Jumat, 12 Februari 2021

VII.3 Guru harus menjadi teladan

3 Guru harus menjadi teladan

Pak Ali seorang guru agama islam. Dalam mengajar pak Ali sangat didambakan oleh pesrta didik, karena apa yang diajarkan oleh pak Ali langsung diberikan contohnya. Keteladanan dari pak Ali sangat dirasakan oleh peserta didik, karena antara perkataan dan perbuatan pak Ali memang selaras. Seperti siang itu pak Ali memberikan contoh kepada peserta didik agar membiasakan diri untuk berwudhu sebelum membaca al-quran. Dengan mengajak dan mengajarkan tata cara berwudhu kepada peserta didik.. kemudian mengajak mereka sholat berjamah, berdoa sesudah sholat dan menumbuhkan rasa persaudaraa.. Demikian contoh sekilah guru harus menjadi teladan.

Kata Ki Hajar Dewantara guru itu digugu dan ditiru itu artinya segenap tindak-tanduknya akan senantiasa menjadi panutan bagi peserta didik maupun orang-orang disekelilingnya. Guru harus tampil sebagai teladan dengan kepribadian yang baik, perilaku yang mulia dan keluhuran. Tingkah laku guru harus mencerminkan kebaikan sementara kata-katanya jauh dari hal-hal yang sia-sia. Guru harus menampilkan sesuatu yang dikagumi peserta didik sambil diberikan arahan ketika menjadi teladan bagi peserta didik. Guru harus menjadi figure yang dicontoh bagi peserta didik.Berbuat sesuai yang dikatakan, bertingkah polah sopan, santun dan bijaksana serta menyenangkan orang-orang disekelilingnya.

Teladan sesungguhnya memiliki makna suatu dari proses mengajar hubungan dan interaksi selama proses pendidikan yang kemudian pada hari ini ini atau masa depan peserta didik menjadi contoh yang selalu ditiru dan di ikuti. Dalam sebuah proses belajar sadar atau tidak sadar maka perilaku seorang guru akan menjadi komunikasi penyampaian pesan paling efektif dan pengaruhnya sangat besar terhadap peserta didik perilaku inilah yang akan menjadi teladan bagi kehidupan sosial peserta didik Jika kita meneladani motivasi ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara maka seorang guru yang diteladani agar berbuah hal yang baik pada jiwa sikap dan perilaku peserta didik di masa yang akan datang maka guru mesti profesional dalam pengajaran dan hubungan sosial

Proses memindahkan segala keteladanan diri pengetahuan diri dan perilaku profesional seorang guru kepada peserta didik dibutuhkan teknik yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut among yaitu mendidik dengan sikap asih, asah, asuh. Teknik among ini membutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar tapi juga mampu mendidik. Pada posisi inilah guru harus menjadi motivator jika guru tidak bisa tampil sebagai suri teladan maka jangan diharapkan peserta didik akan menuruti apalagi melaksanakan nasehat yang bersangkutan. Jika dikaitkan dengan ajaran agama Islam guru harus dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didiknya dalam perkataan perbuatan dan akhlaknya. Guru harus menjadi contoh dalam penunaian kewajiban kepada RabbNya, kepada rasulnya dan kepada masyarakatnya. Keteladanan dan tingkah laku yang mulia dari seorang guru adalah faktor penentu yang sangat kuat pengaruhnya dalam memperbaiki dan membentuk akhlak seseorang. Tingkah laku seorang guru harus merupakan realisasi dari apa yang diucapkan dan apa yang dianjurkan untuk dilakukan.




Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 12

Penulis Agung Pramono

Kamis, 11 Februari 2021

VII.2 Guru yang mengajar dengan sabar

2 Guru yang mengajar dengan sabar

Saat saya SMP saya belajar matematika. Semua orang tahu matematika itu pelajaran isinya apa. Orang yang antipati belajar matematika baru mendengar matematika saja tidak mau mendekat atau tak pernah membuka buku matematikanya. Belum juga dilihat siapa gurunya, sudah malas untuk mempelajarinya.

