Senin, 15 Februari 2021

VII.6 Guru yang humoris dan ramah

 Guru yang humoris dan ramah

Saat saya sekolah di SMA ada sosok guru matematika namanya pak Santosa.  Kalau melihat sosoknya maka akan menilai kalau beliau adalah guru yang galak. Kalau dilihat pelajarannya maka beliau guru yang membuat siswa tegang. Ternyata semua tebakan saya salah. Pak Santosa setiap masuk ke kelas langsung menyapa para peserta didik. Setiap peserta didik saat pak Santosa lagi masuk maka akan selalu ditanya apa yang sedang dilakukan, sehingga timbul obrolan kecil penghantar pelajaran. Saat memulai pelajaran matematika juga peserta didik dibuat nyaman dengan candaan-candaan kecil di awal pembelajaran. Kemudian memberikan pertanyaan urut dengan menyebut nama kami satu persatu yang membuat kami lebih dekat dengan pak Santosa. Kalau jawaban kami benar maka akan ada pujian plus humor dari beliau. Kalau pun salah juga ada candaan yang membuat kami termotivasi. Pelajaran matematika ditangan pak Santosa menjadi pelajaran yang menyenangkan.

Setiap guru memiliki cara mengajar yang berbeda-beda. Ada yang sangat serius tanpa rasa humor, dan ada pula yang sangat humoris. Kalau kita tanya kepada peserta didik guru mana yang menjadi favorit mereka tentu jawabnya adalah guru yang mengajar dengan humor. Walaupun terdapat nuansa humor namun tidak menghilangkan nuansa keseriusan dan kedisiplinan seperti contoh pak Santosa diatas. Sudah diketahui bahwa materi pelajaran memiliki ciri yaitu membosankan dalam muatannya di mana ia  mengharuskan konsentrasi pikiran dan hati. Kita sebagai guru akan menemukan peserta didik menguras seluruh indranya untuk menguasai bahan pelajaran yang kita sampaikan.

Walaupun guru memiliki bakat mahir dalam menyampaikan dan bagus dalam menyajikan namun peserta didik tetap saja memiliki kemampuan terbatas dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu seharusnya guru menyelipkan candaan di sela-sela pelajaran agar dapat menghilangkan rasa bosan dan jemu yang menyelimuti suasana kelas akibat tumpukan materi pelajaran yang diberikan guru. Manfaat bercanda sesekali waktu di sela-sela pelajaran oleh seorang guru selain akan mengusir rasa bosan dan jemu juga sedikit memberikan rileks bagi otak peserta didik dari keletihan serius menyimak materi guru, juga memberikan kesempatan guru sedikit rileks dengan tingkah laku peserta didik.

Dalam mengajar ada peserta didik yang serius dan memperhatikan pelajaran, namun ada juga yang seenaknya sendiri tanpa memperdulikan gurunya sedang mengajar. Dengan candaan rasa lelahnya akan berkurang, membersihkan pikiran guru lebih fresh  dan memberikan suplemen tenaga baru. Peserta didik siap untuk menerima pelajaran dan membuat  suasana kelas yang diliputi oleh suasana kejenuhan dapat berubah

Canda atau humor yang dilakukan seorang guru adalah senda gurau dengan peserta didik tanpa mencela dan menghinanya. Namun perlu diingat candaan ini hanya sesekali saja disela-sela materi, canda yang dilarang adalah yang berlebihan dan terus menerus karena melahirkan banyak tawa dan menyebabkan keras hati serta menyibukkan diri dari mengingat Allah SWT. Sedangkan canda yang boleh adalah canda yang sesekali waktu dan untuk kebaikan dimana agar tercipta suasana akrab antara guru dan murid

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif yang ditimbulkan oleh canda dalam pembelajaran adalah proses belajar mengajar menjadi lebih asyik dan tidak mudah bosan. Dengan hal ini maka suasana belajar menyenangkan, rilex dan tidak kaku. Peserta didik lebih berani mengeluarkan pendapatnya. Kedua terjadi komunikasi dan keakraban antara guru dan peserta didik. Ketiga menjadikan otak sehat dan segar. Keempat meningkatkan prestasi siswa.

Bila dalam mengajar timbul kedekatan dengan peserta didik, maka kehadiran kita sebagai guru pasti akan selalu dinantikan.

