14. Guru yang memotivasi dan menghargai peserta didik
Didalam kelas seorang gruru akan menemukan aneka tingkah dan persoalan yang dihadapi peserta didiknya. Ada yang sangat rajin, ada yang biasa-biasa saja , dan ada yang sama sekali tidak mau belajar. Seorang guru harus bisa mengatasi pemasalahn tersebut. Guru harus memajukan, merangsang dan membimbing peserta didik dalam proses belajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan.
Guru yang didambakan harus dapat memotivasi peserta didik yang malas/tidak mau belajar tersebut. Motivasi adalah keinginan yang kuat yang terdapat dalam diri sesorang yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Misalnya motivasi belajar maka adanya dorongan untuk belajar. Biasanya motivasi ini bisa dari dalam diri peserta didik itu sendiri atau dari orang lain. Guru harus berhasil menjadikan peserta didiknya termotivasi dalam pelajaran. Oleh karena itu agar lebih berkesan dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi pembelajaran peserta didik ke arah yang lebih baik.
Bagi guru, memotivasi diri apalagi memotivasi peserta didik bukanlah pekerjaan yang mudah. Guru harus mempunyai kemauan untuk memotivasi dan kemampuan memotivasi. Memotivasi peserta didik merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jika guru telah berhasil membangun motivasi peserta didik selama pembelajaran berarti guru itu telah berhasil mengajar. Memotivasi peserta didik tidak hanya menggerakkan peserta didik agar aktif dalam pelajaran, tetapi juga mengarahkan dan menjadikan peserta didik terdorong untuk belajar secara terus menerus, walaupun dia berada di luar kelas maupun setelah meninggalkan sekolah
Motivasi peserta didik ditentukan oleh lingkungan. Guru merupakan lingkungan yang sangat berperanan di dalam proses belajar. Oleh kerana itu, meningkatkan motivasi peserta didik dalam pelajaran merupakan tugas yang sangat penting bagi guru.
Guru seharusnya menggunakan waktu yang banyak untuk memotivasi peserta didikya. Peserta didik yang termotivasi dengan baik dalam pelajaran akan melakukan lebih banyak aktivitas dan lebih cepat belajar jika dibandingkan dengan peserta didik yang kurang atau tidak termotivasi saat belajar. Ini menandakan bahwa, jika guru dapat membangunkan motivasi peserta didik terhadap pelajaran yang diajarkan maka diharapkan peserta didik tersebut sentiasa akan meminati mata pelajaran tersebut.
Situasi kelas yang peserta didik-peserta didiknya termotivasi dapat mempengaruhi sikap belajar dan tingkah lakunya. Peserta didik yang termotivasi untuk belajar akan sangat tertarik dengan berbagai tugas belajar yang sedang mereka kerjakan, menunjukkan ketekunan yang tinggi, variasi aktivitas belajar mereka pun akan lebih banyak. Di samping keterlibatan mereka dalam belajar lebih besar, mereka juga kurang menyukai tingkah laku negatif yang dapat menimbulkan masalah disiplin.
Oleh kerana itu, dalam upaya menjaga dan meningkatkan disiplin kelas maka motivasi peserta didik mesti dipertimbangkan. Ini bermakna meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar merupakan suatu cara yang baik dalam menghindari tingkah laku peserta didik yang negatif, karena mereka terlibat aktif dalam belajar dan terangsang untuk belajar. Sebenarnya tujuan jangka panjang dalam membangun dan mengembangkan motivasi pelajar dalam belajar adalah terbentuknya motivasi kendiri. Kita sebagai guru ingin agar pelajar selalu terdorong untuk mengembangkan minatnya untuk belajar walau di mana pun dia berada.
Kita berharap agar pelajar-pelajar kita sentiasa ingin menimba pelbagai ilmu pengetahuan walaupun mereka telah lepas dari bimbingan kita. Tujuan pendidikan yang paling utama adalah untuk membangkitkan dalam diri pelajar suatu motivasi yang kuat dan terus menerus untuk belajar. Hal ini akan menjadi suatu kecenderungan dan kebiasaan dalam melakukan proses belajar selanjutnya.
Pada dasarnya di dalam diri peserta didik ada keinginan yang sangat kuat untuk belajar yang bersifat alami. Guru hanya mengembangkan atau memupuk keinginan itu sehingga keinginan belajar itu dapat direalisasikan dalam bentuk prestasi yang maksimum. Guru harus mengatur lingkungan atau suasana belajar saat kegiatan belajar mengajar secara bijaksana sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.
Selain itu untuk meningkat motivasi peserta didik dalam belajar guru perlu menghargai peserta didiknya. Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki harga diri. Harga diri setiap pribadi merupakan komponen yang bersifat emosional dan paling menentukan sikap kepribadian kita. Harga diri merupakan kunci keberhasilan dalam hidup dan ''aset pribadi'' peserta didik yang harus dikembangkan, diolah, dan dihidupkan terus. Aset pribadi ini hendaknya dapat dimanfaatkan oleh guru menjadi salah satu dasar strategi dalam pengelolaan kelas yang harus dikuasai oleh guru dalam peranannya sebagai fasilitator dalam belajar.
Guru diharapkan mampu menghidupkan, mengangkat, dan memelihara harga diri peserta didik karena pengangkatan harga diri peserta didik ini akan membuat peserta didik menjadi lebih bersemangat, antusias, dan akhirnya mempunyai motivasi diri yang tinggi dalam belajar. Selain itu, guru yang mampu mengangkat dan memelihara harga diri peserta didik juga akan memberi rasa aman secara psikologis
Rasa aman yang diperoleh peserta didik mempunyai sumbangan yang sangat
besar untuk menciptakan situasi belajar yang nyaman. Ini menjadi salah satu
faktor penting dalam keberhasilan belajar. Situasi lain yang ditimbulkan dari
rasa aman adalah terciptanya hubungan yang akrab antara guru dan peserta didik.
Hal ini akan memudahkan peserta didik berinteraksi dan berani mengutarakan
kesulitan-kesulitan belajar yang muncul