Tokoh inspirasi mala mini
dipertemuan ke 18 adalah Bapak Akbar Zainudin, dengan tema Cara Mudah Memasarkan Buku
Pak Akbar Zainudin
dilahirkan di Banyumas, Jawa Tengah, 7
Februari 1973. Alumnus Pondok Modern Gontor tahun 1991. Kuliah S1 di UIN
Jakarta dan S2 di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya Jakarta. Sekarang menyelesaikan
program Doktor Manajemen SDM di Universitas Negeri Jakarta
Beliau seorang trainer
dan motivator nasional. Pendiri PT EMJEWE Training dan Coaching serta
perusahaan penerbitan buku MJW Book. Penulis buku Man Jadda Wajada. Buku best
Seller yang terjual 55.000 eksemplar.
STRATEGI
PEMASARAN BUKU
Pada kesempatan ini
beliau akan memaparkan tentang cara mudah memasarkan buku. Strategi pemasaran
dikenal dengan 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga),
Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).
Sebelum kita bahas empat
strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah
menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk
anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk
orang tua.
1. STRATEGI
PRODUK.
Ini sebenarnya lebih
banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak
memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan pa kebutuhan
mereka terhadap buku kita..Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan
nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
2. STRATEGI
HARGA.
Menentukan harga buku
juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga
buku, ada dua strategi. 1). harga buku secara umum. 2). Buku dijual dengan
harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual
lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang
lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan
lain-lain)
3. STRATEGI
DISTRIBUSI
Distribusi secara umum
dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional.
Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku
jaringan nasional maupun toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 1). Melalui
MLM (Multilevel Marketing) 2). Melalui Penjualan Langsung 3). Melalui
Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
4. STRATEGI
PROMOSI
Program promosi bisa
dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa
dilakukan.
Pertama,
Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula,
masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit
maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa
penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena
itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di
toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan
tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua,
Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah
buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita
menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan,
perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat
dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir,
kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan
berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos
acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Ketiga,
melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya motivasi
dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait
motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop
ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah
mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan
sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau
tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan
sebagainya.
Keempat,
membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita
sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita
tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas
guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice
Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas
bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan
kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Kelima,
membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan
buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30
persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita
kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih
mudah bagi mereka untuk menjual.
Keenam,
jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi
dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah
pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita,
bisa ditemukan.
Ketujuh,
memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan
sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang
buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga
orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari
isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak
memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat
menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja,
kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama
akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan
kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Dengan bersama-sama
membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses
menjual buku.
Sebagai catatan penutup.
Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa
keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
1.
Keterampilan berbicara yang baik di depan
umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos
dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
2.
Kemampuan copywriting (membuat kata
menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling
penting untuk menjual pada Abad 21.
3.
Pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana
memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex,
Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita
bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.