         Ternyata matematika itu mengasyikkan apalagi kalau gurunya sabar seperti ibu Siti Munawaroh. Cara mengajarnya yang pelan-pelan, setiap langkah selalu ditanya siapa yang belum paham. Kalau ada yang belum paham didekati kemudian dijelaskan sehingga bisa paham. Kesabaran yang luar biasa dan tak pernah marah membuat peserta didiknya akhirnya menyukai pelajaran matematika Demikian gambaran guru yang sabar yang didambakan peserta didik. Walau sudah berlalu namun ingatan akan guru yang disukai masih tetep terukir rapi.

Guru yang sabar dan dapat menahan emosi merupakan orang yang mendapatkan kedudukan yang mulia yang tidak dapat diraih  kecuali oleh orang yang memiliki semangat tinggi dan jiwa yang suci. Orang yang marah adalah gelora jiwa,dimana kehilangan keseimbangan dan pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki terbalik sehingga hampir-hampir tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah. Ketika mengajar tidak selamanya peserta didik menjadi sosok yang penurut dan pendengar yang baik Ada pesertaa didik dengan watak dan pemikiran yang berbeda-beda. Peserta didik adalah mereka yang secara psikologis sedang mencari jati dirinya sehingga tidak jarang menjadi sosok yang yang memberontak atau membantah atau mengikuti keinginan sendiri.

Saat gurunya mengajar atau memberikan informasi kadang peserta didik tidak mendengarkan apa yang diberikan gurunya. Tidak jarang tingkat kecerdasan peserta didik berbeda-beda ada yang yang pandai gesit terampil penurut mengikuti apa yang di diarahkan guru namun ada juga peserta didik yang tidak memperhatikan banyak bercanda suka bikin keributan atau yang lainnya padahal dilihat dari kecerdasan mereka kurang cerdas. Menghadapi aneka macam tingkah polah peserta didik dan menghadapi tingkat kecerdasan peserta didik maka guru harus bersifat sabar harus sabar hatinya seluas samudra hal itu disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara..

Kesabaran akan membuahkan ketenangan bagi guru dengan ketenangan tersebut. Guru mampu menemukan banyak strategi dan metode untuk menghadapi tipe tipe perilaku peserta didik. Guru yang sabar akan mempengaruhi kondisi psikologi peserta didik sehingga membuat peserta didik menjadi sabar pula. Seorang guru hendaknya bersifat sabar saat mengajarkan ilmu pengetahuan.

          Dengan begitu ketika harus memberikan latihan yang berulang-ulang kepada peserta didiknya dia melakukan dengan kesadaran bahwa setiap orang yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dengan begitu dia tidak tergesa-gesa dan memaksakan keinginannya kepada anak didik serta ingin segera melihat hasil karyanya berupa peserta didik yang pintar dan siap pakai tanpa memperhatikan kedalaman ajaran serta pengaruhnya dalam diri anak didik.

Sifat sabar ini bukanlah perkara yang mudah dicapai melainkan butuh adaptasi dan latihan panjang sampai nanti terbiasa terhadap hal-hal yang mengganggu saat mengajar.Hilang kesabaran bisa menjerumuskan guru pada kesulitan besar, terutama jika hal itu terjadi ditengah-tengah aktifitas mengajarnya. Banyak contoh misalnya peserta didik ditempeleng oleh gurunya itu merupakan bukti seorang guru hilang kesabarannya. Guru menghadapi tingkat akal yang bervariasi dalam banyak hal daya paham, cara pandang, penerimaan materi dan lain sebagianya. Selain sabar dalam menghadapi kenakalan peserta didik, guru juga harus sabar menjelaskan kepada peserta didik apabila pahamnya lama dibanding yang lain.


 

 

Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 11

Penulis Agung Pramono

 

HAKEKAT GURU

HAKEKAT GURU Pengertian guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang mengajar. Jika profesinya mengajar baik di seko...