanti kedatangannya untuk membantu peserta didik

Rabu, 08 April 2020

Guru yang menjadi teladan


Guru yang menjadi teladan

Pak Ali seorang guru agama islam. Dalam mengajar pak Ali sangat didambakan oleh peserta didik, karena apa yang diajarkan oleh pak Ali langsung diberikan contohnya. Keteladanan dari pak Ali sangat dirasakan oleh peserta didik, karena antara perkataan dan perbuatan pak Ali memang selaras. Seperti siang itu pak Ali memberikan contoh kepada peserta didik agar membiasakan diri untuk berwudhu sebelum membaca al-quran. Dengan mengajak dan mengajarkan tata cara berwudhu kepada peserta didik. Kemudian mengajak mereka sholat berjamah, berdoa sesudah sholat dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Demikian contoh sekilas guru yang menjadi teladan.

Kata Ki Hajar Dewantara guru itu digugu dan ditiru itu artinya segenap tindak-tanduknya akan senantiasa menjadi panutan bagi peserta didik maupun orang-orang disekelilingnya. Guru harus tampil sebagai teladan dengan kepribadian yang baik, perilaku yang mulia dan keluhuran. Tingkah laku guru harus mencerminkan kebaikan sementara kata-katanya jauh dari hal-hal yang sia-sia. Guru harus menampilkan sesuatu yang dikagumi peserta didik. Guru harus menjadi figure yang dicontoh bagi peserta didik. Berbuat sesuai yang dikatakan, bertingkah polah sopan, santun dan bijaksana serta menyenangkan orang-orang disekelilingnya.

Teladan sesungguhnya memiliki makna suatu dari proses mengajar hubungan dan interaksi selama proses pendidikan yang kemudian pada hari ini atau masa depan peserta didik menjadi contoh yang selalu ditiru dan diikuti. Dalam sebuah proses belajar sadar atau tidak sadar maka perilaku seorang guru akan menjadi penyampaian pesan paling efektif dan pengaruhnya sangat besar terhadap peserta didik. Perilaku inilah yang akan menjadi teladan bagi kehidupan sosial peserta didik. Jika kita meneladani motivasi ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara maka seorang guru yang diteladani agar berbuat hal yang baik pada jiwa, sikap dan perilaku peserta didik di masa yang akan datang maka guru mesti profesional dalam pengajaran dan hubungan sosial.

Proses memindahkan segala keteladanan diri, pengetahuan diri dan perilaku profesional seorang guru kepada peserta didik dibutuhkan teknik yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut among yaitu mendidik dengan sikap asih, asah, asuh. Teknik among ini membutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar tapi juga mampu mendidik. Pada posisi inilah guru harus menjadi motivator jika guru tidak bisa tampil sebagai suri teladan maka jangan diharapkan peserta didik akan menuruti apalagi melaksanakan nasehat yang bersangkutan. 

Jika dikaitkan dengan ajaran agama Islam guru harus dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didiknya dalam perkataan perbuatan dan akhlaknya. Guru harus menjadi contoh dalam penunaian kewajiban kepada RabbNya, kepada rasulnya dan kepada masyarakatnya. Keteladanan dan tingkah laku yang mulia dari seorang guru adalah faktor penentu yang sangat kuat pengaruhnya dalam memperbaiki dan membentuk akhlak seseorang. Tingkah laku seorang guru harus merupakan realisasi dari apa yang diucapkan dan apa yang dianjurkan untuk dilakukan.

Semoga kita bisa menjadi guru yang diteladani peserta didik. Sehingga peserta didik setelah lulus akan selalu mengenang apa yang pernah kita berikan padanya.

Selasa, 07 April 2020

GURU YANG SABAR

 Guru yang sabar

Saat saya SMP saya belajar matematika. Semua orang tahu matematika itu pelajaran isinya apa. Orang yang antipati belajar matematika baru mendengar matematika saja tidak mau mendekat atau tak pernah membuka buku matematikanya. Belum juga dilihat siapa gurunya, sudah malas untuk mempelajarinya.

