Selasa, 17 Maret 2020

TUGAS PDTO ALAT UKUR HIDROLIK DAN PNEUMATIK

1.  Jelaskan perbedaan  sistem hidrolik dan sistem pneumatik !
2.  Jelaskan tentang sistem hidrolik yang kamu pahami !
3.  Jelaskan kelebihan dan kekurangan sistem hidrolik itu !
4.  Jelaskan tentang sistem pneumatik yang kamu pahami !
5.  Prinsip kerja sistem hidrolik menerapkan hukum apa ? Sebutkan bunyi hukum tersebut.!
6.  Prinsip kerja sistem pneumatik menggunakan hukum apa, jelaskan !
7.  Jelaskan alat ukur pengukur tekanan (compresion tester) dan langkah-langkah penggunaannya !
8.  Jelaskan alat ukur pengukur vakum (vacum gauge) dan cara penggunaannya !
9.  Jelaskan alat ukur  pengukur kebocoran pendingin,dan cara penggunaan !
    a. Untuk mengecek kebocoran sistem pendingin
    b. Untuk mengecek kebocoran pada tutup radiator
10. Jelaskan alat ukur tyre pressure gauge  dan cara penggunaannya !
11. Jelaskan alat ukur tyre gauge and inflator !
12. Jelaskan alat ukur tekanan manifold

Kamis, 12 Maret 2020

KOMPETENSI PEDAGOGIK

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Guru adalah salah satu unsur penting dalam pendidikan setelah peserta didik. Guru adalah salah satu tumpuan bagi negara dalam hal pendidikan. Kunci yang harus dimiliki guru sebagai seorang pengajar yang berada dikelas adalah kompetensi. Kompetensi wajib dimiliki oleh semua guru. Karena dengan kompetensi yang dimiliki maka akan dapat mengembangkan peserta didik. Kompetensi adalah seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru didalam menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.
Sementara standard kompetensi yang tertuang dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional mengenai kualifikasi akademik serta kompetensi guru menyebutkan bahwa guru professional harus memiliki 4 kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial

A.  Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari aspek moral,emosional dan intelektual. Pemahaman guru terhadap anak didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengembangkan anak didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik sebagai kemampuan mengelola pembelajaran. Mencakup konsep kesiapan mengajar, yang ditunjukkan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengajar.

1.  Guru yang memahami karakteristik peserta didik

Guru yang memahami karakteristik peserta didik harus bisa memanfaatkan prinsip-prinsip kognitif dan prinsip-prinsip kepribadian untuk memahami perkembangan anak didik. Mengidentifikasikan bekal agar ajar awal anak didik yang mencakup menentukan tingkat penguasaan kompetensi prasyarat anak didik, mengidentifikasikan kesulitan belajar anak didik. Mengidentifikasikan tugas-tugas perkembangan sosial kultural untuk memahami anak didik, dan mengidentifikasi gaya belajar untuk memahami anak didik.

2.  Guru yang mampu merancang pembelajaran secara baik.

Guru yang mampu merancang pembelajaran secara baik bisa membedakan teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivistik, social, atau yang lain, dan menerapkan teori belajar tersebut dalam pembelajaran fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Mampu mengembangkan kuriklum yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan keberadaan anak didik, kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar  Guru juga mampu menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang telah dipilih meliputi:

a. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran
b. Merancang kerangka pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi
c. Memilih dan mengorganisasikan materi dan bahan ajar
d. Memilih dan merancang media dan sumber belajar yang diperlukan
e. Membuat rancangan evaluasi proses dan penilaian hasil belajar.

3.  Guru yamg mampu melaksanakan pembelajaran.

Guru yang mampu melaksanakan pembelajaran dibuktikan dengan mampu menata latar (setting) pembelajaran mencakup menata sarana dan prasarana belajar yang akan digunakan secara tepat guna, memanfaatkan sarana dan prasarana belajar yang tersedia dan atau dapat disediakan dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Guru juga harus mampu melaksanakan pembelajaran yang kondusif meliputi :

a.  Memotivasi anak didik melakukan berbagai kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif
b.  Menjelaskan materi bidang studi
c.  Memfasilitasi anak didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar
d.  Memberi penguatan dalam pembelajaran
e.  Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk merefleksikan pengalaman belajar yang telah dialaminya.