 

Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 15

Penulis Agung Pramono

Minggu, 14 Februari 2021

VII.5 Guru yang mengajar dengan ikhlas

5. Guru yang mengajar dengan ikhlas

Pak Budi mengajar hari ini tetap semangat walau hujan turun. Dia bekerja seperti hari-hari sebelumnya saat tidak turun hujan. Dia selalu konsisten, walau kepala sekolahnya hari ini lagi tugas luar. Pak Budi tidak memperdulikan, tetap mengajar dan tidak terlambat. Dalam mengajar pak Budi selalu dengan senyuman saat menyapa peserta didiknya. Tak pernah marah dan memberikan pelayanan mengajar dengan maksimal sesuai apa yang diinginkan oleh peserta didiknya. Itulah gambaran guru mengajar dengan ikhlas.

Seorang guru harus ikhlas dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didiknya  sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas pada ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada.,dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup menjadi seorang guru sejati. Keikhlasan ini wajib dimiliki oleh seorang guru. Ikhlas diidentikkan dengan rasa sepenuh hati untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu tanpa mengharapkan apapun Seorang guru yang didambakan peserta didik yaitu mengharapkan ridha Allah ta’ala sebagai sikap taat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan setiap perbuatan yang dilakukannya sehingga memiliki niat yang baik tidak mengharapkan pujian , penghargaan, penghormatan dan ketenaran. Namun demikian diperbolehkan dan dihalalkan bagi guru menerima upah dari apa yang dikerjakan namun dengan tetap mensyukuri atas apa yang diterima. Seorang guru yang bekerja ikhlas akan disiplin saat waktunya mengajar dan tetap konsisten melaksanakan tugasnya walau tidak dilihat atau disupervisi oleh kepala sekolahnya. Guru akan rela mengorbankan waktu, tenaga dan perhatiannya jauh dari ukuran yang diminta, bahkan guru akan sekuat tenaga untuk mengembangkan dirinya menambah ilmu pengetahuannya dalam rangka untuk kepentingan anak didiknya.

Menjadi guru harus memiliki niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT semata. Kalau tidak dilandasi dengan keikhlasan maka pekerjaannya hanya sebatas mendapat upah atau gaju tak ada imbalan selain itu. Namun apabila ikhlas maka akan mendapat dua imbalan yaitu imbalan dunia dan imbalan akhirat. Ikhlas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai guru akan melayani maksimal apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh peserta didik. Guru akan rela membantu peserta didik tanpa memperdulikan nanti dapat imbalan tambahan atau tidak, tidak memperdulikan kepala sekolah melihat atau tidak, guru tetap bekerja yang terbaik.

Bagaimana menjadi guru yang ikhlas dalam mengajar, resepnya sederhana. Hendaknya ditanamkan dalam diri bahwa mengajar bukan mencari keuntungan. Upah atau gaji dan mungkin tunjangan kesejahteraan alain itu hanya penghargaan karena mengajar. Semakin guru bekerja ikhlas semakin totalitas dalam mengajar maka insya Allah besar pula penghargaan yang diterimanya. Peserta didik pun akan senang apabila gurunya mengajar dengan serius dan melayani dengan maksimal. Dalam mengajar tidak ada guru yang mengajar seenaknya sendiri. Guru mengajar dengan suara yang mengenakkan peserta didik, tidak mudah marah dan tidak tegang. Dengan demikian guru tersebut akan membuat peserta didik betah dan nyaman saat diberikan materi pelajaran oleh gurunya.

Ada beberapa ciri keikhlasan seorang guru,pertama guru berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak mencari nama atau popularitas. Dipuji, dihargai atau bahkan dibenci sama saja bagi guru yang bekerja ikhlas. Yang penting ridha Allah SWT. Kedua ikhlas itu tanpa pamrih. Dalam mengajar tidak mengharapkan untuk mendapatkan imbalan tambahan selain yang sudah menjadi haknya. Guru yang ikhlas yakin bahwa setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diembannya. Maka dia tidak sombong saat mendapatkan kedudukan dan tidak akan rendah diri apabila tak punya posisi atau jabatan. Ketiga guru ikhlas konsisten berbuat baik dan memiliki perasaan nikma dalam berbuat kebaikan. Guru akan sibuk dengan peserta didiknya dalam menebar kebaikan meskipun membutuhkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga.

Ikhlas adalah sifat yang baik yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas saat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain atau kepala sekolah maka akan tetap disiplin tidak terlambat, disiplin masuk kelas  walau tidak dilihat oleh orang lain atau kepala sekolah. Bersemangat saat member tugas dan semangat juga untuk belajar mengembangkan diri. Kalau kita sebagai guru melaksanakan apa yang sudah diuraikan diatas maka keberadaan kita dikelas pasti akan dinantikan oleh peserta didik. Kita menjadi guru yang didambakan karena karakter kita bekerja dengan ikhlas ternyata mengakibatkan kita bekerja dengan maksimal. Peserta didik mencari guru yang benar-benar siap saat dibutuhkan, member solusi saat peserta didik mempunyai masalah.