Ternyata matematika itu mengasyikkan apalagi kalau gurunya sabar seperti ibu Siti Munawaroh. Cara mengajarnya yang pelan-pelan, setiap langkah selalu ditanya siapa yang belum paham. Kalau ada yang belum paham didekati kemudian dijelaskan sehingga bisa paham. Kesabaran yang luar biasa dan tak pernah marah membuat peserta didiknya akhirnya menyukai pelajaran matematika Demikian gambaran guru yang sabar yang didambakan peserta didik. Walau sudah berlalu namun ingatan akan guru yang disukai masih tetep terukir rapi.

Guru yang sabar dan dapat menahan emosi merupakan orang yang mendapatkan kedudukan yang mulia yang tidak dapat diraih  kecuali oleh orang yang memiliki semangat tinggi dan jiwa yang suci. Orang yang marah adalah gelora jiwa,dimana kehilangan keseimbangan dan pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki terbalik sehingga hampir-hampir tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah. Ketika mengajar tidak selamanya peserta didik menjadi sosok yang penurut dan pendengar yang baik Ada pesertaa didik dengan watak dan pemikiran yang berbeda-beda. Peserta didik adalah mereka yang secara psikologis sedang mencari jati dirinya sehingga tidak jarang menjadi sosok yang yang memberontak atau membantah atau mengikuti keinginan sendiri.

Saat gurunya mengajar atau memberikan informasi kadang peserta didik tidak mendengarkan apa yang diberikan gurunya. Tidak jarang tingkat kecerdasan peserta didik berbeda-beda ada yang yang pandai gesit terampil penurut mengikuti apa yang di diarahkan guru namun ada juga peserta didik yang tidak memperhatikan banyak bercanda suka bikin keributan atau yang lainnya padahal dilihat dari kecerdasan mereka kurang cerdas. Menghadapi aneka macam tingkah polah peserta didik dan menghadapi tingkat kecerdasan peserta didik maka guru harus bersifat sabar harus sabar hatinya seluas samudra hal itu disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara..

Kesabaran akan membuahkan ketenangan bagi guru dengan ketenangan tersebut. Guru mampu menemukan banyak strategi dan metode untuk menghadapi tipe tipe perilaku peserta didik. Guru yang sabar akan mempengaruhi kondisi psikologi peserta didik sehingga membuat peserta didik menjadi sabar pula. Seorang guru hendaknya bersifat sabar saat mengajarkan ilmu pengetahuan.

Dengan begitu ketika harus memberikan latihan yang berulang-ulang kepada peserta didiknya dia melakukan dengan kesadaran bahwa setiap orang yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dengan begitu dia tidak tergesa-gesa dan memaksakan keinginannya kepada anak didik serta ingin segera melihat hasil karyanya berupa peserta didik yang pintar dan siap pakai tanpa memperhatikan kedalaman ajaran serta pengaruhnya dalam diri anak didik.

Sifat sabar ini bukanlah perkara yang mudah dicapai melainkan butuh adaptasi dan latihan panjang sampai nanti terbiasa terhadap hal-hal yang mengganggu saat mengajar.Hilang kesabaran bisa menjerumuskan guru pada kesulitan besar, terutama jika hal itu terjadi ditengah-tengah aktifitas mengajarnya. Banyak contoh misalnya peserta didik ditempeleng oleh gurunya itu merupakan bukti seorang guru hilang kesabarannya. Guru menghadapi tingkat akal yang bervariasi dalam banyak hal daya paham, cara pandang, penerimaan materi dan lain sebagianya. Selain sabar dalam menghadapi kenakalan peserta didik, guru juga harus sabar menjelaskan kepada peserta didik apabila pahamnya lama dibanding yang lain.

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...