4.  Guru yang mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didik

Guru yang mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didik ditandai mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar berkesinambungan yaitu melaksanakan penilaian dengan tes dan non tes. Menganalisa untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar. Mampu merancang program remedial dan pengayaan serta memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan kualitas program pembelajaran.

5.  Guru yang mampu mengembangkan potensi peserta didik

Guru yang mampu mengembangkan potensi peserta didik dengan cara memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan karya kreatif dan inovatif, mengembangkan bakat dan minat. Guru juga harus membimbing peserta didik mengembangkan iman dan takwa dan pengembangan ketrampilan social.

Rabu, 11 Maret 2020

NGE-BLOG DENGAN TAKSONOMI BLOOM


Nge-Blog dengan Taksonomi Bloom
Narasumber :  Pak Agus Sampurno
Hari Rabu, 11-3-2020


Semua orang bisa ngeblog. Perkembangan jaringan internet saat ini sangat memudahkan orang untuk bisa ngeblog di mana saja dan kapan saja. Selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana membuat konten blog yang menarik. Membuat konten yang bisa menarik banyak pembaca memerlukan kemampuan tersendiri.

Saatnya dalam menulis di blog anda  menggunakan konsep bloom taxonomy untuk membuat konten-konten menarik
Bloom taxonomy atau biasa diindonesiakan dengan taxonomi bloom merupakan tingkatan berpikir yang terdiri dari; 1) mengingat; 2) memahami; 3) menerapkan; 4) menganalisa; 5) mengevaluasi; dan 6) menciptakan. Nomer 1, 2, dan 3 adalah kategori tingkat berpikir rendah, sedangkan nomer 4, 5, dan 6 kategori tingkat berpikir tinggi

Saya menggunakan taxonomi bloom ini untuk membuat konten-konten menarik di blog. Yaitu dengan membuat konten blog yang mengandung kategori tingkat berpikir tinggi; menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan. Alasan sederhananya bahwa ketiga hal tersebut tidak ada di buku. Sedangkan pasti banyak orang yang mencari dan membutuhkan sebuah analisa, evaluasi, dan ciptaan sesuatu yang bar
Selain itu, konten blog yang berisi kategori tingkat berpikir rendah; mengingat, memahami, dan menerapkan, sudah sangat banyak. Apabila konten blog kita hanya berisi mengingat, memahami, dan menerapkan, apa bedanya blog kita dengan blog orang lain? Sehingga mengisi blog dengan konten tingkat berpikir tinggi menjadi celah, yang berarti sebuah kesempatan, untuk memancing banyak pengunjung dan pembaca berdatangan berkunjung membaca blog kita

Nah dalam urutan taksonomi bloom, bisa juga diterjemahkan secara digital. 
C1: Anda bisa memuat ulang tulisan orang lain di blog anda (dgn sertakan sumber ya) namanya reblogging. 
C2: Anda datang ke suatu acara pendidikan dan melaporkan kunjungannya, @Wijaya Lab lumayan sering tuh. 
C3: Mulai belajar menulis dan melakukan swa editing alias dibaca lagi sebelum upload. 
C4: Menulis mengenai sebuah fenomena pendidikan. 
C5: MMebuat penilaian mengenai suatu fenomen. C6: membuat rekaman suara anda di podcast

Nah dalam membuat tulisan, pilihannya ada pada anda, apakah ingin mengajari pembaca, memberikan arahan teknis, atau menjadi teman perubahan atau menginspirasi

Sekarang menulis tidak mesti mulai dari C1 anda bisa juga mulai dari yang anda bisa dan mengerti serta senang melakukannya

Saya menulis di blog sudah sejak 2007 dan sedang ada di titik New Status Quo, ini menarik dikarenakan sebagai insan kreatif kita semua mesti bersedia masuk dan tidak nyaman mengikuti pola perubahan yang terkadang tidak enak. (ada gambar orang tersandung dan jatuh di dasar jurang lalu kemudian bangkit kembali)

Hampir sama seperti gambar sebelumnya, jangan terlalu lama menimbang dan berpikir, kesuksesan datang ketika seseorang mencoba. Tidak ada yg sia sia, jika berhasil berarti anda sukses, jika gagal berarti anda belajar