 

Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 14

Penulis Agung Pramono

 

Sabtu, 13 Februari 2021

VII.4 Guru yang mempunyai komitmen tinggi

4 Guru yang mempunyai komitmen tinggi  

Guru yang mempunyai komitmen tinggi  bisa dilihat dari contoh kisah ibu  Muslimah dalam novel Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Ibu Muslimah tetap semangat menunaikan tugasnya memberikan ilmu, nasehat, dan pencerahan kepada murid-muridnya meski dalam novel itu diceritakan gaji yang harus diterima setiap 2 bulan sekali. Ibu Muslimah tetap berkomitmen mengajar meski sekolah tempatnya mengajar amat memprihatinkan kondisinya. Gaji bukan penghalang dan kondisi sekolah bukan menjadi rintangan kalau memang dalam diri pendidik itu telah ada komitmen yang tinggi jadi tetap melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab atas amanah yang diemban.

Ki Hajar Dewantara adalah tipe pendidik yang komitmen terhadap tugasnya. Dia tak mempermasalahkan gaji besar, pangkat atau kedudukan. Ki Hajar Dewantara rela mengorbankan harta yang dimiliki agar anak-anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan, tidak lagi bodoh dan tertinggal. Dia rela juga diancam bahkan di penjara ketika di Hajar Dewantara mengembangkan misi mulia dalam hal pendidikan tersebut pada zaman itu

Guru yang komitmen yaitu guru yang mempunyai tekad yang mengikat dan melekat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada peserta didik. Guru yang merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggungjawab. Jika seorang guru sudah memiliki komitmen yang tinggi maka yang bersangkutan akan memiliki tanggung jawab atas amanah yang diembannya sebagai seorang guru, menjalankan tugasnya dengan aktif, kreatif dan inovatif.

Komitmen  menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur kinerja guru. Adapun komitmen dapat diraih melalui beberapa aktivitas yaitu membangun arti dan penting tugas yang menjadi tanggungjawab, menyederhanakan berbagai tugas yang rumit dan berorientasi terhadap penyelesaian tugas. Tugas guru salah satunya adalah mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau belajar. Agar siswa mau belajar dengan aktif dalam kegiatan pembelajaran maka guru dapat mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar tersebut. Tugas tersebut dapat terwujud apabila dalam diri guru ada dorongan dan komitmen untuk melakukannya. Guru harus berperan dengan mengkomunikasikan materi belajar dengan cara yang disenangi peserta didiknya.

Seorang guru yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki kepedulian atas tugasnya, memiliki kepedulian atas kebutuhan siswa, teman sejawat dan atasan langsung. Guru merasa terpanggil untuk melaksanakan tugasnya karena adanya tanggungjawab terhadap bangsa dan Negara. Guru harus menyediakan waktu yang cukup untuk mendidik peserta didik. Kapan peserta didik membutuhkan pengajaran dari guru maka guru harus rela menyediakan waktunya untuk keperluan peserta didik tersebut.Guru juga harus menyiapkan waktu untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seperti perancangan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan senantiasa berfikir untuk meningkatkan keaktifan siswa

Guru harus mempunyai komitmen terhadap sekolah dengan sukarela menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggungjawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Guru juga harus senantiasa merespon perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru sehingga pembelajaran bermutu.

Guru yang komitmen seperti yang diuraikan diatas akan sangan didambakan oleh peserta didik apabila saat peserta didik lagi malas, guru bisa memberikan arahan sehingga peserta didik dapat bersemangat lagi. Saat peserta didik membutuhkan arahan dan bimbingan guru harus selalu ada untuk membantu kesulitan peserta didik. Saat peserta didik ingin jam tambahan belajar, karena guru sudah berkomitmen maka guru akan menyediakan waktunya untuk memberikan tambahan pelajaran kepada peserta didik tersebut. Contoh-contoh tersebut kalau saja guru bisa melakukan dengan rasa tanggung jawab maka secara alamiah kita bisa menjadi guru yang didambakan oleh peserta didik. Guru yang selalu dinanti kedatangannya untuk membantu peserta didik


Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 13

Penulis Agung Pramono

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...