Tujuan Pemeliharaan Rutin
Dalam setiap
tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya adalah untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan fungsi alat serta
mengoptimalkan usia pakai peralatan. Reliabilitas alat dan kinerja yang baik
hanya dapat dicapai dengan melakukan program pemeliharaan yang terencana.
Selain untuk
instrumen
reliabilitas dan kinerja alat, program pemeliharaan terencana juga mempunyai
beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan,
standardisasi, keamanan kerja dan semangat kerja. Secara garis besar terdapat
empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
a. Memperpanjang
usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila dilihat dari
aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila
dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun
disadari bahwa kadangkadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih
murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b. Menjamin
peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga
diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula
c. Menjamin
kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat,
adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
d. Menjamin
keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
Sistem Pemeliharaan Rutin
Untuk memenuhi
prosedur pemeliharaan baku, harus disiapkan data pemeliharaan seperti peralatan
yang perlu dipelihara, lokasi penyimpanan alat, prosedur pemeliharaannya dan
waktu pemeliharaan,
a) Peralatan
yang perlu dipelihara
Sebelum instrumen
pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa saja yang
sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu
daftar inventaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan di atas. Hal tersebut
merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk menyusun
instrumen pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari
segi teknis akan sangat berguna untuk instrument pemeliharaan terencana.
Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut dikelompokkan menjadi sejumlah
kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok alat-alat
tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-alat ukur dan
sebagainya
b) Lokasi
penyimpanan alat
Penempatan tiap
peralatan harus jelas sesuai dengan pengelompokannya sehingga memudahkan dalam
pencarian alat tersebut. Apabila terjadi pemindahan alat hendaknya bersifat
sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat semula. Penyimpanan
alat dan perkakas dapat dilakukan pada : panel alat, ruang gudang, ruang pusat
penyimpanan, dan kit alat-alat.
(1) Panel alat
(tool panel)
Banyak pekerja
yang lebih senang mengguna-kan panel alat untuk menyimpan dan meletakkan
alat-alat. Pada umumnya yang diletakkan pada panel alat adalah sekelompok alat
sejenis tetapi yang berbeda ukurannya instrumen obeng atau tang dari berbagai
ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah
mengontrolnya. Panel alat dapat diatur
letaknya menurut keseringan penggunaan yang disusun dalam rentangan warna yang
kontras atau dalam warna-warna kombinasi yang serasi.
(2) Ruang gudang
alat
Kadang-kadang
tidak cukup dinding untuk meletakkan panel alat tersebut. Disamping itu
penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat karena ada alat yang
tidak baik untuk disimpan di udara terbuka. Untuk menyimpan alat yang mempunyai
sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan penyimpanan.
(3) Ruang pusat penyimpanan
Cara lain untuk
menyimpan alat dan perkakas adalah menggunakan ruang pusat penyimpanan alat dan
perkakas. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk menyimpan berbagai alat untuk
keperluan semua jenis alat yang ada. Penyimpanan dengan cara ini lebih baik
karena petugas peminjaman alat dapat dengan mudah mengadakan pengawasan.
Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat dekat dengan semua jenis kegiatan
yang memerlukan.
(4) Kit
alat-alat
Kit alat-alat
didesain untuk pekerja secara individual, berisi sejumlah alat yuang lengkap
untuk suatu kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat-alat tersebut bahwa
siapa saja yang membutuhkan dapat dipenuhi dengan segera tanpa harus memilih
jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu.
c) Waktu
pemeliharaan
Pemeliharaan
rutin dilakukan secara instrumen dengan selang waktu tertentu berdasarkan
hitungan bulan, hari atau jam. Tanggal pekerjaan pemeliharaan dicatat pada
papan instrumen yang diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal
pekerjaan dilakukan pula pada lembar data peralatan. Informasi yang dicatat
termasuk waktu pakai alat, komponen yang diganti, dan kinerja peralatan. Dari
data yang dicatat tersebut dapat diproyeksikan dan diramalkan waktu pakai alat,
sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat yang ditentukan.
d) Rambu-rambu
Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan
peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah pemakaian, perbaikan, dan
penyimpanan serta pengadministrasiannya.
a. Perbaikan
alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan sendiri oleh
pekerja dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang
diketahui rusak harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.
b. Penyimpanan
peralatan berorientasi pada prinsip kebersihan dan prinsip identifikasi.
Kebersihan mencakup persyaratan sifat kering dan tidak lembab. Rambu-rambu
penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut :
1) Peralatan
percobaan disimpan menurut jenisnya
2) Peralatan
percobaan yang bersifat umum sebagai alat aneka guna disimpan di tempat khusus
yang mudah dan cepat mendapatkannya.
3) Peralatan
yang memerlukan perlindungan dengan lapisan cat atau pelumas perlu selalu
diperiksa fungsi pelapisannya.
4) Peralatan
yang mempersyaratkan kondisi kering harus selalu diperiksa tentang kelembaban
tempat peyimpanannya.
5) Peralatan
yang terbuat dari logam, instrumen, atau kayu yang pipih dan instrumen panjang
disimpan dalam posisi terletak mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan
tetap.
6) Peralatan
yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam mobilitas pemindahannya harus selalu
dibawa dalam posisi tegak.
c. Pemeliharaan
dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan
penjadwalan yang pasti. Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan
dan seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus menerus, maka setiap
gejala kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
d. Pengadministrasian
peralatan dilakukan untuk mempermudah pengendalian dalam hal
pemakaian/penggunaan, penyimpanan, perbaikan, perawatan dan pengadaan peralatan
baru.
Pengendalian
pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan perangkat nstrument yang berupa
buku, lembar dan kartu, meliputi :
1) Kartu stok ;
warna kartu dibedakan untuk masing-masing jenis peralatan sesuai dengan
pengelompokkannya.
2) Buku
inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran, merek/tipe, produsen, asal
tahun, jumlah dan, kondisi
3) Daftar
peralatan ; memuat kode, nama alat, dan jumlah alat
4) Buku harian ;
digunakan untuk mencatat setiap kejadian yang terjadi dan yang berkaitan dengan
kegiatan di tempat kerja.
5) Label ;
memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi alat. Label dipasang di tempat
penyimpanan alat.
6) Format
permintaan alat.
Sumber : Buku Paket PDTO