Keterampilan menulis hanya bisa didapatkan dengan menggabungkan dan menghubungkan pengetahuan, dilaksanakan kemudian menjadi pengalaman. ini berlaku untuk semua hal, tidak hanya menulis. Jika bapak ibu tidak melakukan maka pengetahuan hanya jadi teori usang



Menulis juga berarti belajar, dikarenakan jika sudah bertemu judul atau topik maka otomatis kita mesti tajamkan analisa dan riset sederhana sana sini. Buat saya menulis adalah wujud kemedekaan dalam belajar

Tulislah yang anda suka, anda bisa dan anda inginkan

KESIMPULAN
Menulislah sebelum anda jadi ahli dari sebuah hal yang anda tekuni. Menulis membuat anda dipaksa untuk terus memoles ide ide anda dan memaksa anda untuk belajar dan belajar. Dengan menulis anda jadi berbagi apa yang sedang anda pelajari, dan anda akan menarik orang orang yang lebih ahli dari anda untuk berbagi ilmunya pada anda. Lebih banyak tulisan yang anda hasilkan, akan lebih cepat proses belajar anda

Selasa, 25 Februari 2020

BAGAIMANA MEMULAI MENULIS

BAGAIMANA MEMULAI MENULIS

Ada enam langkah yang diungkapkan oleh Ustadz Cahyadi Takariawan, di mana langkah pertama dan kedua bisa ditukar. Keenam langkah atau proses memulai menulis itu adalah sebagai berikut:

1. Tentukan jenis tulisan. Misalnya fiksi, non fiksi, fiksi ilmiah dan lain-lain

Cerita Fiksi adalah tulisan yang menyajikan cerita yang bersifat fiksi atau tidak nyata. Secara umum cerita fiksi dibagi menjadi 4 jenis :
a. Dongeng
Dongeng merupakan bentuk cerita yang bersifat khayal dan ajaib yang berasal dari mulut ke mulut biasanya diceritakan dari generasi ke generasi.
b. Novel
Novel adalah suatu cerita yang menceritakan tentang kisah hidup manusia pada kurun tak  tentu dalam hidupnya dan belum ada penyelesaian secara sempurna. Contoh ketika cinta bertasbih
c. Cerpen atau cerita pendek
Cerpen merupakan cerita suatu kejadian dalam hidup manusia secara sekilas dan biasanya tidak ada penyelesaian dalam akhir cerita.
d. Roman
Roman yaitu suatu cerita  yang berkisah tentang percintaan. Contoh Siti Nurbaya

2. Tentukan tema tulisan.

Tema merupakan  suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam suatu tulisan. Dalam proses memulai menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan di tulis atau diuraikan oleh penulis.

3. Tentukan sasaran / segmen / pangsa pasar dari tulisan kita karena setiap segmen memiliki ciri khas penulisan masing masing, apakah untuk anak-anak, remaja atau dewasa.


Penulis yang sukses adalah penulis yang mampu menetapkan tema yang menarik para pembacanya. Mampu mengetahui keinginan dan menetapkan segmentasi atau tujuan pasar (pembaca). Dengan mengetahui hal tersebut maka penulis dapat memetakan kerangka berpikir dan kerangka tulisannya agar lebih tepat sasaran.

4. Buat kerangka tulisan / outline.  Bentuk bayangan yang kita buat apakah masih dalam koridor yang benar.


Kerangka tulisan atau outline  adalah alat bantu dalam membuat tulisan. Kerangka tulisan ini berisi garis besar topic-topik yang akan disajikan dalam tulisan, Topik-topik tersebut disusun secara terstruktur dan sistematis. Dengan keragka tulisan kita akan menyusun ide tidak keluar dari topic pembahasan

5. Mulailah menulis dari bagian yang paling mudah untuk membangun motivasi menulis dan menjaga semangat dalam menulis. Jangan memulai dari bagian yang sulit.

Menulislah dari apa yang anda rasakan, apa yang anda lihat, apa yang anda dengar dan yang anda kerjakan. Menulislah yang pernah anda alami dengan bahasa yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Menulislah terus, terus menulis hingga menjadi tulisan

Kesimpulan nya kita harus memulai menulis, kemudian menulis dan terus menulis.
Sumber : Materi KMO Batch 14 Pembelajar Alinea

Sabtu, 22 Februari 2020

MODAL MENJADI PENULIS

Menjadi penulis untuk sebagian orang memang suatu profesi yang tidak menjanjikan untuk mendapatkan materi. Namun ada juga yang berkeyakinan menjadi penulis maka akan didapat kepuasan materi dan kepuasan batini. Kepuasan materi didapat apabila tulisannya yang menjadi buku terjual laris dipasaran. Kepuasan batin aapabial tulisannya mengandung kebaikan dan dibaca dan dikuti oleh orang lain.

Banyak orang menganggap menjadi penulis memerlukan bakat, namun kenyataaannya bakat bukanlah segala-galanya.. Siapapun bisa menjadi penulis asalkan mempunyai kemauan . Modal dari penulis lebih kepada keinginan dan usaha untuk mencapai level penulis yang diminati banyak orang. Menjadi penulis yang buku-bukunya dinanti banyak pembaca.

Modal untuk menjadi penulis menurut Naning Pranoto :

1. Tekad  yang kuat untuk menjadi penulis. Kalau kita sudah mempunyai tekad maka halangan apapun dapat kita atasi. Setelah mempunyai tekad yang kuat disusul komitmen untuk memulai menulis secara terus menerus. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk menulis secara bertahap sehingga diharapkan menulis menjadi rutinitas. Jadikan menulis suatu rutinitas, misalnya sebelum tidur menyelesaikan satu artikel. Harus komitmen tiap hari menulis.

2. Banyak membaca dari berbagai sumber dan jenis bacaan. Kalau kita  makin banyak membaca akan memperkaya warna tulisan kita dan akan membuat mudah dalam menulis. Dengan membaca menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Daya imajinasi dan motivasi dalam diri untuk bisa membuat buku akan terbentuk dengan banyak membaca. Dengan membaca maka akan dating ide-ide yang bisa menjadi tulisan. Setiap bacaan pasti akan ada ide yang bisa ditulis menjadi sebuah cerita. Dari sebuah cerita nanti akan terkumpul banyak cerita, sehingga bisa dijadikan buku solo.

3. Banyak bergaul. Banyak bergaul atau bersosialisasi, membuat kita akan mudah memahami kehidupan dan permasalahannya  lebih baik lagi, membuat hasil tulisan kita semakin dekat dengan realitas masyarakat. Bahwa inspirasi tulisan juga bisa didapat dari permasalahan yang berada disekitar kita. Banyak silaturahmi dengan kawan lama akan mendapatkan ide tulisan dari yang teman ceritakan. Setiap teman pasti mempunyai cerita kehidupan yang berbeda-beda. Maka kita bisa merangkai kata untuk membuat sebuah tulisan.

4. Meningkatkan pembelajaran berbahasa dan kosakata Caranya dengan mempelajari kosakata dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kemudian membaca hasil tulisan orang lain / penulis senior yang akan membantu pemahaman kita dalam mengaplikasikan penggunaan kosakata  yang  di pelajari dalam suatu tulisan. Mempelajari kembali dasar dasar  ketatabahasaan dari  buku- buku  Pelajaran Bahasa Indonesia, dan mempraktekkan langsung dengan menulis.

5. Memiliki sarana atau media untuk menulis, dapat berupa computer, laptop, handphone, buku dll. Usahakan untuk membiasakan menulis karena ide atau inspirasi datang kapan saja dan dimana saja. Sarana yang ada tiada guna kalau kita tidak mulai untuk menuis. Saat ada ide bisa ditulis dikertas selembar. Bisa juga ditulis di handphone. Setiap ide yang berserak langsung bisa ditangkap dengan menulisnya.

6. Mempunyai tekad untuk melahirkan karya bermutu. Kita harus bertekad melahirkan karya-karya yang dapat bermanfaan bagi orang lain. Kita harus mempunyai kemauan untuk menertbitkan buku dimulai dari menulis buku antologi. Semakin sering menulis buku antologi maka akan dihasilkan juga buku solo. Buku karya kita. Usahakan tekad untuk menghasilkan karya terus kita pupuk sehingga akan konsisten dalam menulis. Mencintai pekerjaan menjadi penulis dengan setiap hari berusaha mencari cara untuk bisa menerbitkan buku

 

Sumber : Pak Cahyadi Takariawan

 

Senin, 27 Januari 2020

JENIS-JENIS TULISAN

Berdasarkan tujuannya dikenal empat jenis tulisan. Mari Mengenal 4 Jenis Tulisan Berikut Ini

1. Eksposisi( Expository Writing)
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menginformasikan atau menjelaskan  sesuatu kepada pembaca. Tujuan utama teknik menulis tulisan eksposisi adalah mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Eksposisi mengandalkan strategi pengembangan aliena seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi, dan kontras.
Contoh tulisan eksposisi adalah berita di media, tips, buku teks, resep dan tulisan ilmiah.

2. Deskripsi ( Descriptive Writing)
Tulisan deskripsi adalah karya tulis berisi gambaran detail tentang sesuatu, baik fiksi maupun non fiksi. Deskripsi adalah gambaran verbal ihwal manusia, objek, penampilan, pemandangan, atau kejadian. Teknik menulis ini menggambarkan sesuatu sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat mampu sebagaimana dipersepsi oleh panca indera. Karena dilandaskan pada panca indera, maka deskripsi sangat mengandalkan pencitraan konkret dan rincian atau spesifikasi. Semua ini diniati demi terciptanya impresi dominan yang menjadi tujuan penulisan. Karena pencitraan dan spesifikasi ini, deskripsi menjadi hidup dan sering membuat argument menjadi sangat persuasif. Deskripsi dapat menjelaskan dan mengembangkan sebuah komparasi, proses, definisi, argumen, dan klasifikasi, dan strategi lainnya. Deskripsi bisa bersifat objektif dan subjektif tergantung tujuan penulisan. Deskripsi bisa dibagi menjadi dua: ekspositori dan impresionistis. Ekspositori merujuk pada deskripsi yang logis, sedagkan impresionistis menggambarkan impresi penulis ihwal yang dituliskannya .Contoh tulisan deskripsi termasuk puisi, jurnal, gambaran alam, novel, naskah drama atau gambaran tentang suatu konsep.

3. Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah pernyataan. Teks argumen secara tradisional terbagi atas dua kategori, yaitu induktif dan deduktif. Dalam teknik menulis argumen, penulis dapat memilih salah satu atau dua-duanya. Argumen tidak berarti pertengkaran. Dalam teks argumen, penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika untuk meyakinkan pembaca ihwal kebenaran atau ketidakbenaran itu. Tulisan argumen mungkin jenis tulisan yang paling sulit dikerjakan. Ia melibatkan semua jenis tulisan lainnya. Inilah tulisan yang menghasilkan sebuah perbedaan atau membuat sesuatu selesai. Subjek yang dibicarakan merentang dari yang ringan sampai persoalan hidup dan mati.

4. Narasi
Narasi adalah tulisan berisi cerita atau penuturan penulisnya tentang kejadian nayat atau fiktif. Narasi berasal dari kata to narrate, yaitu bercerita. Cerita adalah rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis, baik fakta maupun rekaan atau fiksi. Walau begitu, teknik menulis narasi bisa saja dimulai dari peristiwa di tengah atau paling belakang, sehingga memunculkan flashback. Narasi bisa bergaya kisahan orang pertama sehingga terasa subjektivitas pengarangnya, atau orang ketiga sehingga terdengar lebih objektif. Narasi seringkali berpadu dengan deskripsi dan berfungsi sebagai eksposisi atau persuasi.Contoh tulisan narasi adalah novel, cerita pendek, anekdot dan puisi.

Sumber : Pembelajar KMO dengan beberapa bacaan

Kamis, 23 Januari 2020

UNSUR-UNSUR MENULIS


Menurut pendapat Gie (dalam Nurudin, 2010:5), unsur-unsur dalam menulis terdiri dari:

1. Gagasan, yang dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. Gagasan seseorang akan sangat tergantung pada pengalaman masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang hidupnya, kecenderungan personal dan untuk tujuan apa gagasan itu ingin dikemukakan.

2. Tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi), yaitu pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

3. Tatanan, yaitu tata tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas, aturan, teknik, sampai merencanakan, rangka dan langkah.

4. Wahana, sering disebut juga dengan alat. Wahana dalam menulis berarti sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika, dan retorika (seni memakai bahasa).

Sumber : Materi Pembelajar KMO

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...